BEM UI: Adu Gagasan 3 Kandidat Bacapres Digelar 14 September
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) memastikan adu gagasan tiga bakal calon presiden (Bacapres) digelar pada Kamis, 14 September 2023. Ketiga bacapres yang diundang dalam adu gagasan tersebut yakni, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang mengatakan, sejauh ini bacapres yang menyatakan kesiapannya untuk datang dalam adu gagasan tersebut adalah Anies Baswedan. "Sampai hari ini, yang sudah akan fix datang itu Anies Baswedan," kata Melki, Kamis (7/9/2023).
Diketahui BEM UI mengundang dan menantang tiga kandidat Bacapres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan untuk adu gagasan. Melki pun menegaskan surat undangan sudah dikirimkan langsung ke rumah pemenangan ketiga kandidat Bacapres 2024 itu.
Bahkan, pihaknya mencantumkan format acara yang akan dihelat tersebut. "Suratnya sudah kami kirimkan langsung ke rumah pemenangan Anies, Ganjar, dan juga Prabowo. Dan setiap surat undangan fisik yang kami berikan, itu juga kami cantumkan format acara dan sebagainya, sudah tertera di undangan fisiknya," ucapnya.
Melki menyebut, salah satu timses dari Ganjar Pranowo yang merupakan Bacapres dari PDIP, Partai Perindo, PPP, dan Hanura itu sudah berkunjung ke UI untuk mendengar format acara secara langsung. Melki mengaku sudah berkomunikasi sejak beberapa hari yang lalu dan kemungkinan akan hadir.
"Ada timses dari Ganjar Pranowo yang berkunjung ke UI untuk mendengarkan format acara dan sebagainya, karena komunikasi sudah dijalin sejak beberapa hari yang lalu. Besar kemungkinan pun kami lihat akan hadir," ujar Melki.
Untuk Bacapres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto, kata Melki, pihaknya belum menerima konfirmasi lanjutan akan hadir atau tidak. "Untuk Pak Prabowo Subianto, sampai hari ini, kami belum mendapatkan pesan resmi atau pun kemudian konfirmasi lanjutan," katanya.
Sebelumnya, BEM UI menantang kandidat bakal calon presiden (Bacapres) 2024 untuk kampanye di kampus dengan ciri almamater kuning tersebut. Hal itu disampaikan Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang dalam menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan kampanye di fasilitas pendidikan dengan catatan tidak membawa atribut pencalonan hingga alat praga kampanye lainnya.
"Silakan Datang ke UI Jika Berani! Jika melihat Putusan MK yang tengah diperbincangkan tersebut, tak ada satu pun frasa dalamnya yang menyebutkan memperbolehkan kampanye di kampus, melainkan disebutkan bahwa institusi pendidikan diperbolehkan untuk mengundang para calon dengan tidak membawa atribut dan alat peraga," kata Melki, Senin, 21 Agustus 2023.
Melki menilai banyak kampanye hari ini membosankan ditambah politik identitas dan pencitraan bagi generasi muda yang kerap disebut kaum milenial dan Gen Z itu. "Generasi muda sudah bosan melihat banyak kampanye minim substansi dan lip service semata. Apalagi jika ditambah dengan permainan identitas dan pencitraan yang tak perlu," ucapnya.
"Tapi celah kebolehan mengundang para calon pemimpin ke kampus ini harus dimanfaatkan. Sudah saatnya setiap kampus kembali ke marwahnya sebagai tempat pencarian kebenaran guna sebesar-besarnya kemaslahatan bangsa. Tiap calon pemimpin harus diuji kapasitas dan substansinya di dalam kampus secara serius daripada sekadar jualan pencitraan dan kampanye tak bermutu," tambahnya.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang mengatakan, sejauh ini bacapres yang menyatakan kesiapannya untuk datang dalam adu gagasan tersebut adalah Anies Baswedan. "Sampai hari ini, yang sudah akan fix datang itu Anies Baswedan," kata Melki, Kamis (7/9/2023).
Diketahui BEM UI mengundang dan menantang tiga kandidat Bacapres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan untuk adu gagasan. Melki pun menegaskan surat undangan sudah dikirimkan langsung ke rumah pemenangan ketiga kandidat Bacapres 2024 itu.
Bahkan, pihaknya mencantumkan format acara yang akan dihelat tersebut. "Suratnya sudah kami kirimkan langsung ke rumah pemenangan Anies, Ganjar, dan juga Prabowo. Dan setiap surat undangan fisik yang kami berikan, itu juga kami cantumkan format acara dan sebagainya, sudah tertera di undangan fisiknya," ucapnya.
Melki menyebut, salah satu timses dari Ganjar Pranowo yang merupakan Bacapres dari PDIP, Partai Perindo, PPP, dan Hanura itu sudah berkunjung ke UI untuk mendengar format acara secara langsung. Melki mengaku sudah berkomunikasi sejak beberapa hari yang lalu dan kemungkinan akan hadir.
"Ada timses dari Ganjar Pranowo yang berkunjung ke UI untuk mendengarkan format acara dan sebagainya, karena komunikasi sudah dijalin sejak beberapa hari yang lalu. Besar kemungkinan pun kami lihat akan hadir," ujar Melki.
Untuk Bacapres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto, kata Melki, pihaknya belum menerima konfirmasi lanjutan akan hadir atau tidak. "Untuk Pak Prabowo Subianto, sampai hari ini, kami belum mendapatkan pesan resmi atau pun kemudian konfirmasi lanjutan," katanya.
Sebelumnya, BEM UI menantang kandidat bakal calon presiden (Bacapres) 2024 untuk kampanye di kampus dengan ciri almamater kuning tersebut. Hal itu disampaikan Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang dalam menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan kampanye di fasilitas pendidikan dengan catatan tidak membawa atribut pencalonan hingga alat praga kampanye lainnya.
"Silakan Datang ke UI Jika Berani! Jika melihat Putusan MK yang tengah diperbincangkan tersebut, tak ada satu pun frasa dalamnya yang menyebutkan memperbolehkan kampanye di kampus, melainkan disebutkan bahwa institusi pendidikan diperbolehkan untuk mengundang para calon dengan tidak membawa atribut dan alat peraga," kata Melki, Senin, 21 Agustus 2023.
Melki menilai banyak kampanye hari ini membosankan ditambah politik identitas dan pencitraan bagi generasi muda yang kerap disebut kaum milenial dan Gen Z itu. "Generasi muda sudah bosan melihat banyak kampanye minim substansi dan lip service semata. Apalagi jika ditambah dengan permainan identitas dan pencitraan yang tak perlu," ucapnya.
"Tapi celah kebolehan mengundang para calon pemimpin ke kampus ini harus dimanfaatkan. Sudah saatnya setiap kampus kembali ke marwahnya sebagai tempat pencarian kebenaran guna sebesar-besarnya kemaslahatan bangsa. Tiap calon pemimpin harus diuji kapasitas dan substansinya di dalam kampus secara serius daripada sekadar jualan pencitraan dan kampanye tak bermutu," tambahnya.
(cip)