Kerja Sama Bilateral Indonesia-Kuba Perlu Diperkuat dan Diperluas

Jum'at, 16 Juni 2017 - 14:55 WIB
Kerja Sama Bilateral Indonesia-Kuba Perlu Diperkuat dan Diperluas
Kerja Sama Bilateral Indonesia-Kuba Perlu Diperkuat dan Diperluas
A A A
JAKARTA - Ketua DPD RI Oesman Sapta mendorong penguatan dan perluasan kerjasama bilateral Indonesia-Kuba di berbagai bidang. Pernyataan ini disampaikan Oesman saat menerima kunjungan Dubes Kuba untuk Indonesia Nirsia Castro Guevara di ruangan kerjanya, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis 15 Juni 2017.
Dalam acara tersebut, Oesman didampingi Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD Haripinto Tanuwidjaja dan Sekjen DPD Sudarsono Hardjosoekarto.

Oesman mendukung peningkatan hubungan ekonomi, terutama perdagangan, karena dampak embargo Amerika Serikat. Apalagi, sejak 22 Januari 1960 Indonesia dan Kuba membuka hubungan bilateral.

Pembukaan hubungan dimulai saat Presiden Sukarno melakukan lawatan bersejarah ke Havana. Lawatan tersebut membuka pintu gerbang hubungan kedua negara. ”Kerja sama erat antarkedua negara telah terjalin lama,” katanya dalam rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (16/6/2017).

Khusus di bidang olahraga, Oesman meminta Kuba bisa terus membantu Indonesia mengembangkan metode pelatihan kepada atlet-atlet tinju dan voli. Bantuan pelatihan diperlukan karena Kuba dikenal melahirkan banyak atlet berkualitas di cabang olahraga tersebut.

Selain itu, Oesman menyinggung pencalonan Indonesia sebagai anggota lembaga-lembaga dunia di bawah PBB dan forum-forum internasional seperti anggota Organisasi Maritim Internasional di London, dan anggota Mahkamah Maritim Internasional di Den Haag.

Dubes Kuba untuk Indonesia Nirsia Castro Guevara mengucapkan rasa terima kasih atas dukungan Indonesia selama ini. Kuba pun akan senantiasa mendukung pemerintah Indonesia di forum-forum internasional.

Nirsia menuturkan, selama 57 tahun hubungan bilateral Indonesia-Kuba, banyak peluang untuk memperkuat dan memperluas hubungan diplomatik kedua negara. Kedua negara telah banyak melakukan upaya dalam membangun dan menjaga hubungan tersebut. “Saya berharap kita melakukan lebih banyak upaya,” ujarnya.

Pemerintah Kuba membuka tangan lebar untuk investasi asing, terutama Indonesia. Dia optimistis terhadap potensi kerja sama di bidang ekonomi bisa lebih kuat. “Karena hubungan ekonomi kita masih sangat lemah,” katanya. Indonesia diharapkan dapat membuka investasi di bidang industri kertas di Kuba.

Lebih lanjut Nirsia menjelaskan, perkembangan hubungan diplomatik Indonesia-Kuba, yang diawali dengan kunjungan Che Guevara, seorang pejuang revolusi Kuba ke Jakarta pada 1959. Sejak 1960, hubungan Indonesia-Kuba semakin terjalin saat Presiden Sukarno ke Havana guna memenuhi undangan Perdana Menteri Fidel Castro.

Jejak bersejarahnya ialah Sukarno menyematkan medali kehormatan kepada Castro. Sukarno juga memberikan keris kepada pemimpin negara penghasil cerutu itu.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5858 seconds (0.1#10.140)