Hadapi Tantangan, ASN Kementerian dan Lembaga Harus Perkuat Kolaborasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kolaborasi menjadi salah satu cara agar Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa menghadapi tantangan zaman. Kolaborasi atau sinergi perlu dilakukan kementerian dan lembaga terkait, sehingga kinerja ASN menjadi lebih baik.
Pandangan ini muncul dalam penguatan budaya kerja dan sosialisasi Core Values (nilai-nilai dasar) ASN Berakhlak bagi jajaran Eselon 1 hingga staf pegawai di lingkungan Kemenko Perekonomian, di Jakarta.
Pada kesempatan tersebut Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian mengapresiasi upaya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) yang telah merealisasikan core values Berakhlak, salah satunya terbukti berhasil melaksanakan program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).
Kata Ary Ginanjar, budaya kerja Berakhlak terdiri atas 7 nilai yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
"Saya mau apresiasi Kemenko Perekonomian yang berhasil menggaet berbagai prestasi. Salah satunya saat menghadapi PC-PEN yakni dua tekanan luar biasa yang ditangani secara bersamaan (menyelamatkan nyawa manusia karena pandemi covid-19 serta menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia)," ujar Ary Ginanjar dalam keterangannya, Senin (16/10/2023).
"Sedangkan di negara-negara lain ada dua jenis, yang satu ekonominya bangkit tapi korban jiwa banyak. Dan ada juga negara yang korban jiwanya sedikit tapi ekonomi jatuh. Untuk itu saya salut sama Kemenko Perekonomian yang bisa membangkitkan kedua-duanya," sambungnya.
Ary menyatakan, agar Kemenko Perekonomian tetap survive dalam kondisi apa pun. Ibarat sebuah bangunan yang kokoh, harus ada fondasinya yaitu corporate culture (core values Berakhlak dan employer branding bangga melayani bangsa).
Kemudian lanjutnya, tiangnya ada PC-PEN yang dijalankan oleh orang-orang yang bertalenta, tiang berikutnya yaitu growth mindset. Lalu SDM-nya harus punya pemikiran atau merespons secara positif apapun yang terjadi, barulah atapnya yaitu kinerja.
"Berbicara soal talenta, kami punya life tools TalentDNA. Di mana semua orang bisa tumbuh berkembang dengan 3E (Enjoy, Ease dan Excellent). Dimulai hari ini, dimulai dari Kemenko Perekonomian bersama jajarannya, bikin organisasi yang paling solid dengan manajemen talenta. Sehingga harapannya Indonesia Emas akan terwujud," jelasnya.
Motivator nasional itu juga mengapresiasi Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso yang berkesempatan hadir membuka acara. Menurut Ary, Susiwijono sudah memiliki 5A (Super Agility) terbukti mampu hadapi segala tantangan dan rintangan tentu dengan berkolaborasi dengan timnya.
"Pak Susiwijono itu change agility yakni mampu beradaptasi dengan perubahan apa pun, lalu mentalnya kuat atau mental agility yakni mampu bertahan dalam kondisi apa pun, people agility yakni mampu bekerja sama dengan siapa pun, learning agility yakni mampu memahami dan mempelajari hal baru dengan cepat, dan result agility yakni mampu tetap berprestasi dalam kondisi apa pun," terangnya.
Diketahui, budaya kerja Berakhlak telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Juli 2021. Kemudian diatur dalam Surat Edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021. Lalu baru-baru ini Berakhlak telah disahkan menjadi Undang-Undang (UU) ASN oleh DPR.
Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso bersyukur dengan adanya kolaborasi, pihaknya bisa menangani berbagai tantangan dan diharapkan dapat terinternalisasi dan memunculkan rasa bangga melayani bangsa dari para ASN dengan baik.
"Kami butuh bantuan Pak Ary Ginanjar dan tim untuk memotivasi kita semua, dan beliau juga mempunyai potret budaya kerja dan perilaku referensi Berakhlak dari K/L lain juga, sehingga bisa kita jadikan referensi untuk mendorong kembali budaya kerja Berakhlak di lingkungan Kemenko Perekonomian ini," ujar Susiwijono.
Ia menegaskan, kegiatan ini merupakan kesempatan sangat baik untuk menerapkan Core Values ASN Berakhlak yang akan menjadi pedoman bersama dalam berperilaku, berinteraksi, dan bekerja di Kemenko Perekonomian.
"Nilai-nilai dasar kita sebenarnya sudah teruji di berbagai situasi sulit selama ini, namun perlu ditingkatkan lagi dari sisi pendokumentasian hasil pekerjaan. Selain itu, nilai-nilai yang sudah ada dalam diri kita sebagai ASN harus semakin didorong agar mampu berkinerja lebih baik lagi," tutupnya.
Pandangan ini muncul dalam penguatan budaya kerja dan sosialisasi Core Values (nilai-nilai dasar) ASN Berakhlak bagi jajaran Eselon 1 hingga staf pegawai di lingkungan Kemenko Perekonomian, di Jakarta.
Pada kesempatan tersebut Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian mengapresiasi upaya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) yang telah merealisasikan core values Berakhlak, salah satunya terbukti berhasil melaksanakan program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).
Kata Ary Ginanjar, budaya kerja Berakhlak terdiri atas 7 nilai yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
"Saya mau apresiasi Kemenko Perekonomian yang berhasil menggaet berbagai prestasi. Salah satunya saat menghadapi PC-PEN yakni dua tekanan luar biasa yang ditangani secara bersamaan (menyelamatkan nyawa manusia karena pandemi covid-19 serta menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia)," ujar Ary Ginanjar dalam keterangannya, Senin (16/10/2023).
"Sedangkan di negara-negara lain ada dua jenis, yang satu ekonominya bangkit tapi korban jiwa banyak. Dan ada juga negara yang korban jiwanya sedikit tapi ekonomi jatuh. Untuk itu saya salut sama Kemenko Perekonomian yang bisa membangkitkan kedua-duanya," sambungnya.
Ary menyatakan, agar Kemenko Perekonomian tetap survive dalam kondisi apa pun. Ibarat sebuah bangunan yang kokoh, harus ada fondasinya yaitu corporate culture (core values Berakhlak dan employer branding bangga melayani bangsa).
Kemudian lanjutnya, tiangnya ada PC-PEN yang dijalankan oleh orang-orang yang bertalenta, tiang berikutnya yaitu growth mindset. Lalu SDM-nya harus punya pemikiran atau merespons secara positif apapun yang terjadi, barulah atapnya yaitu kinerja.
"Berbicara soal talenta, kami punya life tools TalentDNA. Di mana semua orang bisa tumbuh berkembang dengan 3E (Enjoy, Ease dan Excellent). Dimulai hari ini, dimulai dari Kemenko Perekonomian bersama jajarannya, bikin organisasi yang paling solid dengan manajemen talenta. Sehingga harapannya Indonesia Emas akan terwujud," jelasnya.
Motivator nasional itu juga mengapresiasi Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso yang berkesempatan hadir membuka acara. Menurut Ary, Susiwijono sudah memiliki 5A (Super Agility) terbukti mampu hadapi segala tantangan dan rintangan tentu dengan berkolaborasi dengan timnya.
"Pak Susiwijono itu change agility yakni mampu beradaptasi dengan perubahan apa pun, lalu mentalnya kuat atau mental agility yakni mampu bertahan dalam kondisi apa pun, people agility yakni mampu bekerja sama dengan siapa pun, learning agility yakni mampu memahami dan mempelajari hal baru dengan cepat, dan result agility yakni mampu tetap berprestasi dalam kondisi apa pun," terangnya.
Diketahui, budaya kerja Berakhlak telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Juli 2021. Kemudian diatur dalam Surat Edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021. Lalu baru-baru ini Berakhlak telah disahkan menjadi Undang-Undang (UU) ASN oleh DPR.
Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso bersyukur dengan adanya kolaborasi, pihaknya bisa menangani berbagai tantangan dan diharapkan dapat terinternalisasi dan memunculkan rasa bangga melayani bangsa dari para ASN dengan baik.
"Kami butuh bantuan Pak Ary Ginanjar dan tim untuk memotivasi kita semua, dan beliau juga mempunyai potret budaya kerja dan perilaku referensi Berakhlak dari K/L lain juga, sehingga bisa kita jadikan referensi untuk mendorong kembali budaya kerja Berakhlak di lingkungan Kemenko Perekonomian ini," ujar Susiwijono.
Ia menegaskan, kegiatan ini merupakan kesempatan sangat baik untuk menerapkan Core Values ASN Berakhlak yang akan menjadi pedoman bersama dalam berperilaku, berinteraksi, dan bekerja di Kemenko Perekonomian.
"Nilai-nilai dasar kita sebenarnya sudah teruji di berbagai situasi sulit selama ini, namun perlu ditingkatkan lagi dari sisi pendokumentasian hasil pekerjaan. Selain itu, nilai-nilai yang sudah ada dalam diri kita sebagai ASN harus semakin didorong agar mampu berkinerja lebih baik lagi," tutupnya.
(maf)