Optimalkan Potensi di Kota Semarang, Mbak Ita Gandeng BRIN
loading...
A
A
A
SEMARANG - Tepat pada peringatan HUT Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia, Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menandatangani naskah kerja sama dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yang dilakukan usai pelaksanaan upacara di Halaman Balaikota Semarang pada Kamis (17/8).
Naskah kerja sama tersebut berisikan poin-poin khususnya yang berkaitan dengan penguatan upaya ketahanan pangan yang menjadi salah satu fokus pembangunan Wali kota perempuan pertama di kota Semarang tersebut.
“Alhamdulillah hari ini, perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-78 RI sudah penuh, sudah tidak pakai masker, dan kita sudah beraktifitas seperti sedia kala. Hari ini juga ada beberapa kegiatan yaitu yang pertama menandatangani naskah kerja sama dengan BRIN terkait khususnya ketahanan pangan,” ucap perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa penandatanganan naskah kerja sama ini merupakan langkah awal untuk BRIN bisa menggali potensi yang ada di kota Semarang. Hal tersebut perlu dilakukan dalam upaya optimalisasi potensi yang ada.
“Ini adalah awal, setelah itu dari BRIN akan di-mapping dan nanti akan dilanjutkan pertemuan lagi untuk tindak lanjutnya. Sehingga diharapkan dengan kerja sama ini, BRIN bisa memberikan inovasi yang bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di kota Semarang,” ucapnya.
Kawasan pesisir Kota Semarang menjadi salah satu wilayah yang akan dioptimalkan oleh BRIN. Menurutnya, potensi hasil perikanan di wilayah tersebut sangat besar. Akan tetapi dalam proses penjualannya masih kurang memuaskan. Oleh sebab itu, ia berharap BRIN nantinya dapat memecahkan masalah ini lewat inovasi-inovasi yang dapat mensejahterakan masyarakat.
“Di pasar ikan ini hasilnya banyak, tetapi mereka belum tahu cara memanfaatkan hasil tersebut secara maksimal. Sehingga nanti dari hasil perolehan ikan ini bisa diolah menjadi makanan atau dijual dengan lebih menguntungkan. Hal ini menjadi salah satu optimalisasi di wilayah pesisir,” tuturnya.
Selain penandatanganan kerja sama dengan BRIN juga dilakukan launching program Melon Mask atau Milenial Gotong royong atasi stunting di Kota Semarang. Melon Mask merupakan program yang melibatkan generasi muda melalui komunitas-komunitas kepemudaan di Kota Semarang. Nantinya, mereka akan dijadikan sebagai penggerak maupun penyuluh dalam upaya pencegahan stunting di Kota Semarang.
Naskah kerja sama tersebut berisikan poin-poin khususnya yang berkaitan dengan penguatan upaya ketahanan pangan yang menjadi salah satu fokus pembangunan Wali kota perempuan pertama di kota Semarang tersebut.
“Alhamdulillah hari ini, perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-78 RI sudah penuh, sudah tidak pakai masker, dan kita sudah beraktifitas seperti sedia kala. Hari ini juga ada beberapa kegiatan yaitu yang pertama menandatangani naskah kerja sama dengan BRIN terkait khususnya ketahanan pangan,” ucap perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa penandatanganan naskah kerja sama ini merupakan langkah awal untuk BRIN bisa menggali potensi yang ada di kota Semarang. Hal tersebut perlu dilakukan dalam upaya optimalisasi potensi yang ada.
“Ini adalah awal, setelah itu dari BRIN akan di-mapping dan nanti akan dilanjutkan pertemuan lagi untuk tindak lanjutnya. Sehingga diharapkan dengan kerja sama ini, BRIN bisa memberikan inovasi yang bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di kota Semarang,” ucapnya.
Kawasan pesisir Kota Semarang menjadi salah satu wilayah yang akan dioptimalkan oleh BRIN. Menurutnya, potensi hasil perikanan di wilayah tersebut sangat besar. Akan tetapi dalam proses penjualannya masih kurang memuaskan. Oleh sebab itu, ia berharap BRIN nantinya dapat memecahkan masalah ini lewat inovasi-inovasi yang dapat mensejahterakan masyarakat.
“Di pasar ikan ini hasilnya banyak, tetapi mereka belum tahu cara memanfaatkan hasil tersebut secara maksimal. Sehingga nanti dari hasil perolehan ikan ini bisa diolah menjadi makanan atau dijual dengan lebih menguntungkan. Hal ini menjadi salah satu optimalisasi di wilayah pesisir,” tuturnya.
Selain penandatanganan kerja sama dengan BRIN juga dilakukan launching program Melon Mask atau Milenial Gotong royong atasi stunting di Kota Semarang. Melon Mask merupakan program yang melibatkan generasi muda melalui komunitas-komunitas kepemudaan di Kota Semarang. Nantinya, mereka akan dijadikan sebagai penggerak maupun penyuluh dalam upaya pencegahan stunting di Kota Semarang.
(dsa)