Disebut Plonga-plongo hingga Fir'aun, Jokowi: Ndak Papa, Saya Nerima Saja

Rabu, 16 Agustus 2023 - 11:25 WIB
loading...
Disebut Plonga-plongo hingga Firaun, Jokowi: Ndak Papa, Saya Nerima Saja
Presiden Jokowi saat pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2023 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Rabu (16/8/2023). Foto/Tangkapan Layar/Istimewa
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan menjadi seorang Presiden tidak senyaman yang dipersepsikan banyak pihak. Ada tanggung jawab besar dan permasalahan yang harus diselesaikan.

Hal tersebut disampaikannya pada pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2023 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Rabu (16/8/2023).

"Posisi Presiden itu tidak senyaman yang dipersepsikan ada tanggung jawab besar yang harus diemban, banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi dalam pidatonya.

Menurut Jokowi, dengan adanya media sosial masyarakat dapat menyampaikan permasalahannya. Bahkan, Jokowi mengaku sering menerima cacian di media sosial.


"Dan dengan adanya media sosial seperti sekarang ini, apapun, apapun bisa disampaikan kepada Presiden. Mulai dari masalah rakyat di pinggiran, sampai kemarahan, sampai ejekan, dan bahkan makian dan fitnah bisa dengan mudah disampaikan dengan media sosial," ujar Jokowi.

"Saya tahu ada yang mengatakan saya ini bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, Fir'aun, tolol, ya ndak papa. Sebagai pribadi saya menerima saja," tambahnya disambut tepuk tangan peserta sidang.

Meski begitu, Jokowi merasa sedih karena budaya santun dan budaya budi pekerti luhur bangsa ini mulai kelihatan hilang.

"Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah," tuturnya. Polusi di wilayah budaya ini, lanjut Jokowi, sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia yang besar. Meski dirinya melihat tidak semuanya seperti itu.

"Saya melihat mayoritas masyarakat juga sangat kecewa dengan polusi budaya tersebut, cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani kita semua, nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik bersatu menjaga mentalitas masyarakat. Sehingga kita bisa tetap melangkah maju menjalankan transformasi bangsa menuju Indonesia maju, menuju Indonesia Emas 2045," ucapnya.

(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2628 seconds (0.1#10.140)