Hadapi El Nino, Mendagri Minta Kepala Daerah Siapkan Ketahanan Pangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala daerah diminta persiapkan semua kemungkinan yang terjadi dalam menghadapi fenomena El Nino terutama ketahanan pangan. Penegasan ini disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) , M Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi di Kemendagri, Jakarta.
"Tingkat global beberapa negara terdampak pasti akan mengurangi atau dia akan menggunakan konsumsi dalam negeri mereka sendiri untuk ketahanan pangan masing-masing," kata Mendagri dalam keterangannya, Rabu (16/8/2023).
Mendagri mengarahkan, agar para kepala daerah memantau ketersediaan beras mencukupi di wilayahnya masing-masing. Hal ini guna menanggulangi efek kondisi El Nino.
Pemda diharapkan berkomunikasi dengan Bulog dan BPS dalam mencukupi beras. Lebih dari itu kepada wilayah yang telah menghadapi kemarau akibat kondisi El Nino.
"Bukan hanya cukup per hari ini, tapi cukup sampai dengan stok sampai dengan bulan Desember," ucap Mendagri.
Ditegaskan Mendagri, karena puncak El Nino diprediksi akan terjadi di September atau Oktober ke depan. "Situasi ini akan menekan aliran beras panen, baik di posisi global atau pun nasional," tutupnya.
Selain itu, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Badan Urusan Logistik Epi Sulandari menambahkan, usaha peningkatan stok beras secara kontinu direalisasikan baik dari di dalam negeri maupun beras luar.
Stok cadangan beras juga telah didistribusikan ke semua gudang-gudang Bulog se Indonesia. "Stok-stok ini dapat kita gunakan untuk kegiatan intervensi pasar termasuk Gerakan Pangan Murah (GPM) yang kita kerja samakan dengan Badan Pangan Nasional," tambahnya.
"Tingkat global beberapa negara terdampak pasti akan mengurangi atau dia akan menggunakan konsumsi dalam negeri mereka sendiri untuk ketahanan pangan masing-masing," kata Mendagri dalam keterangannya, Rabu (16/8/2023).
Mendagri mengarahkan, agar para kepala daerah memantau ketersediaan beras mencukupi di wilayahnya masing-masing. Hal ini guna menanggulangi efek kondisi El Nino.
Pemda diharapkan berkomunikasi dengan Bulog dan BPS dalam mencukupi beras. Lebih dari itu kepada wilayah yang telah menghadapi kemarau akibat kondisi El Nino.
"Bukan hanya cukup per hari ini, tapi cukup sampai dengan stok sampai dengan bulan Desember," ucap Mendagri.
Ditegaskan Mendagri, karena puncak El Nino diprediksi akan terjadi di September atau Oktober ke depan. "Situasi ini akan menekan aliran beras panen, baik di posisi global atau pun nasional," tutupnya.
Selain itu, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Badan Urusan Logistik Epi Sulandari menambahkan, usaha peningkatan stok beras secara kontinu direalisasikan baik dari di dalam negeri maupun beras luar.
Stok cadangan beras juga telah didistribusikan ke semua gudang-gudang Bulog se Indonesia. "Stok-stok ini dapat kita gunakan untuk kegiatan intervensi pasar termasuk Gerakan Pangan Murah (GPM) yang kita kerja samakan dengan Badan Pangan Nasional," tambahnya.
(maf)