Pendiri Persatuan Pensiunan Indonesia Wafat, Prof Ermaya: Masni Sosok Penuh Inspirasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Pensiunan Indonesia Prof Ermaya Suradinata menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Masni Rani Mochtar. Menurut Ermaya, alhmarhumah merupakan pribadi yang baik berbudi pekerti, gigih, dan tekun.
Masni Rani Mochtar termasuk penggagas dan pendiri Persatuan Pensiunan Indonesia. Sewaktu menjabat sekretaris jenderal Persatuan Pensiuan Indonesia, gagasan-gagasan Masni Rani Mochtar begitu cemerlang. “Juga pekerja keras yang penuh inspirasi,” kata Prof Ermaya saat melayat ke rumah duka, Jakarta (18/8/2023).
Bukan itu saja, menurut Ermaya, gagasan cemerlang juga dihasilkan Masni saat menjabat Deputi Badan Kepegawaian Negara (BKN) . “Almarhumah begitu penuh inspirasi dan gagasan-gagasannya begitu segar, maka pada jabatannya itu almarhumah terapkan peran strategis,” jelasnya.
Peran strategis itu antara lain meningkatkan profesional pegawai. Masni tahu betul tentang karakter ASN, sehingga ide untuk meningkatkan profesiosinal pegawai memang sangat dibutuhkan. “Oleh karena itu semasa menjabat deputi bidang informasi BKN, banyak terobosan besar yang telah dia lakukan,” ujarnya.
Misalnya penerimaan PNS besar-besaran sebanyak 900.000 orang di seluruh Indonesia hingga merubah Nomor Induk Pegawai (NIP) karena banyaknya kecurangan yang dilakukan oknum pejabat saat itu.
Masni merupakan perempuan asli Pariaman, Sumatera Barat. Ibunya berasal dari Sungai Limau, sedangkan Ayah, asli Naras Pariaman Utara. Masni menjabat deputi BKN sejak Februari 2003 saat Megawati masih menjabat Presiden dan Jusuf Kalla sebagai Menkokesra, hingga pensiun 2010.
Diketahui, penggagas dan pendiri organisasi persatuan Pensiunan Indonesia Masni Rani Mochtar wafat. Sekretaris Jenderal pertama PI ini wafat dalam usia 74 tahun, Jumat (18/8/2023) pukul 02.00 WIB karena sakit. Masni dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta.
Hadir melayat di rumah duka Ketua Dewan Pembina PI M Feisal Tamin, yang juga mantan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Kabinet Gotong Royong), Ketua Umum PI Ermaya Suriadinata, serta jajaran pimpinan PI lainnya. “Kami merasa kehilangan. Kami turut berduka cita,” imbuh Ermaya.
Masni Rani Mochtar termasuk penggagas dan pendiri Persatuan Pensiunan Indonesia. Sewaktu menjabat sekretaris jenderal Persatuan Pensiuan Indonesia, gagasan-gagasan Masni Rani Mochtar begitu cemerlang. “Juga pekerja keras yang penuh inspirasi,” kata Prof Ermaya saat melayat ke rumah duka, Jakarta (18/8/2023).
Bukan itu saja, menurut Ermaya, gagasan cemerlang juga dihasilkan Masni saat menjabat Deputi Badan Kepegawaian Negara (BKN) . “Almarhumah begitu penuh inspirasi dan gagasan-gagasannya begitu segar, maka pada jabatannya itu almarhumah terapkan peran strategis,” jelasnya.
Peran strategis itu antara lain meningkatkan profesional pegawai. Masni tahu betul tentang karakter ASN, sehingga ide untuk meningkatkan profesiosinal pegawai memang sangat dibutuhkan. “Oleh karena itu semasa menjabat deputi bidang informasi BKN, banyak terobosan besar yang telah dia lakukan,” ujarnya.
Misalnya penerimaan PNS besar-besaran sebanyak 900.000 orang di seluruh Indonesia hingga merubah Nomor Induk Pegawai (NIP) karena banyaknya kecurangan yang dilakukan oknum pejabat saat itu.
Masni merupakan perempuan asli Pariaman, Sumatera Barat. Ibunya berasal dari Sungai Limau, sedangkan Ayah, asli Naras Pariaman Utara. Masni menjabat deputi BKN sejak Februari 2003 saat Megawati masih menjabat Presiden dan Jusuf Kalla sebagai Menkokesra, hingga pensiun 2010.
Diketahui, penggagas dan pendiri organisasi persatuan Pensiunan Indonesia Masni Rani Mochtar wafat. Sekretaris Jenderal pertama PI ini wafat dalam usia 74 tahun, Jumat (18/8/2023) pukul 02.00 WIB karena sakit. Masni dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta.
Hadir melayat di rumah duka Ketua Dewan Pembina PI M Feisal Tamin, yang juga mantan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Kabinet Gotong Royong), Ketua Umum PI Ermaya Suriadinata, serta jajaran pimpinan PI lainnya. “Kami merasa kehilangan. Kami turut berduka cita,” imbuh Ermaya.
(poe)