Laporkan Dugaan Korupsi Dana Pensiun BUMN, Erick Thohir Siap Berhadapan dengan Siapa Pun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjukkan keseriusan dalam memberantas korupsi di tubuh BUMN. Salah satunya dengan menyerahkan laporan dugaan penyelewengan dana pensiun ke Kejaksaan Agung ( Kejagung ), Selasa (3/10/2023).
Erick Thohir menyatakan akan terus melakukan langkah tegas dengan terus menjalin sinergi positif dengan Kejagung. Dia bertekad menuntaskan perkara dugaan korupsi di BUMN tersebut sampai ke akar-akarnya.
"Saya dan seluruh jajaran di Kementerian BUMN siap berhadapan dengan siapa pun yang main-main dengan nasib para pensiunan," kata Erick Thohir, Selasa (3/9/2023).
Menurut dia, menuntaskan kasus dugaan korupsi tersebut dapat dilakukan dengan cepat, seksama, dan akurat. Terlebih BUMN dan Kejagung mempunyai misi yang sama dalam persoalan pemberantasan korupsi.
Erick meyakini kerja sama positif yang dibangun BUMN dengan Kejagung akan membuahkan hasil sangat maksimal. Apalagi sebelumnya BUMN dan Kejagung telah menjalin kerja sama serupa dalam menuntaskan skandal mega korupsi Jiwasraya dan Asabri lalu.
Ia menekankan akan komitmen mengawal perjalanan dugaan kasus korupsi di Dapen BUMN, sehingga nantinya memberikan efek jera bagi siapapun insan BUMN dan tidak terulang di kemudian hari.
"Pak Jaksa Agung, sikat saja para oknum ini tanpa pandang bulu. Seperti yang Bapak lakukan pada kasus Jiwasraya dan Asabri," katanya.
Untuk diketahui, sejak awal Erick Thohir telah menjalin kerja sama dengan Kejagung dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), berbekal perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus membongkar kasus mega korupsi di BUMN.
Sementara itu, hasil audit audit internal BUMN, ditemukan bahwa terdapat dari 48 dana pensiun yang dikelola BUMN sebanyak 34 di antaranya atau sebesar 70% dalam kondisi sakit atau bermasalah.
Erick Thohir menyatakan akan terus melakukan langkah tegas dengan terus menjalin sinergi positif dengan Kejagung. Dia bertekad menuntaskan perkara dugaan korupsi di BUMN tersebut sampai ke akar-akarnya.
"Saya dan seluruh jajaran di Kementerian BUMN siap berhadapan dengan siapa pun yang main-main dengan nasib para pensiunan," kata Erick Thohir, Selasa (3/9/2023).
Menurut dia, menuntaskan kasus dugaan korupsi tersebut dapat dilakukan dengan cepat, seksama, dan akurat. Terlebih BUMN dan Kejagung mempunyai misi yang sama dalam persoalan pemberantasan korupsi.
Erick meyakini kerja sama positif yang dibangun BUMN dengan Kejagung akan membuahkan hasil sangat maksimal. Apalagi sebelumnya BUMN dan Kejagung telah menjalin kerja sama serupa dalam menuntaskan skandal mega korupsi Jiwasraya dan Asabri lalu.
Ia menekankan akan komitmen mengawal perjalanan dugaan kasus korupsi di Dapen BUMN, sehingga nantinya memberikan efek jera bagi siapapun insan BUMN dan tidak terulang di kemudian hari.
"Pak Jaksa Agung, sikat saja para oknum ini tanpa pandang bulu. Seperti yang Bapak lakukan pada kasus Jiwasraya dan Asabri," katanya.
Untuk diketahui, sejak awal Erick Thohir telah menjalin kerja sama dengan Kejagung dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), berbekal perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus membongkar kasus mega korupsi di BUMN.
Sementara itu, hasil audit audit internal BUMN, ditemukan bahwa terdapat dari 48 dana pensiun yang dikelola BUMN sebanyak 34 di antaranya atau sebesar 70% dalam kondisi sakit atau bermasalah.
(abd)