Jenderal TNI Pemilik Brevet Kualifikasi Intai Tempur, Nomor 3 dan 5 Mantan Panglima TNI
loading...
A
A
A
Kariernya terus meroket. Bintang emas di pundaknya juga bertambah. Menyandang pangkat Letjen, Moeldoko dipasrahi tanggung jawab sebagai Wakil Gubernur Lemhannas (2011). Namanya kian melejit saat ditunjuk sebagai Wakil KSAD pada 2013.
Tak butuh lama, dia melesat menjadi orang nomor satu di matra Darat atau KSAD pada 2013. Moeldoko menggantikan seniornya, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.
Menariknya, jabatan super strategis itu hanya dipegang hanya tiga bulan. Sebab, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuknya sebagai Panglima TNI.
Moeldoko menjabat sebagai orang nomor satu di militer dalam kurun 2013-2015. Selepas dari TNI, Moeldoko dipercaya Presiden Jokowi menjadi Kepala Staf Presiden hingga kini.
Pria kelahiran Magelang 5 Mei 1955 ini merupakan anak dari sosok tokoh militer ternama di Indonesia Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo. Dia juga merupakan ipar dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Pramono Edhie merupakan adik dari Ani Yudhoyono.
Sebagai seorang anak dari jenderal, Pramono Edhie akhirnya memutuskan untuk mengikuti jejak sang ayah sebagai prajurit TNI. Dengan latar belakang keluarga militer, membuat perjalanan karier Pramono Edhie kian bersinar.
Setelah lulus Akmil, dia ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha. Kemudian setelah menyelesaikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Pramono Edhie semakin sering menjabat di posisi strategis seperti Perwira Intel Operasi grup I Kopassus, hingga Wakil Komandan Grup 1/Kopassus pada tahun 1996.
Setelah Reformasi, Pramono Edhie terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001. Di tahun yang sama juga dia menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI).
Pada tahun 2005, karier Pramono terus meningkat. Dimana kala itu dia ditunjuk menjadi Wakil Danjen Kopassus. Dua tahun berselang jabatan Danjen Kopassus diembannya.
Tahun 2009, Pramono Edhie mendapat promosi menjadi Pangdam III/Siliwangi hingga 2010. Naik jadi jenderal bintang tiga, Pramono Edhie ditunjuk menjadi Panglima Kostrad (2010–2011). Puncak karier militernya ketika diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.
Tak butuh lama, dia melesat menjadi orang nomor satu di matra Darat atau KSAD pada 2013. Moeldoko menggantikan seniornya, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.
Menariknya, jabatan super strategis itu hanya dipegang hanya tiga bulan. Sebab, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuknya sebagai Panglima TNI.
Moeldoko menjabat sebagai orang nomor satu di militer dalam kurun 2013-2015. Selepas dari TNI, Moeldoko dipercaya Presiden Jokowi menjadi Kepala Staf Presiden hingga kini.
6. Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo
Pramono Edhie Wibowo merupakan tokoh militer yang pernah menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Sehingga lumrah saja jika lulusan Akademi Militer pada 1978 itu memiliki Brevet Taipur.Pria kelahiran Magelang 5 Mei 1955 ini merupakan anak dari sosok tokoh militer ternama di Indonesia Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo. Dia juga merupakan ipar dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Pramono Edhie merupakan adik dari Ani Yudhoyono.
Sebagai seorang anak dari jenderal, Pramono Edhie akhirnya memutuskan untuk mengikuti jejak sang ayah sebagai prajurit TNI. Dengan latar belakang keluarga militer, membuat perjalanan karier Pramono Edhie kian bersinar.
Setelah lulus Akmil, dia ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha. Kemudian setelah menyelesaikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Pramono Edhie semakin sering menjabat di posisi strategis seperti Perwira Intel Operasi grup I Kopassus, hingga Wakil Komandan Grup 1/Kopassus pada tahun 1996.
Setelah Reformasi, Pramono Edhie terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001. Di tahun yang sama juga dia menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI).
Pada tahun 2005, karier Pramono terus meningkat. Dimana kala itu dia ditunjuk menjadi Wakil Danjen Kopassus. Dua tahun berselang jabatan Danjen Kopassus diembannya.
Tahun 2009, Pramono Edhie mendapat promosi menjadi Pangdam III/Siliwangi hingga 2010. Naik jadi jenderal bintang tiga, Pramono Edhie ditunjuk menjadi Panglima Kostrad (2010–2011). Puncak karier militernya ketika diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.