Belajar dari Turki Membangun Kemandirian Alutsista

Senin, 07 Agustus 2023 - 05:15 WIB
loading...
A A A
Secara spesifik, Indonesia-Turki telah menandatangani MoU kerja sama industri pertahanan melalui Menhan Prabowo Subianto bersama Menhan Turki Hulusi Akar, sela-sela KTT G20 di Nusa Dua, Bali beberapa waktu lalu. Melalui kerja sama ini, kedua negara bersahabat sepakat membentuk dewan kerja sama strategis tingkat tinggi. Sebelumnya Indonesia-Turki, sejak 2012 juga telah menjalin kemitraan strategis.

Langkah mengembangkan bersama alutsista, termasuk tank Harimau dan tank amfibhi Zaha, mengindikasikan kerja sama kedua negara sudah kongkret dilakukan. Peluang untuk meningkatkan kerja sama pada level lebih strategis menjadi jauh lebih terbuka dengan kontrak yang diberikan Indonesia -dengan melibatkan perusahaan swasta maupun BUMN- kepada perusahaan Turki untuk membangun CMS berbagai jenis kapal perang jenis KCR 90, OPV hingga Fregat Merah Putih.

Ruang untuk belajar dan bersinergi agar bisa mengikuti kemajuan Turki dalam industri pertahanan juga bisa dilakukan lewat pembelian UAV Anka. Lewat skema ToT yang diberikan, Indonesia bisa mendapatkan ilmu dan teknologi melanjutkan proyek UAV Elang Hitam.

Dan, lebih strategis lagi adalah kerja sama untuk menyediakan Khan Missile System, Trisula-O Missile System (OMS), Trisula-O Weapon System (OWS), Trisula-U Missile System, Trisula-U Weapon System (UWS), dan Atmaca Missile yang akan dibenamkan pada kapal OPV dan 41 kapal perang TNI AL yang akan di-refubisment. Kerja sama tersebut dimanfatkan untuk belajar membangun kemandirian rudal, termasuk mengembangkan RHAN menjadi rudal masa depan Indonesia.(*)
(hdr)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1507 seconds (0.1#10.140)