Lepas Jutaan Peserta Jalan Santai, Gus Yahya Ingatkan Jihad Santri Membangun Negeri

Sabtu, 21 Oktober 2023 - 09:17 WIB
loading...
Lepas Jutaan Peserta Jalan Santai, Gus Yahya Ingatkan Jihad Santri Membangun Negeri
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (tengah) bersama Menag Yaqut Cholil Qoumas dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melepas Jalan Santai Hari Santri 2023 di Surabaya. Foto/Kemenag
A A A
SURABAYA - Santri memiliki peran yang sangat penting dalam membangun negeri. Peran itu antara lain terwujud dari semangat jihad fi sabilillah yang sudah digelorakan sejak zaman perang kemerdekaan.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf saat melepas Jalan Santai Hari Santri 2023 di Surabaya, Sabtu (21/10/2023).

Acara yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Agama (Kemenag), Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini dihadiri Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.



Termasuk Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Wamenag Saiful Rahmat Dasuki, serta para pejabat Eselon I Kemenag, Kakanwil Kemenag Jawa Timur Khusnul Maram, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan jajaran Forkopimda Jawa Timur dan Kota Surabaya.

Menurut Gus Yahya, panggilan akrabnya, mengingatkan peran santri dalam jihad fii sabilillah mempertahankan NKRI, menjaga Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945. "Mari kita berjihad. Sebab negara ini didirikan dengan jihad. Masa depannya juga harus diperjuangkan dengan jihad. Jihad santri, jayakan negeri," tegas Gus Yahya.



Negeri ini, kata Gus Yahya, tidak akan berjaya tanpa jihad dari warganya. Jihad yang dilandasi semangat kepahlawanan sebagaimana diteladankan para pahlawan demi tegaknya Indonesia.

Ditanya kenapa Hari Santri dipusatkan di Surabaya, Gus Yahya menjelaskan, hal itu tidak lepas dari sejarah Resolusi Jihad yang digaungkan para ulama pada 22 Oktober 1945. Saat itu, mereka berkumpul di Surabaya dan meminta pemerintah memobilisasi warganya untuk jihad fii sabilillah, mempertahankan NKRI dari upaya sekutu untuk menjajah kembali.

"Surabaya menjadi pusat dari pertarungan mempertahankan NKRI. Peristiwa itu menjadi titik penting sebagai pondasi keberlangsungan proklamasi. Mari jangan sampai kejayaan yang telah diperjuangkan para pahlawan itu batal di masa depan karena kita tidak mampu meneladani kepahlawanan mereka," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2979 seconds (0.1#10.140)