Beda Pendapat Nasdem dan Demokrat soal Pengumuman Bacawapres Anies
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Nasdem dan Partai Demokrat silang pendapat terkait momentum pengumuman bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief melalui akun media sosialnya menyebutkan harapannya agar Anies segera evaluasi dan mengumumkan Bacawapres.
"Saya berharap Anies Baswedan segera mendeklarasikan cawapresnya sebagai taktik menaikkan elektabilitasnya. Beberapa kawan dari Nasdem harap lebih bijak soal ini. Adapun tim delapan segera mengevaluasi capaiannya," ujar Andi Arief, Senin (21/8/2023).
Andi Arief juga mendorong Anies bersikap tentang penentuan pendampingnya dan tidak pilih kasih terhadap partai-partai di dalam koalisi.
"Buat Anies Baswedan harus memperlakukan tiga partai dengan posisi yang sama. Tidak ada partai yang diberi keistimewaan," jelas Andi Arief.
Sementara Wakil Ketua Umum DPP Nasdem Ahmad Ali memastikan, Bacawapres Anies Baswedan tidak diumumkan dalam waktu dekat. "Saya katakan tidak ada deklarasi dalam waktu dekat ini," ucap Ahmad Ali saat kepada awak media Sabtu (19/8/2023).
Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan telah diusung menjadi Bacapres sejak 3 Oktober 2022 silam oleh Partai Nasdem. Kemudian pada momen waktu yang berbeda Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut mengusung Anies sebagai Bacapres dalam Pilpres 2024.
Ketiga partai tersebut kemudian membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan sebagai dasar kerja sama politik dalam menghadapi Pilpres 2024.
Namun hingga kini Koalisi Perubahan tidak kunjung menetapkan Bacawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan. Masing-masing parpol di Koalisi Perubahan memiliki nama cawapres pilihannya masing-masing.
Partai Nasdem mendorong nama Yenny Wahid, Khofifah Indar Parawansa, hingga Susi Pudjiastuti. Kemudian PKS mendorong nama Ahmad Heryawan (Aher). Sedangkan Partai Demokrat mendorong nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Saya berharap Anies Baswedan segera mendeklarasikan cawapresnya sebagai taktik menaikkan elektabilitasnya. Beberapa kawan dari Nasdem harap lebih bijak soal ini. Adapun tim delapan segera mengevaluasi capaiannya," ujar Andi Arief, Senin (21/8/2023).
Andi Arief juga mendorong Anies bersikap tentang penentuan pendampingnya dan tidak pilih kasih terhadap partai-partai di dalam koalisi.
"Buat Anies Baswedan harus memperlakukan tiga partai dengan posisi yang sama. Tidak ada partai yang diberi keistimewaan," jelas Andi Arief.
Sementara Wakil Ketua Umum DPP Nasdem Ahmad Ali memastikan, Bacawapres Anies Baswedan tidak diumumkan dalam waktu dekat. "Saya katakan tidak ada deklarasi dalam waktu dekat ini," ucap Ahmad Ali saat kepada awak media Sabtu (19/8/2023).
Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan telah diusung menjadi Bacapres sejak 3 Oktober 2022 silam oleh Partai Nasdem. Kemudian pada momen waktu yang berbeda Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut mengusung Anies sebagai Bacapres dalam Pilpres 2024.
Ketiga partai tersebut kemudian membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan sebagai dasar kerja sama politik dalam menghadapi Pilpres 2024.
Namun hingga kini Koalisi Perubahan tidak kunjung menetapkan Bacawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan. Masing-masing parpol di Koalisi Perubahan memiliki nama cawapres pilihannya masing-masing.
Partai Nasdem mendorong nama Yenny Wahid, Khofifah Indar Parawansa, hingga Susi Pudjiastuti. Kemudian PKS mendorong nama Ahmad Heryawan (Aher). Sedangkan Partai Demokrat mendorong nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
(maf)