Daya Saing Digital Indonesia Tahun 2019 Rangking 8 Terbawah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Daya saing digital Indonesia masih jauh dari harapan. Berdasarkan survei lembaga IMD World Digital Competitiveness pada 2019, Indonesia masih ada di peringkat 8 terbawah. (Baca juga: Era Digital, Perempuan Harus Manfaatkan Peluang Kerja)
“Survei lembaga IMD World Digital Competitiveness pada 2019, negara kita masih di peringkat 56 dari 63 negara ini,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Senin (3/8/2020).
Jokowi mengakui bahwa posisi Indonesia memang di bawah bahkan jika dibandingkan negara tetangga di ASEAN. Dia meminta ini harus menjadi perhatian. (Lihat grafis: Google Bersedia Membayar Konten Berita kepada Media Massa)
“Memang kita di bawah sekali. Lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga kita di ASEAN. Misalnya Thailand di posisi 40, Malaysia di posisi 26, Singapura di posisi nomor 2. Oleh sebab itu perlu menjadi perhatian kita bersama,” ungkapnya. (Baca juga: Presiden Jokowi: Dua Minggu Ini Kita Fokus Kampanye Pakai Masker)
Mantan wali kota Surakarta ini mengatakan pandemi Covid-19 bisa dijadikan momentum melakukan percepatan transformasi digital. Pasalnya pandemi mengubah berbagai gaya hidup masyarakat dari sebelumnya lebih banyak bertatap muka menjadi digital. (Baca juga: Bisnis Outlet Nggak Laku, Pengusaha Pakaian Genjot Pasar Online)
“Karena di masa pandemi maupun setelah pandemi mengubah secara struktural, cara kerja, cara beraktivitas, cara berkonsumsi, cara belajar, cara bertransaksi yang sebelumnya offline dengan kontak fisik menjadi lebih banyak ke online dan digital. Perubahan seperti ini perlu segera diantisipasi, disiapkan, dan direncanakan secara matang,” tandanya.
“Survei lembaga IMD World Digital Competitiveness pada 2019, negara kita masih di peringkat 56 dari 63 negara ini,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Senin (3/8/2020).
Jokowi mengakui bahwa posisi Indonesia memang di bawah bahkan jika dibandingkan negara tetangga di ASEAN. Dia meminta ini harus menjadi perhatian. (Lihat grafis: Google Bersedia Membayar Konten Berita kepada Media Massa)
“Memang kita di bawah sekali. Lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga kita di ASEAN. Misalnya Thailand di posisi 40, Malaysia di posisi 26, Singapura di posisi nomor 2. Oleh sebab itu perlu menjadi perhatian kita bersama,” ungkapnya. (Baca juga: Presiden Jokowi: Dua Minggu Ini Kita Fokus Kampanye Pakai Masker)
Mantan wali kota Surakarta ini mengatakan pandemi Covid-19 bisa dijadikan momentum melakukan percepatan transformasi digital. Pasalnya pandemi mengubah berbagai gaya hidup masyarakat dari sebelumnya lebih banyak bertatap muka menjadi digital. (Baca juga: Bisnis Outlet Nggak Laku, Pengusaha Pakaian Genjot Pasar Online)
“Karena di masa pandemi maupun setelah pandemi mengubah secara struktural, cara kerja, cara beraktivitas, cara berkonsumsi, cara belajar, cara bertransaksi yang sebelumnya offline dengan kontak fisik menjadi lebih banyak ke online dan digital. Perubahan seperti ini perlu segera diantisipasi, disiapkan, dan direncanakan secara matang,” tandanya.
(poe)