SAS Institute Sebut Sikap Said Aqil Merupakan Proses Bernegara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Eksekutif Said Aqil Siroj Institute, Abi Rekso mempertegas pernyataan KH Said Aqil Siroj yang meminta semua pihak menghormati hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Putusan MK menjadi babak baru dari proses politik Indonesia menuju Pemilu 2024.
"Iya benar, itu sikap dan pendapat Buya Said. Pendapatnya sudah beredar di WAG dan sosial media. Itu asli bukan hoaks," kata Abi Rekso dalam keterangannya, Sabtu (21/10/2023).
Ketika disodorkan pertanyaan apakah ini berarti bentuk dukungan Kiai Said Aqil kepada Prabowo. Abi Rekso menerangkan, jika soal pilihan dirinya tidak berhak menjawab. Karena itu hak penuh Kiai Said sebagai tokoh bangsa.
"Pernyataan Kiai Said itu perlu kita maknai sebagai dukungan terhadap proses berbangsa dan bernegara. Jika, ada pihak yang menilai bahwa sikap itu adalah dukungan terhadap Pak Prabowo. Ya itu juga sah-sah saja. Lagian kan Kiai Said dan Pak Menhan Prabowo itu adalah sahabat sejak lama. Frekuensi kebangsaaan beliau-beliau satu jalur untuk Indonesia Maju," ujarnya.
Abi Rekso menekankan, Kiai Said kan punya seluruh warga NU dan Indonesia. Dua kandidat Calon Presiden yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sudah bersilaturahmi dengan Kiai Said Aqil Siroj.
"Buya Said ini milik seluruh warga NU dan Indonesia. Beliau guru bangsa. Mas Anies dan Mas Ganjar sudah matur Buya Said. Saya berharap dalam waktu dekat Pak Prabowo juga bisa bertemu Kiai Said. Kita tunggu saja," tutup Abi Rekso Sekretaris SAS Institute.
Sebelumnya, di balik segudang perdebatan akademik, setiap keputusan perlu juga mendapat dukungan spiritual. Sebagaimana dalam prinsip sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa.
Di tengah keputusan itu, tokoh kharismatik Nahdlatul Ulama Kiai Said Aqil Siroj memberikan sebuah siraman spiritual terhadap proses politik bangsa ini. Dalam keterangan tertulisnya Kiai Said, mengajak publik untuk menghormati hasil dari putusan MK.
"Putusan MK, salah atau benar, sudah menjadi keputusan yang mengikat dan harus dijalankan oleh semua pihak," ujar Prof KH Said Aqil Siroj.
Kiai Said juga mengajak masyarakat untuk memiliki sikap yang bijaksana dalam menyikapi setiap calon pemimpin. Mengimbau agar masyarakat tidak mudah menghujat atau bersikap buruk terhadap para calon.
"Mari kita belajar menjadi bangsa yang bermartabat, yang mampu menghargai dan menghormati siapapun," tuturnya.
Dengan suara yang penuh harap, Kiai Said mengakhiri pesannya dengan doa, agar Indonesia selalu dalam keadaan aman, tentram, dan damai, siapa pun yang menjadi pemimpinnya. "Saya berdoa agar Indonesia sejahtera siapa pun presidennya," ucapnya dengan penuh keyakinan.
"Iya benar, itu sikap dan pendapat Buya Said. Pendapatnya sudah beredar di WAG dan sosial media. Itu asli bukan hoaks," kata Abi Rekso dalam keterangannya, Sabtu (21/10/2023).
Ketika disodorkan pertanyaan apakah ini berarti bentuk dukungan Kiai Said Aqil kepada Prabowo. Abi Rekso menerangkan, jika soal pilihan dirinya tidak berhak menjawab. Karena itu hak penuh Kiai Said sebagai tokoh bangsa.
"Pernyataan Kiai Said itu perlu kita maknai sebagai dukungan terhadap proses berbangsa dan bernegara. Jika, ada pihak yang menilai bahwa sikap itu adalah dukungan terhadap Pak Prabowo. Ya itu juga sah-sah saja. Lagian kan Kiai Said dan Pak Menhan Prabowo itu adalah sahabat sejak lama. Frekuensi kebangsaaan beliau-beliau satu jalur untuk Indonesia Maju," ujarnya.
Abi Rekso menekankan, Kiai Said kan punya seluruh warga NU dan Indonesia. Dua kandidat Calon Presiden yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sudah bersilaturahmi dengan Kiai Said Aqil Siroj.
"Buya Said ini milik seluruh warga NU dan Indonesia. Beliau guru bangsa. Mas Anies dan Mas Ganjar sudah matur Buya Said. Saya berharap dalam waktu dekat Pak Prabowo juga bisa bertemu Kiai Said. Kita tunggu saja," tutup Abi Rekso Sekretaris SAS Institute.
Sebelumnya, di balik segudang perdebatan akademik, setiap keputusan perlu juga mendapat dukungan spiritual. Sebagaimana dalam prinsip sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa.
Di tengah keputusan itu, tokoh kharismatik Nahdlatul Ulama Kiai Said Aqil Siroj memberikan sebuah siraman spiritual terhadap proses politik bangsa ini. Dalam keterangan tertulisnya Kiai Said, mengajak publik untuk menghormati hasil dari putusan MK.
"Putusan MK, salah atau benar, sudah menjadi keputusan yang mengikat dan harus dijalankan oleh semua pihak," ujar Prof KH Said Aqil Siroj.
Kiai Said juga mengajak masyarakat untuk memiliki sikap yang bijaksana dalam menyikapi setiap calon pemimpin. Mengimbau agar masyarakat tidak mudah menghujat atau bersikap buruk terhadap para calon.
"Mari kita belajar menjadi bangsa yang bermartabat, yang mampu menghargai dan menghormati siapapun," tuturnya.
Dengan suara yang penuh harap, Kiai Said mengakhiri pesannya dengan doa, agar Indonesia selalu dalam keadaan aman, tentram, dan damai, siapa pun yang menjadi pemimpinnya. "Saya berdoa agar Indonesia sejahtera siapa pun presidennya," ucapnya dengan penuh keyakinan.
(maf)