Politikus Muda Golkar Nilai Laporan Allan Nairn Mengada-ada
A
A
A
JAKARTA - Laporan Jurnalis Amerika Serikat Allan Nairn tentang upaya makar di Indonesia melalui aksi 212 dan sejumlah Aksi Bela Islam berikutnya dinilai mengada-ada. Isu ini merupakan salah satu dampak kalahnya Basuki Tjahaja Purnama atau dikenal Ahok-Djarot Saiful Hidayat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia menegaskan, dirinya tidak percaya dengan laporan Allan Nairn yang dimuat di The Intercept, kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh portal online tirto.id. Bahkan dia menilai maraknya penangkapan yang dilakukan oleh polisi terhadap sejumlah aktivis dengan tuduhan makar sangat berlebihan.
"Terkait apa yang ditulis oleh Allan Nairn, saya juga menilai terlalu mengada-ada," ujar Doli Kurnia kepada SINDOnews, Senin, 24 April 2017 malam.
Dia menerangkan, makar adalah perbuatan fisik yang nyata untuk menggulingkan sebuah pemerintahan. Menurutnya, mengacu dari pengalaman yang ada di berbagai belahan dunia, tidak ada gerakan upaya makar tanpa melibatkan militer aktif.
"Pertanyaannya kemudian adalah apakah sejauh ini dapat kita lihat ada gerakan fisik yang nyata upaya menggulingkan pemerintah? Kekuatan bersenjata mana yang dilibatkan?" terangnya.
Keyakinannya ini benar karena sejumlah aktivis yang dituduh makar tidak terbukti. Dia menyebutkan, beberapa di antaranya Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Kivlan Zein, Ahmad Dhani, dan Sri Bintang Pamungkas. (Baca: Rekam Jejak Allan Nairn dan Ancaman Kedaulatan NKRI)
"Juga kasus terakhir, Ustadz Alkhaththath dan kawan-kawan, apalah kekuatan fisik apalagi militer yang mereka miliki untuk melakukan makar, tentu sulit kita menunjukkannya," ucapnya.
Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia menegaskan, dirinya tidak percaya dengan laporan Allan Nairn yang dimuat di The Intercept, kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh portal online tirto.id. Bahkan dia menilai maraknya penangkapan yang dilakukan oleh polisi terhadap sejumlah aktivis dengan tuduhan makar sangat berlebihan.
"Terkait apa yang ditulis oleh Allan Nairn, saya juga menilai terlalu mengada-ada," ujar Doli Kurnia kepada SINDOnews, Senin, 24 April 2017 malam.
Dia menerangkan, makar adalah perbuatan fisik yang nyata untuk menggulingkan sebuah pemerintahan. Menurutnya, mengacu dari pengalaman yang ada di berbagai belahan dunia, tidak ada gerakan upaya makar tanpa melibatkan militer aktif.
"Pertanyaannya kemudian adalah apakah sejauh ini dapat kita lihat ada gerakan fisik yang nyata upaya menggulingkan pemerintah? Kekuatan bersenjata mana yang dilibatkan?" terangnya.
Keyakinannya ini benar karena sejumlah aktivis yang dituduh makar tidak terbukti. Dia menyebutkan, beberapa di antaranya Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Kivlan Zein, Ahmad Dhani, dan Sri Bintang Pamungkas. (Baca: Rekam Jejak Allan Nairn dan Ancaman Kedaulatan NKRI)
"Juga kasus terakhir, Ustadz Alkhaththath dan kawan-kawan, apalah kekuatan fisik apalagi militer yang mereka miliki untuk melakukan makar, tentu sulit kita menunjukkannya," ucapnya.
(kur)