Pernyataan Panglima Soal Piting Pendemo Rempang, Puspen TNI: Itu Artinya Merangkul

Senin, 18 September 2023 - 02:50 WIB
loading...
Pernyataan Panglima...
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menjadi sorotan masyarakat atas pernyataan terkait kericuhan di Pulau Rempang, Batam, Kepri. FOTO/DOK.MPI
A A A
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mendapat sorotan masyarakat terkait pernyataannya soal bentrokan aparat dan warga di Pulau Rempang , Batam, Kepulauan Riau. Dalam video yang beredar luas di media sosial, Panglima TNI memerintahkan prajurit untuk memiting masyarakat yang melakukan demonstrasi.

Akibat pernyataan tersebut, Panglima TNI menjadi sasaran kritik tokoh politik, aktivis demokrasi, tokoh adat, hingga masyarakat luas. Banyak pihak menyayangkan pernyataan Laksamana Yudo karena semestinya TNI melindungi rakyat.

Menanggapi hal tersebut, Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menilai ada kesalahpemahaman masyarakat atas pernyataan Panglima TNI. Sebab, apa yang disampaikan Laksamana Yudo dalam konteks berbeda.

Baca juga: Atasi Konflik Pulau Rempang, Ganjar Pranowo: Pemerintah Harus Segera Turun Tangan

"Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan baik aparat maupun masyarakat itu sendiri, sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk manahan diri," kata Julius Widjojono dalam keterangan tertulisnya dikutip, Minggu (17/9/2023).

Julius menegaskan, Panglima TNI menginstruksikan kepada Komandan Satuan melarang prajurit menggunakan alat/senjata dalam mengamankan aksi demo Rempang. Hal tersebut untuk menghindari korban, sehingga lebih baik menurunkan prajurit lebih banyak dari pada menggunakan peralatan yang bisa mematikan.

"Panglima mengatakan, jangan memakai senjata, tapi turunkan personel untuk mengamankan demo itu," ujarnya.

Terkait kata piting-memiting, kata Julius, itu merupakan bahasa prajurit. Sebab, pernyataan itu disampaikan di forum prajurit, yang berarti setiap prajurit merangkul satu masyarakat agar terhindar dari bentrokan. "Kadang-kadang bahasa prajurit itu suka disalahartikan oleh masyarakat yang mungkin tidak terbiasa dengan gaya bicara prajurit," katanya.

Baca juga: Penahanan 8 Tersangka Kericuhan di Pulau Rempang Ditangguhkan, Ini Kata Kapolresta Barelang

Namun Julius memahami kesalahan tafsir ini. Ia memastikan Panglima TNI sangat tidak berharap kebrutalan dilawan dengan kebrutalan, sudah cukup menjadi pembelajaran banyaknya korban di kedua belah pihak baik aparat atau masyarakat akibat konflik ini. "Perlu diingat dengan konflik ini, maka kerugian pasti diterima oleh aparat dan masyarakat Indonesia sendiri," katanya.

Untuk diketahui, pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono terkait persoalan di Pulau Rempang, viral di media sosial. Yudo mengilustrasikan jika ada pendemo berjumlah 1.000 orang, maka personel yang diterjunkan jumlahnya sama, sehingga tanpa pakai alat bisa memiting satu-satu.

Awalnya Yudo menyoroti penggunaan batu untuk melempari polisi saat menggelar demonstrasi di Pulang Rempang. Ia melihat tindakan itu seperti sedang membunuh hewan.

"Saya melihat kemarin itu mampu, tapi mampu kok diam saja digebuki, atau memang apa namanya. Karena saya lihat bertahan saja kan, saya lihat dengan anu yang di atas dan menumpuk jadi satu, dan sementara pendemonya ini bawa batu besar-besar itu, dilemparkan ke itu kayak lempari itu," kata Yudo Margono dikutip dari video yang beredar.

"Ya kan TNI-nya umpanya, masyarakatnya 1.000, ya kita keluarkan 1.000. Satu miting satu itu kan selesai. Enggak usah pakai alat, dipiting aja satu-satu. Tahu dipiting nggak? ya itu dipiting aja satu-satu," katanya.

"Anak-anak berani maju terus untuk bertahan, tetapi kalau dilempari, ngamuk juga sampean itu. Ada itu alat di Babek. Kita punya itu alat-alat baru," ujarnya lagi.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Deretan Perwira Tinggi...
Deretan Perwira Tinggi AD Dimutasi Jadi Staf Khusus KSAD, Nomor 2 Dianulir Panglima TNI
Daftar Pati TNI AL Dimutasi...
Daftar Pati TNI AL Dimutasi Panglima TNI Penghujung April 2025, Ini Nama-namanya
3 Panglima TNI dari...
3 Panglima TNI dari Matra Laut, Ada yang Pernah Menjabat Pangkogabwilhan I
Daftar Perwira Tinggi...
Daftar Perwira Tinggi TNI AL yang Dimutasi di Akhir April 2025, Ini Nama-namanya
3 Laksamana Jabat KSAL...
3 Laksamana Jabat KSAL dalam 7 Tahun Terakhir, Ada yang Melesat Jadi Panglima TNI
Pesan Panglima TNI saat...
Pesan Panglima TNI saat Sertijab Kababinkum dan Kasetum: Integrasikan Diri dengan Satuan
Jejak Pendidikan Try...
Jejak Pendidikan Try Sutrisno, Berawal dari Taruna Atekad hingga Jadi Panglima TNI
Satgas Gabungan TNI...
Satgas Gabungan TNI Lumpuhkan Pimpinan OPM Nekison Enumbi di Puncak Jaya
Riwayat Pendidikan Jenderal...
Riwayat Pendidikan Jenderal Gatot Nurmantyo, Mantan Panglima TNI di Era Joko Widodo
Rekomendasi
BRIN Gandeng Profesional...
BRIN Gandeng Profesional Muda Dorong Inovasi Bisnis Berkelanjutan
Hamas Menentang Keras...
Hamas Menentang Keras Pemindahan Para Pemimpinnya dari Gaza
Ini 5 Klub Eropa yang...
Ini 5 Klub Eropa yang Menambah Koleksi Trofi di Tahun 2025!
Berita Terkini
Jokowi Lolos Seleksi...
Jokowi Lolos Seleksi UGM Tercatat di Koran Tahun 1980-an
UU Polri Digugat ke...
UU Polri Digugat ke MK, Dasarnya Dinilai Multitafsir
Dasar Hukum Penempatan...
Dasar Hukum Penempatan Irjen Iqbal sebagai Sekjen DPD sesuai Semangat TAP MPR dan UU Polri
Pengungkapan Group Fantasi...
Pengungkapan Group Fantasi Sedarah Bukti Polri Hadir sebagai Pelindung dan Penjaga Moral Bangsa
INH Salurkan Bantuan...
INH Salurkan Bantuan Air Bersih dan Paket Sembako untuk Ribuan Warga Gaza Palestina
Bareskrim Tampilkan...
Bareskrim Tampilkan Foto Ijazah Asli dan Jokowi saat Kuliah di UGM, Ini Penampakannya
Infografis
TNI Jaga Kejaksaan,...
TNI Jaga Kejaksaan, Ada Perseteruan Penegak Hukum?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved