Respons Biasa Ganjar atas Manuver Golkar dan PAN Dukung Prabowo Dinilai Tepat

Senin, 14 Agustus 2023 - 14:18 WIB
loading...
A A A
"Namun tentu saja dalam koalisi yang dibangun tidak ada partai yang hanya berperan sebagai pelengkap saja dan tidak mendapatkan pertimbangan dalam peran strategis," katanya.

Langkah politik Golkar dan PAN juga menyisakan pertanyaan mengenai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Koalisi parpol pendukung pemerintah telah terpecah, sehingga sangat dimungkinkan berpengaruh pada kinerja pemeritah di akhir periode Presiden Jokowi-Wapres Ma'ruf Amin.

Ketatnya persaingan untuk memenangkan Pemilu dan Pilpres 2024, kata Emil, akan membuat partai-partai koalisi pemerintah memusatkan perhatian pada kampanye guna mengamankan suara pemilu.

"Dengan demikian dapat saja misi kerja yang diemban oleh pemerintahan Joko Widodo menjelang akhir periode dapat melambat dan tidak menjadi prioritas bagi partai-partai yang sudah kadung berkoalisi dan disibukkan dengan konsolidasi internal partai koalisi," katanya.

Emil melihat pertarungan sengit akan mewarnai konstelasi politik di Pilpres 2024 karena setiap partai memiliki pemilih yang loyal. "Meski begitu patut dicermati bahwa posisi Prabowo Subianto sebagai capres belumlah dapat dikatakan aman karena masih level koalisi. Selain itu yang lebih penting lagi adalah yang menentukan pemilu adalah masyarakat Indonesia bukan partai dan koalisi tetapi lebih kepada penokohan. Dengan bergabungnya ketiga partai tersebut maka KIB bubar," katanya.
(abd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3068 seconds (0.1#10.140)