Apresiasi Istana Berbatik, Partai Perindo: Tumbuhkan Rasa Cinta dan Bangga Pakai Batik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Istana Berbatik yang diselenggarakan di Istana Merdeka pada Minggu 1 Oktober 2023 malam, sukses mencuri banyak perhatian. Partai Persatuan Indonesia (Perindo) pun mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Calon Legislatif (Caleg) DPRD DKI Jakarta Dapil 9 Partai Perindo, Dian Mirza menilai, acara Istana Berbatik tersebut sukses tak lepas dari peran Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo.
"Saya sangat setuju dengan statement dari Wamenparekraf, bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Terus relevan dari masa ke masa dengan dukungan masyarakat Indonesia yang senantiasa memakai batik, dan dapat mempromosikan ke dunia internasional," kata Dian Mirza, Selasa (3/10/2023).
Menurut Dian Mirza, pagelaran Istana Berbatik juga merupakan upaya menumbuhkan rasa cinta dan bangga memakai batik, khususnya generasi muda. Ia berharap, seluruh elemen masyarakat merasa bangga memakai batik, bahkan kalau bisa setiap hari.
"Kalau dulu batik identik dengan selera orang tua, kini tidak lagi. Anak muda, bahkan mereka yang akrab dengan sebutan Gen Z pun mulai gandrung pada batik," ungkapnya.
Bahkan, dikatakannya saat ini batik tidak hanya dikenakan pada momen-momen spesial saja, tetapi batik sudah digunakan dan disesuaikan dengan berbagai kebutuhan.
"Misalnya untuk dipakai ke kantor/bekerja, event-event casual bersama teman," pungkasnya.
Untuk diketahui, pagelaran Istana Berbatik tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Batik nasional yang jatuh pada setiap 2 Oktober.
Acara tersebut menampilkan fashion show yang melibatkan sekitar 500 peserta yang terdiri dari para pejabat negara, petinggi kementerian/lembaga dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), public figure, perwakilan kerajaan-kerajaan nusantara, hingga para Duta Besar (Dubes) dari negara-negara sahabat.
“Kami optimistis, gelaran Istana Berbatik ini bukan sekadar seremonial dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober. Tapi pesannya itu tadi, akan makin menunjukkan Indonesia kaya akan warisan budaya,” kata Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dalam keterangannya, Jumat (29/9/2023)
Dengan adanya keterlibatan Dubes dari negara-negara sahabat sebagai model dan penayangan event ini di media-media nasional, maka Istana Berbatik ini dapat menjadi sarana yang tepat untuk mempromosikan batik di pasar internasional.
Selain itu, Istana Berbatik juga menjadi momen penting untuk semakin meneguhkan batik sebagai warisan budaya asal Indonesia, sebagaimana UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) sejak 2 Oktober 2009.
"Adanya Istana Berbatik ini diharapkan menjadi bukti keperpihakan Pemerintah pada perajin batik terutama UMKM ekonomi kreatif (ekraf). Event itu juga sebagai ajang promosi ke dunia untuk meningkatkan konsumsi batik baik di dalam maupun luar negeri," kata Angela yang juga Wakil Ketua Umum Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital & Kreatif itu.
"Kami merancang (event) ini semua dengan pesan batik adalah warisan budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Terus relevan dari masa ke masa dengan dukungan masyarakat Indonesia yang senantiasa memakai batik dan mempromosikannya ke pasar internasional," tutup Angela.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
Calon Legislatif (Caleg) DPRD DKI Jakarta Dapil 9 Partai Perindo, Dian Mirza menilai, acara Istana Berbatik tersebut sukses tak lepas dari peran Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo.
"Saya sangat setuju dengan statement dari Wamenparekraf, bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Terus relevan dari masa ke masa dengan dukungan masyarakat Indonesia yang senantiasa memakai batik, dan dapat mempromosikan ke dunia internasional," kata Dian Mirza, Selasa (3/10/2023).
Menurut Dian Mirza, pagelaran Istana Berbatik juga merupakan upaya menumbuhkan rasa cinta dan bangga memakai batik, khususnya generasi muda. Ia berharap, seluruh elemen masyarakat merasa bangga memakai batik, bahkan kalau bisa setiap hari.
"Kalau dulu batik identik dengan selera orang tua, kini tidak lagi. Anak muda, bahkan mereka yang akrab dengan sebutan Gen Z pun mulai gandrung pada batik," ungkapnya.
Bahkan, dikatakannya saat ini batik tidak hanya dikenakan pada momen-momen spesial saja, tetapi batik sudah digunakan dan disesuaikan dengan berbagai kebutuhan.
"Misalnya untuk dipakai ke kantor/bekerja, event-event casual bersama teman," pungkasnya.
Untuk diketahui, pagelaran Istana Berbatik tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Batik nasional yang jatuh pada setiap 2 Oktober.
Acara tersebut menampilkan fashion show yang melibatkan sekitar 500 peserta yang terdiri dari para pejabat negara, petinggi kementerian/lembaga dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), public figure, perwakilan kerajaan-kerajaan nusantara, hingga para Duta Besar (Dubes) dari negara-negara sahabat.
“Kami optimistis, gelaran Istana Berbatik ini bukan sekadar seremonial dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober. Tapi pesannya itu tadi, akan makin menunjukkan Indonesia kaya akan warisan budaya,” kata Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dalam keterangannya, Jumat (29/9/2023)
Dengan adanya keterlibatan Dubes dari negara-negara sahabat sebagai model dan penayangan event ini di media-media nasional, maka Istana Berbatik ini dapat menjadi sarana yang tepat untuk mempromosikan batik di pasar internasional.
Selain itu, Istana Berbatik juga menjadi momen penting untuk semakin meneguhkan batik sebagai warisan budaya asal Indonesia, sebagaimana UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) sejak 2 Oktober 2009.
"Adanya Istana Berbatik ini diharapkan menjadi bukti keperpihakan Pemerintah pada perajin batik terutama UMKM ekonomi kreatif (ekraf). Event itu juga sebagai ajang promosi ke dunia untuk meningkatkan konsumsi batik baik di dalam maupun luar negeri," kata Angela yang juga Wakil Ketua Umum Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital & Kreatif itu.
"Kami merancang (event) ini semua dengan pesan batik adalah warisan budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Terus relevan dari masa ke masa dengan dukungan masyarakat Indonesia yang senantiasa memakai batik dan mempromosikannya ke pasar internasional," tutup Angela.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
(maf)