Rayakan HUT ke-25, PSMTI Perkenalkan Budaya Tionghoa yang Menjadi Bagian Persatuan Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia ( PSMTI ) menghelat ulang tahun yang ke-25 di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Senin (2/10/2023).
Dengan mengangkat tema 'Pesta Demokrasi Sukses, PSMTI Maju, Indonesia Sejahtera', PSMTI berharap pertambahan usianya di 25 tahun tetap dapat menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia di tengah gegap gempitanya tahun politik pada pemilu 2024.
Ketua panitia perayaan HUT ke-25 PSMTI Peng Suyoto mengataka perayaan ini dilangsungkan guna memperkenalkan kembali budaya Tionghoa di Indonesia. Mengingat Taman Budaya Tionghoa terletak di TMII, Suyoto menyampaikan ulang tahun ini dirayakan dalam semarak tradisi Tionghoa yang bersama dengan suku dan etnis lainnya di Indonesia.
"Kami di sini datang dari 32 provinsi yang ada di seluruh Indonesia, sehingga kita juga ingin memperkenalkan Taman Budaya Tionghoa yang ada di Taman Mini Indonesia Indah. Di,sini dimaksudkan agar persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia ditampilkan, rukun bersama dalam ulang tahun kami yang ke-25," ujar Suyoto di lokasi.
Selain merayakan ulang tahun, PSMTI juga meluncurkan buku tentang perjalanan Suku Tionghoa Indonesia dan perannya dalam membangun negeri yang berjudul 'Sejarah orang Tionghoa di Nusantara'. Buku tersebut ditulis oleh 32 akademisi di universitas negeri dari seluruh Indonesia.
“Banyak yang menyangka Suku Tionghoa itu datang di abad 8 karena tulisan sebelumnya oleh seorang pendeta I Ching yang berkelana di Nusantara. Tetapi dengan adanya akademisi-akademisi menulis sejak abad ke 2 setelah masehi sudah ditemukan jejak orang Tionghoa datang. Itu menjadi hal referensi yang baru bagi para akademisi dan sejarawan yang ingin lebih banyak mengetahui jejak orang Tionghoa di Indonesia,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian I PSMTI tersebut.
Dalam gelarannya, para pengurus dan tokoh-tokoh PSMTI yang hadir ikut mengenakan batik merah dan batik berwarna perak. Hal ini juga dilakukan oleh Executive Chairman MNC Hary Tanoesoedibjo yang hadir mengenakan batik perak yang cerah.
"Kalau batik merah itu dinas dari PSMTI. Sedangkan batik silver ini didesain khusus guna menyambut tahun perak, ini didesain khusus dengan maksud orang Tionghoa mengharumkan Indonesia," jelas Suyoto.
Serentaknya pakaian batik bagi PSMTI ini diprakarsai karena bertepatan dengan Hari Batik Nasional. PSMTI meminta para tamu undangan untuk mengenakan pakaian batik. Selain Hari Batik Nasional, puncak HUT PSMTI juga merayakan Festival Kue Bulan atau Moon Festival.
"PSMTI ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa PSMTI memiliki kekompakan hubungan sosial, budaya, dan kebersamaan antara keluarga-keluarga dengan marga atau keturunan Tionghoa di Indonesia serta memelihara tradisi Tionghoa di Indonesia. Termasuk dalam hal pendidikan, budaya, dan kegiatan amal," jelas Suyoto.
Dlam gelaran HUT ke-25, PSMTI mengundang tokoh-tokoh nasional termasuk Presiden Joko Widodo. Tampak sejumlah tokoh yang hadir antara lain Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, putra bungsu Presiden Soekarno sekaligus Politisi PDIP Guruh Soekarnoputra, dan eks Menteri Perhubungan dan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Bacapres Partai Perindo Ganjar Pranowo juga datang menghadiri HUT ke-25 PSMTI, sekaligus ikut memberikan potongan kue tradisional Tionghoa sebagai perayaan dirgahayu tersebut.
Dengan mengangkat tema 'Pesta Demokrasi Sukses, PSMTI Maju, Indonesia Sejahtera', PSMTI berharap pertambahan usianya di 25 tahun tetap dapat menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia di tengah gegap gempitanya tahun politik pada pemilu 2024.
Ketua panitia perayaan HUT ke-25 PSMTI Peng Suyoto mengataka perayaan ini dilangsungkan guna memperkenalkan kembali budaya Tionghoa di Indonesia. Mengingat Taman Budaya Tionghoa terletak di TMII, Suyoto menyampaikan ulang tahun ini dirayakan dalam semarak tradisi Tionghoa yang bersama dengan suku dan etnis lainnya di Indonesia.
"Kami di sini datang dari 32 provinsi yang ada di seluruh Indonesia, sehingga kita juga ingin memperkenalkan Taman Budaya Tionghoa yang ada di Taman Mini Indonesia Indah. Di,sini dimaksudkan agar persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia ditampilkan, rukun bersama dalam ulang tahun kami yang ke-25," ujar Suyoto di lokasi.
Selain merayakan ulang tahun, PSMTI juga meluncurkan buku tentang perjalanan Suku Tionghoa Indonesia dan perannya dalam membangun negeri yang berjudul 'Sejarah orang Tionghoa di Nusantara'. Buku tersebut ditulis oleh 32 akademisi di universitas negeri dari seluruh Indonesia.
“Banyak yang menyangka Suku Tionghoa itu datang di abad 8 karena tulisan sebelumnya oleh seorang pendeta I Ching yang berkelana di Nusantara. Tetapi dengan adanya akademisi-akademisi menulis sejak abad ke 2 setelah masehi sudah ditemukan jejak orang Tionghoa datang. Itu menjadi hal referensi yang baru bagi para akademisi dan sejarawan yang ingin lebih banyak mengetahui jejak orang Tionghoa di Indonesia,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian I PSMTI tersebut.
Dalam gelarannya, para pengurus dan tokoh-tokoh PSMTI yang hadir ikut mengenakan batik merah dan batik berwarna perak. Hal ini juga dilakukan oleh Executive Chairman MNC Hary Tanoesoedibjo yang hadir mengenakan batik perak yang cerah.
"Kalau batik merah itu dinas dari PSMTI. Sedangkan batik silver ini didesain khusus guna menyambut tahun perak, ini didesain khusus dengan maksud orang Tionghoa mengharumkan Indonesia," jelas Suyoto.
Serentaknya pakaian batik bagi PSMTI ini diprakarsai karena bertepatan dengan Hari Batik Nasional. PSMTI meminta para tamu undangan untuk mengenakan pakaian batik. Selain Hari Batik Nasional, puncak HUT PSMTI juga merayakan Festival Kue Bulan atau Moon Festival.
"PSMTI ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa PSMTI memiliki kekompakan hubungan sosial, budaya, dan kebersamaan antara keluarga-keluarga dengan marga atau keturunan Tionghoa di Indonesia serta memelihara tradisi Tionghoa di Indonesia. Termasuk dalam hal pendidikan, budaya, dan kegiatan amal," jelas Suyoto.
Dlam gelaran HUT ke-25, PSMTI mengundang tokoh-tokoh nasional termasuk Presiden Joko Widodo. Tampak sejumlah tokoh yang hadir antara lain Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, putra bungsu Presiden Soekarno sekaligus Politisi PDIP Guruh Soekarnoputra, dan eks Menteri Perhubungan dan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Bacapres Partai Perindo Ganjar Pranowo juga datang menghadiri HUT ke-25 PSMTI, sekaligus ikut memberikan potongan kue tradisional Tionghoa sebagai perayaan dirgahayu tersebut.
(thm)