Korban Tewas di Gaza Tembus 4.000 Jiwa, Dubes Palestina Ingin Distribusi Bantuan Dibuka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Imbas ekskalasi perang antara Israel dan Palestina, sebanyak 4.000 lebih korban meninggal di jalur Gaza , Palestina. Mereka, terdiri dari anak-anak hingga masyarakat lanjut usia (lansia).
Menanggapi hal itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun meminta kebengisan tersebut segera dihentikan. Sebab, banyak orang-orang tak bersalah yang ikut terimbas.
"Hentikan serangan Israel yang tidak beradab ini terhadap rakyat kami di Palestina, yang kebanyakan korban-korbannya adalah anak-anak, wanita dan lansia," ujar Zuhair di Kedubes Palestina, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023).
Di sisi lain, Zuhair juga meminta agar koridor aman terus dibuka. Hal ini, agar distribusi bantuan ke jalur Gaza dapat berjalan secara aman dan lancar.
"Selanjutnya kami menginginkan terbukanya koridor aman, untuk jalur distribusi bantuan dari seluruh dunia menuju jalur Gaza," paparnya.
"Kami juga sangat berterima kasih atas dukungan dari Indonesia, yang tiada hentinya yang selalu terus menerus mendukung rakyat kami, dan juga selalu berdiri bersama bangsa Palestina," pungkasnya.
Diketahui, menurut laporan Anadolu Agency, Sabtu (21/10/2023), Kementerian Kesehatan di sana merilis jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel yang sedang berlangsung telah meningkat menjadi 4.385 orang.
Kementerian mengatakan, 1.756 anak-anak termasuk di antara korban tewas dalam serangan Israel. Konflik di Gaza, yang dibombardir dan diblokade Israel sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Dia mengatakan, bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.
Menanggapi hal itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun meminta kebengisan tersebut segera dihentikan. Sebab, banyak orang-orang tak bersalah yang ikut terimbas.
"Hentikan serangan Israel yang tidak beradab ini terhadap rakyat kami di Palestina, yang kebanyakan korban-korbannya adalah anak-anak, wanita dan lansia," ujar Zuhair di Kedubes Palestina, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023).
Di sisi lain, Zuhair juga meminta agar koridor aman terus dibuka. Hal ini, agar distribusi bantuan ke jalur Gaza dapat berjalan secara aman dan lancar.
"Selanjutnya kami menginginkan terbukanya koridor aman, untuk jalur distribusi bantuan dari seluruh dunia menuju jalur Gaza," paparnya.
"Kami juga sangat berterima kasih atas dukungan dari Indonesia, yang tiada hentinya yang selalu terus menerus mendukung rakyat kami, dan juga selalu berdiri bersama bangsa Palestina," pungkasnya.
Diketahui, menurut laporan Anadolu Agency, Sabtu (21/10/2023), Kementerian Kesehatan di sana merilis jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel yang sedang berlangsung telah meningkat menjadi 4.385 orang.
Kementerian mengatakan, 1.756 anak-anak termasuk di antara korban tewas dalam serangan Israel. Konflik di Gaza, yang dibombardir dan diblokade Israel sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Dia mengatakan, bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.
(maf)