Ketua MK Anwar Usman Kisahkan Nabi Muhammad Angkat Panglima Perang Berusia 17 Tahun

JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi ( MK ) Anwar Usman menyatakan, uji materi tentang batas usia calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) telah selesai diperiksa. Saat ini tinggal menunggu diputuskan.

Menurut Anwar Usman, tidak ada putusan hakim yang bisa memuaskan semua pihak. Pro-kontra akan selalu ada.

"Masalah usia batas minimal, saya sekali lagi tidak bermaksud, karena belum putus ya ini. InsyaAllah, pemeriksaannya sudah selesai tinggal nunggu putusan," kata Anwar Usman dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Universitas Islam Agung @unnisula dikutip, Senin, (11/9/2023).



Dalam video itu, Anwar menuturkan kisah Nabi Muhammad SAW yang mengangkat Panglima perang bernama Muhammad Al Fatih. Saat itu, Muhammad Al Fatih masih berusia 17 tahun.

"Saya sudah kasih contoh tadi bagaimana Nabi Muhammad mengangkat seorang panglima perang umurnya belasan tahun, Muhammad Al Fatih yang melawan kekuatan Bizantium menjadikan mendobrak Konstantinopel sekarang menjadi Istanbul. Usianya berapa? 17 tahun," katanya.

Anwar menegaskan, contoh yang dikemukakan tidak bermaksud menyinggung atau dikaitkan dengan uji materiil batas usia capres-cawapres. Sebab, saat ini uji materi masih tahap persidangan.

"Saya tidak menyinggung apa pun putusannya, jangan dikaitkan dulu, ini nggak boleh saya lagi bicara. Tapi memang betul, banyak (pemimpin berusia muda)," katanya.



Anwar Usman kembali mencontohkan pemimpin berusia muda lain yakni Perdana Menteri Inggris atau Britania Raya. Sebagai informasi, Perdana Menteri Britania Raya adalah Rishi Sunak yang kini berusia 43 tahun.

"Perdana menteri Inggris juga yang sekarang umurnya berapa? coba cek di Google, yang dulu-dulu juga di beberapa negara," ucapnya.

"Sekarang juga ada gugatan juga batas usia maksimal. Baru diperiksa, sekali lagi saya tidak mau berbicara lebih jauh mengenai batas usia capres-cawapres tetapi tunggu putusan MK ya," katanya.

Suami adik Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut menuturkan, pemaparan contoh itu adalah pendapat pribadi. Menurutnya, banyak gugatan soal Pemilu yang sedang ditangani MK. Selain batas usia, ada juga soal hak capres-cawapres sama dengan hak untuk memilih dan dipilih.

"Berarti berapa? 17 tahun. Ada juga yang menggugat 25 juga boleh. Tapi sekali lagi mohon maaf saya nggak bisa berbicara lebih lanjut karena ini masih belum putus," katanya.