Ketua Dewan Pers Yakin Kerja Jurnalis Tak Dapat Digantikan AI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu meyakini kerja jurnalis tidak dapat digantikan oleh artificial intelligence ( AI ) atau kecerdasan buatan. Sebab, AI tidak memiliki keahlian untuk mengonfirmasi atau mendialogkan sebuah isu apakah benar atau tidak.
"AI itu informasi tetapi tidak ada analisis di situ, tetap butuh orang yang melihat fakta mendialogkan dan mengonfirmasi ini fungsi pers. Maka yang dibutuhkan adalah kecepatan kita untuk memanfaatkan data-data riset segala macam, bahkan untuk menumbangkan tidak akan tergantikan," kata Ninik dalam Malam Puncak Sarasehan Nasional 25 Tahun IJTI, Sabtu (7/10/2023).
Bahkan dalam di dunia pertelevisian, pendekatan manusia atau human touch tetap penting dilakukan. Informasi itu dapat dibuat dialog, diberdayakan intelektual informasi yang diberitakan oleh para jurnalis.
“Kita mampu sebagai forum mendialogkan persoalan kontrol terhadap kebijakan apa pun. Karena kebijakan apa pun yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu kalau tidak dikontrol oleh pers kita, itu tidak akan tergantikan, tidak bisa digantikan oleh tadi," ucapnya.
Pada kesempatan itu, dia menjelaskan pers setidaknya memiliki empat tujuan yaitu memberikan informasi, edukasi, menjadi forum yang baik dalam dialog dengan pemerintah, dan kontrol sosial. Keempat fungsi ini juga dibutuhkan dua pilar penting yakni keprofesionalan perusahaannya dan jurnalisnya.
“Pada peran ini independensi pers menjadi penting antara lain dari pengaruh informasi-informasi yang tidak terverifikasi," ucapnya.
Maka untuk menjaga jurnalis agar tetap independen dan tetap merdeka dalam demokrasi ini yakni pers tetap ditempatkan sebagai pilar untuk melakukan kontrol sosial. "Di mana pers kita mampu membangun partisipasi publik dan menciptakan toleransi dan keberagaman," tuturnya.
Lihat Juga: Pembekalan Calon Menteri Prabowo-Gibran Hari Kedua, Pakar Antikorupsi hingga AI Dihadirkan
"AI itu informasi tetapi tidak ada analisis di situ, tetap butuh orang yang melihat fakta mendialogkan dan mengonfirmasi ini fungsi pers. Maka yang dibutuhkan adalah kecepatan kita untuk memanfaatkan data-data riset segala macam, bahkan untuk menumbangkan tidak akan tergantikan," kata Ninik dalam Malam Puncak Sarasehan Nasional 25 Tahun IJTI, Sabtu (7/10/2023).
Bahkan dalam di dunia pertelevisian, pendekatan manusia atau human touch tetap penting dilakukan. Informasi itu dapat dibuat dialog, diberdayakan intelektual informasi yang diberitakan oleh para jurnalis.
“Kita mampu sebagai forum mendialogkan persoalan kontrol terhadap kebijakan apa pun. Karena kebijakan apa pun yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu kalau tidak dikontrol oleh pers kita, itu tidak akan tergantikan, tidak bisa digantikan oleh tadi," ucapnya.
Pada kesempatan itu, dia menjelaskan pers setidaknya memiliki empat tujuan yaitu memberikan informasi, edukasi, menjadi forum yang baik dalam dialog dengan pemerintah, dan kontrol sosial. Keempat fungsi ini juga dibutuhkan dua pilar penting yakni keprofesionalan perusahaannya dan jurnalisnya.
“Pada peran ini independensi pers menjadi penting antara lain dari pengaruh informasi-informasi yang tidak terverifikasi," ucapnya.
Maka untuk menjaga jurnalis agar tetap independen dan tetap merdeka dalam demokrasi ini yakni pers tetap ditempatkan sebagai pilar untuk melakukan kontrol sosial. "Di mana pers kita mampu membangun partisipasi publik dan menciptakan toleransi dan keberagaman," tuturnya.
Lihat Juga: Pembekalan Calon Menteri Prabowo-Gibran Hari Kedua, Pakar Antikorupsi hingga AI Dihadirkan
(rca)