Partai Perindo Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Wanita di Surabaya yang Diduga Dianiaya Anak Pejabat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Nasional DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ike Julies Tiati atau Ike Suharjo mengaku turut prihatin atas meninggalnya seorang wanita muda bernama Dini Sera Afriyanti (29).
Ia diduga janda beranak satu itu tewas setelah mendapat penganiayaan, mulai dari dipukul, ditendang hingga dilindas mobil. Diduga elaku penganiayaan ialah seorang anak pejabat, berinisial GRT (31).
"Partai Perindo turut prihatin dan berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Dini Sera Afrianti. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Ike, Sabtu (7/10/2023).
Ike -- yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Sumatera Selatan II itu -- meminta pihak kepolisian untuk lebih profesional dalam mengusut kasus ini. Pasalnya, ada dugaan jika pelaku penganiayaan adalah anak dari pejabat anggota DPR RI, yang dikhawatirkan akan ada intervensi terhadap kasus ini.
"Partai Perindo meminta kasus ini diusut hingga tuntas dan pelaku harus mendapat hukuman yang seberat-beratnya. Karena, penganiayaan yang dilakukan sudah di luar nalar manusia. Di mana korban dipukul, ditendang, diseret, hingga dilindas mobil sampai kemudian korban meninggal dunia," jelas Ike yang merupakan mantan news anchor ini.
Diketahui, Tim penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya dikabarkan telah menangkap pelaku inisial GRT yang diduga anak anggota DPR-RI. GRT dibekuk atas kasus penganiayaan yang diduga menyebabkan meninggalnya Dini Sera Afrianti.
Peristiwa tewasnya wanita asal Sukabumi, Jawa Barat tersebut, bermula saat Dini diajak oleh GRT ke Blackhole KTV di Jalan Mayjen Jonosewojo, Surabaya Barat, pada Selasa malam, 3 Oktober 2023. Diduga mereka terlibat cekcok.
Dari hasil penyelidikan melalui rekaman kamera Closed Circuit Television (CCTV) dan keterangan dokter, penganiayaan dimulai dari Blackhole KTV. "Dini Sera dipukul juga menggunakan botol minuman jenis Tequila sebanyak dua kali di bagian belakang. Setelah itu di lorong juga terlibat cekcok. Ada satpam yang melihatnya,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce, Jumat, 6 Oktober 2023.
Pasma mengungkapkan, setelah cekcok di lorong Blackhole KTV, Dini dan GRT menuju basement parkiran Lenmarc.
Dini lantas bersandar ke pintu depan sebelah kiri dari mobil Kijang Innova milik GRT. Sedangkan GRT sudah berada di kursi kemudi hendak menjalankan mobilnya. Karena bersandar terlalu lama dan diikuti emosi, ia memacu mobilnya.
Hal itu membuat Dini terjatuh dan terseret hingga 5 meter. Selain itu, tubuh bagian kanan Dini juga terlindas oleh mobil. “Mendapati hal itu, korban lalu dimasukan ke bagasi mobil di bagian belakang,” imbuh Pasma.
GRT lantas membawa korban ke apartemen. Di sana, korban sudah dinaikkan ke kursi roda oleh satpam. Menurut Pasma, saat itu kondisi Dini Sera masih hidup namun lemas. GRT sempat memberikan napas buatan. Karena kondisi Dini kian memburuk, GRT akhrinya membawa Dini ke National Hospital (NH). “Korban dinyatakan tewas sekitar pukul 02.32 WIB,” ucap Pasma.
Ia diduga janda beranak satu itu tewas setelah mendapat penganiayaan, mulai dari dipukul, ditendang hingga dilindas mobil. Diduga elaku penganiayaan ialah seorang anak pejabat, berinisial GRT (31).
"Partai Perindo turut prihatin dan berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Dini Sera Afrianti. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Ike, Sabtu (7/10/2023).
Ike -- yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Sumatera Selatan II itu -- meminta pihak kepolisian untuk lebih profesional dalam mengusut kasus ini. Pasalnya, ada dugaan jika pelaku penganiayaan adalah anak dari pejabat anggota DPR RI, yang dikhawatirkan akan ada intervensi terhadap kasus ini.
"Partai Perindo meminta kasus ini diusut hingga tuntas dan pelaku harus mendapat hukuman yang seberat-beratnya. Karena, penganiayaan yang dilakukan sudah di luar nalar manusia. Di mana korban dipukul, ditendang, diseret, hingga dilindas mobil sampai kemudian korban meninggal dunia," jelas Ike yang merupakan mantan news anchor ini.
Diketahui, Tim penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya dikabarkan telah menangkap pelaku inisial GRT yang diduga anak anggota DPR-RI. GRT dibekuk atas kasus penganiayaan yang diduga menyebabkan meninggalnya Dini Sera Afrianti.
Peristiwa tewasnya wanita asal Sukabumi, Jawa Barat tersebut, bermula saat Dini diajak oleh GRT ke Blackhole KTV di Jalan Mayjen Jonosewojo, Surabaya Barat, pada Selasa malam, 3 Oktober 2023. Diduga mereka terlibat cekcok.
Dari hasil penyelidikan melalui rekaman kamera Closed Circuit Television (CCTV) dan keterangan dokter, penganiayaan dimulai dari Blackhole KTV. "Dini Sera dipukul juga menggunakan botol minuman jenis Tequila sebanyak dua kali di bagian belakang. Setelah itu di lorong juga terlibat cekcok. Ada satpam yang melihatnya,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce, Jumat, 6 Oktober 2023.
Pasma mengungkapkan, setelah cekcok di lorong Blackhole KTV, Dini dan GRT menuju basement parkiran Lenmarc.
Dini lantas bersandar ke pintu depan sebelah kiri dari mobil Kijang Innova milik GRT. Sedangkan GRT sudah berada di kursi kemudi hendak menjalankan mobilnya. Karena bersandar terlalu lama dan diikuti emosi, ia memacu mobilnya.
Hal itu membuat Dini terjatuh dan terseret hingga 5 meter. Selain itu, tubuh bagian kanan Dini juga terlindas oleh mobil. “Mendapati hal itu, korban lalu dimasukan ke bagasi mobil di bagian belakang,” imbuh Pasma.
GRT lantas membawa korban ke apartemen. Di sana, korban sudah dinaikkan ke kursi roda oleh satpam. Menurut Pasma, saat itu kondisi Dini Sera masih hidup namun lemas. GRT sempat memberikan napas buatan. Karena kondisi Dini kian memburuk, GRT akhrinya membawa Dini ke National Hospital (NH). “Korban dinyatakan tewas sekitar pukul 02.32 WIB,” ucap Pasma.
(cip)