Pengiriman TNI ke Filipina Dikhawatirkan Picu Balas Dendam ISIS

Kamis, 06 Juli 2017 - 12:18 WIB
Pengiriman TNI ke Filipina Dikhawatirkan Picu Balas Dendam ISIS
Pengiriman TNI ke Filipina Dikhawatirkan Picu Balas Dendam ISIS
A A A
JAKARTA - Pengiriman pasukan TNI untuk membantu Pemerintah Filipina bertempur melawan kelompok ISIS di Marawi, dikhawatirkan memiliki efek buruk bagi Indonesia. Adapun kekhawatiran itu adalah aksi balas dendam kelompok ISIS di Marawi, Filipina ke Indonesia.

Maka itu, Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid kurang sepakat jika pasukan TNI diperbantukan di Marawi, untuk memberantas kelompok ISIS tersebut.

"‎Kalaupun masuk, kalau tidak berhasil dan menumpas, bisa saja terjadi ada efek buat Indonesia, memancing atau balas dendam di Indonesia," kata Meutya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/7/2017).

(Baca juga: Rencana Kirim TNI ke Filipina Harus Fokus pada Urban Warfare)

Selain itu, pengiriman pasukan TNI untuk melakukan pertempuran di negara lain pun dianggapnya tidak diatur dalam Undang-Undang (UU). "Apakah itu efektif atau tidak, karena kita harus berhati-hati betul," tutur politikus Partai Golkar ini.

Maka itu menurut dia, pemerintah perlu hati-hati dalam menentukan responsnya terhadap sikap Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang membuka peluang bagi Indonesia untuk terlibat operasi militer dalam menggempur ISIS di Marawi, Filipina Selatan.

"Sebenarnya ini ajakan dari Pemerintah Filipina, tetap kita harus berhati-hati melihatnya, karena ada institusi di Filipina yang melarang itu," pungkasnya.‎
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5394 seconds (0.1#10.140)