Lapangan Pekerjaan Harus Diperbanyak di Negeri Ini

Senin, 06 Februari 2017 - 02:31 WIB
Lapangan Pekerjaan Harus Diperbanyak di Negeri Ini
Lapangan Pekerjaan Harus Diperbanyak di Negeri Ini
A A A
JAKARTA - Pesatnya pertumbuhan penduduk Indonesia tak diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. "Ke depan lapangan kerja harus diperbanyak, agar tidak makin konsumtif, banyak pengangguran, kejahatan meningkat," kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo saat berdialog dengan Persatuan Mahasiswa Katolik Indonesia di kediamannya, Jakarta, (5/12/2017).

Saat ini dua pertiga dari ekonomi Indonesia di topang oleh konsumsi bukan produksi. Pertumbuhan yang ditopang oleh konsumsi tidak menciptakan lapangan kerja. Di sisi lain setiap dua tahun sekali penduduk bertambah sebanyak 5 juta penduduk.

Untuk meningkatkan lapangan pekerjaan pengusaha-pengusaha di daerah harus ditumbuhkan.

Selain itu industri berbasis bahan baku harus beralih ke industri produk jadi. Agar proses nilai tambah bisa membuka lapangan pekerjaan.

Kemudian, UMKM bisa didorong untuk menjadi mapan memberikan kesempatan untuk tumbuh, diantaranya dengan membeikan bantuan modal, pelatihan, proteksi dari pasar bebas.

HT mengatakan untuk membangun Indonesia ke depan harus membangun daerah dengan keberpihakan.

"Kapitalisme tidak akan pernah cocok untuk negara tertinggal yang mayoritas masyarakatnya belum siap kesejahteraan dan pendidikannya," tegasnya.

Penerapan kapitalisme yang terburu-buru di Indonesia membuat ekonomi terkonsentrasi di kota-kota besar. Kesenjangan kesejahteraan, ketersedian lapangan pekerjaan dan pendidikan antara daerah dan kota besar semakin melebar.

Persoalan lain yang juga dihadapi Indonesia adalah persoalan pangan yang masih ketergantungan dengan impor seperti kedelai, beras, daging dan pangan lainnya termasuk garam pun impor.

Lahan pertanian semakin menyusut, regenerasi petani tak berjalan dengan baik karena kurangnya kesejahteraan petani dan produktivitas juga tidak menunjukan peningkatan.

Di bidang energi Indonesia juga tak bisa memenuhi kebutuhannya. sementara kebutuhan akan energi dan pangan akan terus meningkat seiring laju pertumbuhan penduduk. Di bidang industri strategis banyak dikuasai asing.

Tanpa mengubah hal itu semua, Indonesia tak akan pernah bisa maju. Selama belum menjadi negara maju, tak cukup anggaran untuk membantu masyarakat.
Seperti membantu dibidang pendidikan, kesehatan, rumah yang layak, dan lapangan kerja. "Untuk membangun Indonesia harus punya visi," kata HT.

Partai Perindo, lanjutnya berjuang melalui proses politik untuk membuat perubahan. Karena perubahan hanya bisa dilakukan melalui kebijakan yang pro rakyat.

Para mahasiswa PMKRI yang datang pun menuturkan data-data tentang kesenjangan sosial, ketimpangan pembangunan, distribusi pendapatan belum merata. Rasio gini 0,43 menunjukan kesenjangan belum teratasi dengan baik.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5060 seconds (0.1#10.140)