Ganjar Pranowo Ingatkan Pentingnya Dapatkan Dukungan Suara dari Generasi Milenial dan Gen Z
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Presiden Ganjar Pranowo mengingatkan kepada para pendukungnya tentang betapa pentingnya mendapatkan dukungan suara dari generasi milenial dan generasi Z (Gen Z) untuk meraih kemenangan dalam Pilpres 2024. Pernyataan tersebut disampaikan Ganjar dalam sambutan virtualnya di acara penyerahan surat tugas kepada calon anggota legislatif PPP yang diselenggarakan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Rabu (7/6/2023).
"Apa yang paling besar kekuatan potensial sebagai potential voter yang ada di sana? Yang pertama adalah generasi Z, dan kedua ada juga generasi milenial, dua kekuatan ini ternyata persentasenya 50 persen lebih," ucap Ganjar.
Ganjar menekankan bahwa generasi milenial dan generasi Z merupakan pemilih potensial yang harus diperoleh oleh bakal calon legislatif PPP karena mereka mewakili lebih dari 50 persen pemilih. Pernyataan ini penting dalam strategi kampanye politik karena menekankan pentingnya mendapatkan dukungan dan mengartikulasikan kebijakan yang relevan untuk generasi Z dan milenial, yang memiliki peran penting dalam pembentukan masa depan suatu negara.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga memaparkan perbedaan Gen Z dan milenial. Menurutnya, Gen Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 dan saat ini berusia antara 8 hingga 23 tahun. Sementara itu, generasi milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996 dan kini berusia antara 24 hingga 39 tahun.
Kendati dua generasi ini memiliki karakteristik yang berbeda, menurut Ganjar ada kesamaannya yakni, sama-sama menghindari polemik politik yang cenderung intens. Dirinya juga menambahkan bahwa kedua generasi ini cenderung memilih pendekatan diskusi yang toleran dan memberi ruang agar bisa setara.
“Mereka-mereka ini tidak selalu suka dengan politik yang bising, mereka tidak mau isu-isu besar, tapi mereka mau dialog yang egaliter, dialog yang sangat toleran dan memberikan ruang kepada generasi ini untuk bisa berada pada frekuensi dan panggung yang sama,” papar Ganjar
Melihat hal tersebut Ganjar meminta kepada para caleg PPP agar selalu mengedepankan kampanye yang cenderung inovatif dan kreatif agar lebih mudah mendapatkan dukungan. Mantan orang nomor 1 di Jateng itu juga memberi saran agar para caleg bisa memanfaatkan internet dan ruang digital untuk menyampaikan nilai-nilai yang saat ini diperjuangkan. "Metodenya tidak cukup dengan hanya bertemu. Meskipun ketemu itu tentu sangat penting. Suasana emosionalnya berbeda, emosional bonding-nya beda,” tutur Ganjar.
“Tetapi, kalau ada cara serangan udara, maka ruang-ruang, ceruk generasi milenial dan Z rasanya penting untuk kita tangkap bersama,” tambah Ganjar.
Melalui pendekatan dengan media internet dan ruang digital, Ganjar juga menekankan bahwa suara dari Gen Z dan generasi milenial akan lebih mudah didapatkan.
Sementara itu, survei yang baru dikeluarkan oleh Ipsos Public Affairs untuk bulan September menunjukkan bahwa Calon Presiden Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi di kalangan milenial dan Gen Z. Elektabilitas Ganjar berada di angka 42,40% untuk Gen Z, sementara untuk milenial berada di angka 39,90%.
Prabowo Subianto berada di angka 41,6% untuk Gen Z dan 35,71% untuk generasi milenial. Sedangkan Anies Baswedan menempati sisa dari persentase tersebut.
"Apa yang paling besar kekuatan potensial sebagai potential voter yang ada di sana? Yang pertama adalah generasi Z, dan kedua ada juga generasi milenial, dua kekuatan ini ternyata persentasenya 50 persen lebih," ucap Ganjar.
Ganjar menekankan bahwa generasi milenial dan generasi Z merupakan pemilih potensial yang harus diperoleh oleh bakal calon legislatif PPP karena mereka mewakili lebih dari 50 persen pemilih. Pernyataan ini penting dalam strategi kampanye politik karena menekankan pentingnya mendapatkan dukungan dan mengartikulasikan kebijakan yang relevan untuk generasi Z dan milenial, yang memiliki peran penting dalam pembentukan masa depan suatu negara.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga memaparkan perbedaan Gen Z dan milenial. Menurutnya, Gen Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 dan saat ini berusia antara 8 hingga 23 tahun. Sementara itu, generasi milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996 dan kini berusia antara 24 hingga 39 tahun.
Kendati dua generasi ini memiliki karakteristik yang berbeda, menurut Ganjar ada kesamaannya yakni, sama-sama menghindari polemik politik yang cenderung intens. Dirinya juga menambahkan bahwa kedua generasi ini cenderung memilih pendekatan diskusi yang toleran dan memberi ruang agar bisa setara.
“Mereka-mereka ini tidak selalu suka dengan politik yang bising, mereka tidak mau isu-isu besar, tapi mereka mau dialog yang egaliter, dialog yang sangat toleran dan memberikan ruang kepada generasi ini untuk bisa berada pada frekuensi dan panggung yang sama,” papar Ganjar
Melihat hal tersebut Ganjar meminta kepada para caleg PPP agar selalu mengedepankan kampanye yang cenderung inovatif dan kreatif agar lebih mudah mendapatkan dukungan. Mantan orang nomor 1 di Jateng itu juga memberi saran agar para caleg bisa memanfaatkan internet dan ruang digital untuk menyampaikan nilai-nilai yang saat ini diperjuangkan. "Metodenya tidak cukup dengan hanya bertemu. Meskipun ketemu itu tentu sangat penting. Suasana emosionalnya berbeda, emosional bonding-nya beda,” tutur Ganjar.
“Tetapi, kalau ada cara serangan udara, maka ruang-ruang, ceruk generasi milenial dan Z rasanya penting untuk kita tangkap bersama,” tambah Ganjar.
Melalui pendekatan dengan media internet dan ruang digital, Ganjar juga menekankan bahwa suara dari Gen Z dan generasi milenial akan lebih mudah didapatkan.
Sementara itu, survei yang baru dikeluarkan oleh Ipsos Public Affairs untuk bulan September menunjukkan bahwa Calon Presiden Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi di kalangan milenial dan Gen Z. Elektabilitas Ganjar berada di angka 42,40% untuk Gen Z, sementara untuk milenial berada di angka 39,90%.
Prabowo Subianto berada di angka 41,6% untuk Gen Z dan 35,71% untuk generasi milenial. Sedangkan Anies Baswedan menempati sisa dari persentase tersebut.
(zik)