DML Sebut Perlu Kolaborasi Selesaikan Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dana Mitra Lingkungan (DML) Nina Meilina menyatakan masalah lingkungan hidup harus menjadi prioritas yang harus diselesaikan di Indonesia. Karena itu, berbagai program strategis dalam menyelesaikan isu lingkungan harus melibatkan kolaborasi semua pihak.
"Dari sepuluh masalah lingkungan hidup terbesar di Indonesia, DML memberikan perhatian besar kepada masalah sampah dan perubahan iklim, khususnya isu karbon. DML tetap berusaha menemukan dan merangkul para perintis, mitra lingkungan di berbagai isu,” ujar Nina dalam sambutannya di acara peringatan 40 tahun DML bertajuk “Perjalanan Panjang Selembar Daun Sirih” di Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Nina menyadari saat ini merupakan zaman kolaboratif. Untuk itu, DML akan terus berperan aktif menjadi mediator antara pemerintah, pelaku industri/pengusaha, masyarakat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam menyelesaikan persoalan lingkungan hidup.
“DML akan terus menjalankan fungsinya merajut pola hubungan kemitraan yang sinergis dengan keempat pihak tersebut untuk menjadi Centre of Excellence (Pusat Keunggulan) Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan,” jelas Nina Meilina dalam sambutan pembuka.
Sementara itu, tokoh ekonom sekaligus lingkungan hidup yang juga hadir di acara tersebut, Prof Emil Salim menegaskan bahwa kunci persoalan dalam hal lingkungan hidup yakni adalah pembangunan yang selaras dan bersinergi dengan kelestarian lingkungan dan kemanusiaan.
Sebagai informasi, DML berdiri pada tahun 1983. Pada tahun itu, pengelolaan lingkungan hidup dan kependudukan disatukan di bawah Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Kemeneg LH).
Awalnya, DML menghimpun tokoh pengusaha strategis, bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan dan pemerintah, merintis berbagai program pelestarian lingkungan hidup di Indonesia, yang kemudian turut menumbuhkan inisiatif lain. Dengan demikian, kolaborasi telah menjadi bagian dari perjalanan panjang DML sejak awal.
Saat ini, usia DML sudah menginjak 40 tahun. Menutup rangkaian acara 40 tahunnya dilakukan penyerahan plakat penghargaan kepada Pendiri DML, serta penyerahan buku “40 tahun Yayasan Dana Mitra Lingkungan (DML), Perjalanan Panjang Selembar Daun Sirih” dan “Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS)”.
"Dari sepuluh masalah lingkungan hidup terbesar di Indonesia, DML memberikan perhatian besar kepada masalah sampah dan perubahan iklim, khususnya isu karbon. DML tetap berusaha menemukan dan merangkul para perintis, mitra lingkungan di berbagai isu,” ujar Nina dalam sambutannya di acara peringatan 40 tahun DML bertajuk “Perjalanan Panjang Selembar Daun Sirih” di Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Nina menyadari saat ini merupakan zaman kolaboratif. Untuk itu, DML akan terus berperan aktif menjadi mediator antara pemerintah, pelaku industri/pengusaha, masyarakat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam menyelesaikan persoalan lingkungan hidup.
“DML akan terus menjalankan fungsinya merajut pola hubungan kemitraan yang sinergis dengan keempat pihak tersebut untuk menjadi Centre of Excellence (Pusat Keunggulan) Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan,” jelas Nina Meilina dalam sambutan pembuka.
Sementara itu, tokoh ekonom sekaligus lingkungan hidup yang juga hadir di acara tersebut, Prof Emil Salim menegaskan bahwa kunci persoalan dalam hal lingkungan hidup yakni adalah pembangunan yang selaras dan bersinergi dengan kelestarian lingkungan dan kemanusiaan.
Sebagai informasi, DML berdiri pada tahun 1983. Pada tahun itu, pengelolaan lingkungan hidup dan kependudukan disatukan di bawah Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Kemeneg LH).
Awalnya, DML menghimpun tokoh pengusaha strategis, bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan dan pemerintah, merintis berbagai program pelestarian lingkungan hidup di Indonesia, yang kemudian turut menumbuhkan inisiatif lain. Dengan demikian, kolaborasi telah menjadi bagian dari perjalanan panjang DML sejak awal.
Saat ini, usia DML sudah menginjak 40 tahun. Menutup rangkaian acara 40 tahunnya dilakukan penyerahan plakat penghargaan kepada Pendiri DML, serta penyerahan buku “40 tahun Yayasan Dana Mitra Lingkungan (DML), Perjalanan Panjang Selembar Daun Sirih” dan “Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS)”.
(kri)