Tim Kemanusiaan ACT Galang Bantuan 2.000 Ton Beras untuk Rohingya

Rabu, 20 September 2017 - 07:04 WIB
Tim Kemanusiaan ACT Galang Bantuan 2.000 Ton Beras untuk Rohingya
Tim Kemanusiaan ACT Galang Bantuan 2.000 Ton Beras untuk Rohingya
A A A
JAKARTA - Tim Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk Rohingya bergerak cepat dengan menggalang bantuan 2.000 ton beras untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh. Bantuan kemanusiaan berupa 2.000 ton beras yang digalang tim ACT ini mengulang catatan epik pengiriman bantuan ke Somalia dan Afrika lewat Kapal Kemanusiaan tahap ke-1 dan tahap ke-2, beberapa bulan lalu.

Jika Kapal Kemanusiaan episode sebelumnya berlayar untuk Somalia, kali ini 2.000 ton beras dalam Kapal Kemanusiaan ke-3 bakal berlabuh ke Chittagong, Bangladesh. Sebelum Kapal Kemanusiaan berangkat, ada berbagai kesibukan yang terekam selama dua pekan terakhir, khususnya di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

Lewat Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) di Desa Jipang – sebuah konsep pengelolaan wakaf di ranah pembibitan dan pengelolaan hasil tani yang dikelola Aksi Cepat Tanggap – beras ribuan ton disiapkan untuk Rohingya. Dalam dua pekan, dapat dikumpulkan bantuan beras sebanyak 80.000 karung dengan berat bersih 2.000 ton.

Kapal Kemanusiaan yang membawa 2.000 ton beras untuk pengungsi Rohingya bakal dilayarkan melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Total keseluruhan, beras 2.000 ton untuk Rohingya bakal dimuat dalam 80 kontainer ukuran 25 ton per kontainer.

Jika tak ada aral melintang, Kapal Kemanusiaan rencananya bakal dilepas oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin di Dermaga Terminal Petikemas Surabaya pada Kamis (21/9) besok.

Urgensi pemberian bantuan yang dibutuhkan pengungsi baru Rohingya di Bangladesh pun semakindigaungkan. Saat ini, Anca mengungkapkan setidaknya ada empat kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan, di antaranya pangan, nutrisi dan suplemen, shelter, dan pakaian layak pakai.’’Di atas itu semua, panganan siap saji paling dibutuhkan saat ini,”kata Rahadiansyah, anggota tim Kemanusiaan ACT kepada SINDONEWS.

Dimulai sejak hari Sabtu (16/9) kemarin, selama empat hari proses muat beras dari gudang ke dalam kontainer dilakukan per 500 ton setiap harinya. Puncaknya, Selasa (19/9) iring-iringan 20 kontainer terakhir yang dimuat dari Cepu bakal berjalan konvoi menuju ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Iring-iringan konvoi truk kontainer Kapal Kemanusiaan untuk Rohingya dilepas langsung oleh Bupati Blora, Djoko Nugroho.
(aww)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5101 seconds (0.1#10.140)