Kisah Inspiratif Mohammad Masruchin, Sosok Purnawirawan TNI yang Jadi Hafiz dengan Belajar di Pos Satpam

Kamis, 02 November 2023 - 13:37 WIB
loading...
Kisah Inspiratif Mohammad Masruchin, Sosok Purnawirawan TNI yang Jadi Hafiz dengan Belajar di Pos Satpam
Sersan Mayor (Purn) Mohammad Masruchin merupakan salah seorang purnawirawan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menjadi penghafal Alquran atau hafiz. Foto/Dok. Okezone
A A A
JAKARTA - Sebagian orang mungkin masih jarang mengenali nama Mohammad Masruchin. Dalam riwayat hidupnya, ia diketahui pernah menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sersan Mayor (Purn) Mohammad Masruchin merupakan salah seorang purnawirawan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dulunya, ia pernah bertugas di Yonif Lintas Udara 503/Mayangkara (sekarang Yonif Para Raider 503/Mayangkara).

Melihat pangkatnya, Sersan Mayor (Serma) masuk dalam golongan Bintara. Letaknya satu tingkat di atas Sersan Kepala (Serka) dan setingkat di bawah Pembantu Letnan Dua (Pelda).



Terlepas dari kiprahnya di militer, ada sebuah kisah menarik yang dimiliki Mohammad Masruchin. Ia diketahui sebagai seorang penghafal Alquran atau hafiz.

Kisah Mohammad Masruchin Jadi Hafiz di Pos Satpam


“Belajar itu tidak memandang usia”. Kutipan tersebut sepertinya cocok bagi Mohammad Masruchin. Memasuki usia tak lagi muda, ia tetap semangat dan bertekad kuat untuk menghafal Al Quran.

Pada salah satu kesempatan, Masruchin membagikan kisahnya sebelum menjadi penghafal Al Quran. Singkat cerita, ia mulai belajar menghafal Al Quran sejak pensiun dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).



"Saya mulai belajar menghafal Alquran itu sejak pensiun dari TNI. Alhamdulillah, karena rida Allah ya kini saya bisa menghafal 30 juz," ucap Serma Purn Masruchin seperti dikutip dari pemberitaan MPI, Kamis (2/11/2023).

Lebih jauh, Masruchin dulunya pensiun dari militer sekitar tahun 2004. Memasuki masa pensiun, ia memilih mengabdikan diri sebagai staf keamanan di Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng, Jombang.

Saat mengabdi menjaga keamanan pondok, Masruchin sering melihat para santri muda yang sudah hafal Al Quran. Nah, dari sinilah hatinya tergerak untuk ikut belajar menghafal Al Quran.

Setelah membulatkan tekad, Masruchin lantas mengutarakan niatnya kepada para guru pembimbing di pondok tersebut. Mendapat respons bagus, ia disarankan untuk mendaftar sebagai calon hafiz.

Layaknya seorang calon hafiz, Masruchin mengikuti berbagai tahapan yang ditentukan. Meski berbaur bersama santri yang usianya sama dengan anak-anaknya, ia tetap semangat menjalani prosesnya.

Selain setor hafalan kepada para pembimbing, Masruchin memiliki kiat lain untuk meningkatkan hafalannya. Jadi, sambil berjaga di Pos Satpam, ia juga terus membaca kitab suci umat Islam tersebut.

Pada pos kerjanya, Masruchin menyediakan sebuah Al Quran kecil. Seiring waktu, hafalannya terus bertambah, hingga akhirnya ia berhasil menuntaskannya dalam kurun sekitar 5 tahun.

Pasca wisuda, Masruchin juga mendapatkan hadiah tak terduga dari pihak pondok pesantren. Dalam hal ini, ia diberikan kesempatan agar bisa pergi ke Tanah Suci dalam bentuk umrah.

"Masyaallah, saya itu benar-benar beruntung bisa menunaikan ibadah umrah dan menjalankan ibadah langsung di depan Ka'bah. Ini benar-benar hidayah tak terduga bagi saya," pungkas Masruchin.

Terlepas dari statusnya yang sudah menjadi hafiz, Masruchin tetap menjalani pengabdiannya sebagai staf keamanan di Pondok Pesantren Madrasatul Quran. Selain itu, ia juga mengamalkan ilmunya dengan menjadi guru mengaji di sebuah TPQ di desanya.

Melihat kisah Mohammad Masruchin di atas, dapat dipahami bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar sesuatu. Tak perlu minder dengan usia, semua tetap bisa dilakukan asalkan dengan niat dan semangat yang baik.
(okt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1898 seconds (0.1#10.140)