Melihat Hamparan Kurma di Pasar Kakiyah Mekkah
A
A
A
MEKKAH - Hamparan buah kurma tampak jelas saat baru masuk ke Pasar Kakiyah, Kota Mekkah, Arab Saudi. Terlihat dua ibu jamaah haji Indonesia tengah memilah-milah kurma yang beragam. Konon terdapat 740 jenis kurma di pasar tersebut.
"Hajjah.. hajjah.. Ajwa.. Ajwa," kata salah satu pedagang menyambut setiap orang yang melintas di depan tokonya.
Kurma Ajwa adalah salah satu favorit para jamaah dari Indonesia. Harga Ajwa 1 kilogram dijajakan dengan harga 60 riyal atau Rp210.000. Namun di Pasar Kakiyah, harga bisa ditawar menjadi SAR45 atau Rp157.500.
Selain Ajwa ada macam-macam kurma lainnya, antara lain Sukkari yang menjadi favorit warga Arab Saudi. Juga kurma muda dengan berbagai ragam tingkat kematangan.
Tidak hanya kurma, buah khas Timur Tengah seperti buat tin dan semacam kismis juga dengan mudah ditemukan. Semuanya tersusun rapi di etalase kaca.
Jika diperhatikan, Pasar Kakiyah tidak berbeda dengan pasar umumnya di Indonesia. Tetapi ada satu keunikan di tempat ini, tidak ditemukan lalat dalam jumlah banyak meski kurma menghampar luas. Hanya sesekali saja lalat terbang.
Hari ini, pasar masih belum begitu ramai. Menurut salah satu mukimin, Syamsul, pasar akan ramai setelah puncak haji. Banyak pendatang yang berbelanja di Kakiyah untuk buah tangan keluarga ke negaranya masing-masing.
Sementara itu, penjual bernama Nashir mengatakan, buah yang memiliki nama latin phoenix dactylifera itu didatangkan dari Madinah dan Qashim.
Menurut salah satu pedagang, Nashir, omzet penjualan kurma biasanya akan meningkat di musim haji. "Kalau hari biasa, tergantung kondisi juga sebetulnya kadang ramai kadang sepi,” kata pria asal Mesir ini.
Di luar musim haji, biasanya dia hanya mengantongi 500 riyal per hari. Namun ketika musim haji tiba, penghasilannya bisa meningkat dua kali lipat menjadi 1.000 riyal.
"Hajjah.. hajjah.. Ajwa.. Ajwa," kata salah satu pedagang menyambut setiap orang yang melintas di depan tokonya.
Kurma Ajwa adalah salah satu favorit para jamaah dari Indonesia. Harga Ajwa 1 kilogram dijajakan dengan harga 60 riyal atau Rp210.000. Namun di Pasar Kakiyah, harga bisa ditawar menjadi SAR45 atau Rp157.500.
Selain Ajwa ada macam-macam kurma lainnya, antara lain Sukkari yang menjadi favorit warga Arab Saudi. Juga kurma muda dengan berbagai ragam tingkat kematangan.
Tidak hanya kurma, buah khas Timur Tengah seperti buat tin dan semacam kismis juga dengan mudah ditemukan. Semuanya tersusun rapi di etalase kaca.
Jika diperhatikan, Pasar Kakiyah tidak berbeda dengan pasar umumnya di Indonesia. Tetapi ada satu keunikan di tempat ini, tidak ditemukan lalat dalam jumlah banyak meski kurma menghampar luas. Hanya sesekali saja lalat terbang.
Hari ini, pasar masih belum begitu ramai. Menurut salah satu mukimin, Syamsul, pasar akan ramai setelah puncak haji. Banyak pendatang yang berbelanja di Kakiyah untuk buah tangan keluarga ke negaranya masing-masing.
Sementara itu, penjual bernama Nashir mengatakan, buah yang memiliki nama latin phoenix dactylifera itu didatangkan dari Madinah dan Qashim.
Menurut salah satu pedagang, Nashir, omzet penjualan kurma biasanya akan meningkat di musim haji. "Kalau hari biasa, tergantung kondisi juga sebetulnya kadang ramai kadang sepi,” kata pria asal Mesir ini.
Di luar musim haji, biasanya dia hanya mengantongi 500 riyal per hari. Namun ketika musim haji tiba, penghasilannya bisa meningkat dua kali lipat menjadi 1.000 riyal.
(dam)