Kisah Heroik Luhut Pandjaitan dan Pasukannya saat Dihujani Peluru Pasukan Tropas di Timor Timur
loading...
A
A
A
Pasukan dari Dili untuk menguasai Aileu tersusun dari beberapa kesatuan dalam satgas. Tahap pertama gerakan satgas adalah induk pasukan Brigif 4 dan kelompok komando satgas menggunakan rute Dili-Aileu sebagai poros utama. Sementara grup Parako dibagi dua, satu detasemen mengambil kiri jalan, satu lagi bersama kelompok komando grup mengambil sisi kanan jalan.
Setelah mendekat Aileu, Kompi A melakukan gerakan di malam hari, karena ketika siang sampai sore hari tembakan musuh cukup gencar. Waktu itu, Lettu Inf Luhut belum mengetahui situasi medan kala menggantikan Kompi B yang sebelumnya terkepung selama tiga hari di tempat yang sama.
Pada saat memberikan perintah dalam gelap, posisi Koptu Hermintoyo ada di bawahnya. Ketika tembakan lawan semakin gencar, Luhut mencoba tiarap. Namun, secara tidak sadar dia mendorong radio PRC dan Koptu Hermintoyo hingga terjatuh ke jurang yang cukup dalam.
Selama setengah hari, Koptu Hermintoyo belum berani naik ke atas karena tembakan masih terus terdengar. Di dalam jurang, ternyata ia bertemu dua rekannya yang juga jatuh ke jurang karena menghindar dari tembakan lawan.
Luhut pada akhirnya memerintahkannya untuk tetap berada di jurang sampai matahari terbenam. Setelahnya, pasukan Kompi A terus melakukan pergerakan di malam hari sampai akhirnya menemukan musuh di jarak dekat.
Menjelang pagi hari, serangan mulai dilakukan. Bersama tembakan roket dan diikuti rentetan senjata lain, kedudukan musuh berantakan. Pada 27 Desember, grup Parako mencapai Besilau dan diperintahkan menuju Aileu melalui jalur sebelah timur dari poros utama. Dua hari berselang atau 29 Desember, Aileu akhirnya berhasil diduduki.
Lihat Juga: 2 Mantan Pangdivif Kostrad Kini Jadi Pangdam, Salah Satunya Teman Seangkatan Panglima TNI
Setelah mendekat Aileu, Kompi A melakukan gerakan di malam hari, karena ketika siang sampai sore hari tembakan musuh cukup gencar. Waktu itu, Lettu Inf Luhut belum mengetahui situasi medan kala menggantikan Kompi B yang sebelumnya terkepung selama tiga hari di tempat yang sama.
Pada saat memberikan perintah dalam gelap, posisi Koptu Hermintoyo ada di bawahnya. Ketika tembakan lawan semakin gencar, Luhut mencoba tiarap. Namun, secara tidak sadar dia mendorong radio PRC dan Koptu Hermintoyo hingga terjatuh ke jurang yang cukup dalam.
Selama setengah hari, Koptu Hermintoyo belum berani naik ke atas karena tembakan masih terus terdengar. Di dalam jurang, ternyata ia bertemu dua rekannya yang juga jatuh ke jurang karena menghindar dari tembakan lawan.
Luhut pada akhirnya memerintahkannya untuk tetap berada di jurang sampai matahari terbenam. Setelahnya, pasukan Kompi A terus melakukan pergerakan di malam hari sampai akhirnya menemukan musuh di jarak dekat.
Menjelang pagi hari, serangan mulai dilakukan. Bersama tembakan roket dan diikuti rentetan senjata lain, kedudukan musuh berantakan. Pada 27 Desember, grup Parako mencapai Besilau dan diperintahkan menuju Aileu melalui jalur sebelah timur dari poros utama. Dua hari berselang atau 29 Desember, Aileu akhirnya berhasil diduduki.
Lihat Juga: 2 Mantan Pangdivif Kostrad Kini Jadi Pangdam, Salah Satunya Teman Seangkatan Panglima TNI
(okt)