Program Ganjar Pranowo Jadi Bukti Berkomitmen Melawan Korupsi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berbagai program bakal calon presiden Ganjar Pranowo selama menjadi Gubernur Jawa Tengah dinilai menjadi bukti bahwa dirinya merupakan figur yang berkomitmen melawan korupsi. Ganjar membangun 29 desa antikorupsi dan memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada 23 sekolah di Jawa Tengah.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menyematkan predikat A kepada sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan untuk Provinsi Jawa Tengah sejak dipimpin Ganjar Pranowo pada 2018.
Pengamat Politik Mohammad Riza Widyarsa menuturkan Ganjar sosok yang berkomitmen mengatasi korupsi dan figur yang berprestasi. "Apa yang sudah dilakukan Pak Ganjar Pranowo itu memang sangat baik sekali,” ujar Riza, Rabu (9/8/2023).
Menurutnya, slogan ‘mboten ngapusi, mboten korupsi’ bukan sekadar basa-basi, tapi jelas bisa mengedukasi masyarakat agat tidak korupsi. Dia berpendapat bahwa masyarakat bisa melihat apa yang dilakukan Ganjar, terutama dalam pencegahan antikorupsi itu sangat baik.
Lebih lanjut Riza mengatakan bahwa Ganjar memiliki visi antikorupsi, terutama diarahkan kepada generasi muda. Pria kelahiran 28 Oktober 1968, Karanganyar itu memberikan pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah yang ada di Jawa Tengah.
“Karena memang pencegahan ini yang sangat ditonjolkan oleh Pak Ganjar, jadi tidak hanya pemberantasannya, tetapi diutamakan pencegahannya. Bagaimana kita bisa menghilangkan korupsi di Indonesia kalau pencegahan tidak dilakukan,” pungkasnya.
Diketahui, Ganjar telah membentuk 29 Desa Antikorupsi di wilayahnya. Upaya pria berambut putih itu mendapat apresiasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sekaligus menjadi provinsi percontohan.
Ganjar dianggap sebagai kepala daerah yang memiliki respons cepat dalam mengimplementasikan program KPK. Bahkan, Desa Banyubiru, Kabupaten Semarang meraih predikat terbaik Desa Antikorupsi tingkat nasional.
Komitmen Ganjar pun kemudian terus berlanjut. Adapun 29 Desa Antikorupsi di Jawa Tengah itu adalah Sijenggung, Maos Lor, Sudagaran, Tegalsambi, Kemiri Barat, Sumberejo, Sidorejo, Semayu, Tangkil, Ngunut, Banyuurip, Jatilor, Pandansari, Logede, Ngampel Wetan, Jeblog, dan Cemani.
Selanjutnya, Jepang, Karangrejo, Kutoharjo, Paninggaran, Bojongnangka, Karangbawang, Karanggedang, Sraten, Sendang, Rembul, Banyubiru, dan Tanurejo.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menyematkan predikat A kepada sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan untuk Provinsi Jawa Tengah sejak dipimpin Ganjar Pranowo pada 2018.
Pengamat Politik Mohammad Riza Widyarsa menuturkan Ganjar sosok yang berkomitmen mengatasi korupsi dan figur yang berprestasi. "Apa yang sudah dilakukan Pak Ganjar Pranowo itu memang sangat baik sekali,” ujar Riza, Rabu (9/8/2023).
Menurutnya, slogan ‘mboten ngapusi, mboten korupsi’ bukan sekadar basa-basi, tapi jelas bisa mengedukasi masyarakat agat tidak korupsi. Dia berpendapat bahwa masyarakat bisa melihat apa yang dilakukan Ganjar, terutama dalam pencegahan antikorupsi itu sangat baik.
Lebih lanjut Riza mengatakan bahwa Ganjar memiliki visi antikorupsi, terutama diarahkan kepada generasi muda. Pria kelahiran 28 Oktober 1968, Karanganyar itu memberikan pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah yang ada di Jawa Tengah.
“Karena memang pencegahan ini yang sangat ditonjolkan oleh Pak Ganjar, jadi tidak hanya pemberantasannya, tetapi diutamakan pencegahannya. Bagaimana kita bisa menghilangkan korupsi di Indonesia kalau pencegahan tidak dilakukan,” pungkasnya.
Diketahui, Ganjar telah membentuk 29 Desa Antikorupsi di wilayahnya. Upaya pria berambut putih itu mendapat apresiasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sekaligus menjadi provinsi percontohan.
Ganjar dianggap sebagai kepala daerah yang memiliki respons cepat dalam mengimplementasikan program KPK. Bahkan, Desa Banyubiru, Kabupaten Semarang meraih predikat terbaik Desa Antikorupsi tingkat nasional.
Komitmen Ganjar pun kemudian terus berlanjut. Adapun 29 Desa Antikorupsi di Jawa Tengah itu adalah Sijenggung, Maos Lor, Sudagaran, Tegalsambi, Kemiri Barat, Sumberejo, Sidorejo, Semayu, Tangkil, Ngunut, Banyuurip, Jatilor, Pandansari, Logede, Ngampel Wetan, Jeblog, dan Cemani.
Selanjutnya, Jepang, Karangrejo, Kutoharjo, Paninggaran, Bojongnangka, Karangbawang, Karanggedang, Sraten, Sendang, Rembul, Banyubiru, dan Tanurejo.
(rca)