Kisah Jenderal TNI AD Dicegah Ryamizard Ryacudu Nekat Bawa Uang Sendirian ke Timor Timur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III) Letjen TNI (Purn) Agus Rohman menceritakan pengalaman militernya ketika awal-awal menjadi prajurit TNIAD . Agus Rohman yang saat itu masih berpangkat Lettu ditugaskan di daerah operasi Timor Timur yang sekarang menjadi Timor Leste pada tahun 1994.
Lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 ini yang juga pernah menjadi Ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menceritakan pengalaman menegangkannya mendapat tugas dari pimpinan mengantarkan uang ke Timor Timur. Bahkan, tugas yang harus dijalaninya bertaruh nyawa karena sewaktu-waktu bisa berhadapan dengan separatis.
Ketika mendapat penugasan, Agus menjabat sebagai Kasi-4/Log Yonif Linud 330/Tri Dharma Kostrad. Sekaligus menjadi pengalaman pertama kali ditugaskan di medan operasi. Tugasnya saat itu memang bukan di garis depan. Ia bertugas di bagian logistik.
Agus berperan untuk menyiapkan dan mendistribusikan segala kebutuhan logistik tentara di garis depan. Tentunya, hal itu merupakan tantangan bagi dirinya, seorang perwira muda.
"Kamu harus antar uang ini ke Lospalos," perintah Komandan Batalyon Infanteri L 330/TD kepada Lettu Inf Agus Rohman melalui radio racal dikutip dari buku biografinya berjudul "Panglima dari Bandung Selatan, 88 Praktik Kepemimpinan Ala Mayjen TNI H Agus Rohman, S.I.P., M.I.P", Rabu (25/10/2023).
"Siap!" tegas Agus Rohman. Lantas, suasana menjadi hening.
"Izin bertanya, Komandan. Kenapa tidak kemarin saja uang ini diberikan?" lanjutnya.
Pasalnya, keemarin ada pasukan yang datang menggunakan dua mobil. Dia berpikir jika uang itu diberikan kemarin kepada pasukan itu, tentu itu akan lebih baik dan aman.
"Kita tidak bisa mengulang apa yang terjadi kemarin, bukan? Uang itu harus kamu antar ke Lospalos hari ini juga," ujar Komandan Batalyon sekali lagi seolah mempertegas perintah sebelumnya.
Lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 ini yang juga pernah menjadi Ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menceritakan pengalaman menegangkannya mendapat tugas dari pimpinan mengantarkan uang ke Timor Timur. Bahkan, tugas yang harus dijalaninya bertaruh nyawa karena sewaktu-waktu bisa berhadapan dengan separatis.
Baca Juga
Ketika mendapat penugasan, Agus menjabat sebagai Kasi-4/Log Yonif Linud 330/Tri Dharma Kostrad. Sekaligus menjadi pengalaman pertama kali ditugaskan di medan operasi. Tugasnya saat itu memang bukan di garis depan. Ia bertugas di bagian logistik.
Agus berperan untuk menyiapkan dan mendistribusikan segala kebutuhan logistik tentara di garis depan. Tentunya, hal itu merupakan tantangan bagi dirinya, seorang perwira muda.
"Kamu harus antar uang ini ke Lospalos," perintah Komandan Batalyon Infanteri L 330/TD kepada Lettu Inf Agus Rohman melalui radio racal dikutip dari buku biografinya berjudul "Panglima dari Bandung Selatan, 88 Praktik Kepemimpinan Ala Mayjen TNI H Agus Rohman, S.I.P., M.I.P", Rabu (25/10/2023).
"Siap!" tegas Agus Rohman. Lantas, suasana menjadi hening.
"Izin bertanya, Komandan. Kenapa tidak kemarin saja uang ini diberikan?" lanjutnya.
Pasalnya, keemarin ada pasukan yang datang menggunakan dua mobil. Dia berpikir jika uang itu diberikan kemarin kepada pasukan itu, tentu itu akan lebih baik dan aman.
"Kita tidak bisa mengulang apa yang terjadi kemarin, bukan? Uang itu harus kamu antar ke Lospalos hari ini juga," ujar Komandan Batalyon sekali lagi seolah mempertegas perintah sebelumnya.