Warga Papua Jalan Kaki 2 Hari Ambil Bantuan, Yerry Tawalujan Sebut Sulitnya Medan Jadi Pemicu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPP Partai Perindo Bidang Sosial dan Kesra Yerry Tawalujan menanggapi sulitnya kondisi lapangan di lokasi bencana kelaparan dan kekeringan menimpa warga Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Karena sulitnya pengiriman barang bantuan ke lokasi bencana, warga harus berjalan kaki dua hari untuk menjemput bantuan.
"Kondisi lapangan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah memang sulit. Selain karena wilayah pegunungan, faktor cuaca dan keamanan ikut mempengaruhi pengiriman barang bantuan ke lokasi bencana. Jadi dapat dimengerti kalau warga harus berjalan kaki selama 2 hari untuk menjemput barang bantuan," ujar Yerry kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).
"Hal terpenting adalah pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta sudah turun membantu warga Papua Tengah yang menderita kelaparan. Ini menandakan negara hadir dan menanggulangi korban bencana," sambungnya.
Merujuk informasi dari Kementerian Sosial (Kemensos), bantuan yang telah diberikan sebanyak 25,15 ton, meliputi bantuan dari Kemensos, bantuan dari TNI, dan bantuan dari PT Freeport.
Jenis bantuan dari Kemensos meliputi makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, dan tenda gulung 500 lembar.
Selain itu, ada sarden 25 dus, kornet 32 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus, pakaian anak (TK, SD, dan SMP) 3.000 stel, pakaian dewasa 4.000 stel, celana dewasa 4.000 lembar, dan selimut 4.000 lembar.
Adapun bantuan dari Panglima TNI berupa beras 50 karung masing-masing 40 kg, sembako 600 paket, dan mi instan 200 dus. Bantuan dari PT Freeport meliputi sarden 100 dus, dan biskuit 100 dus.
Melihat bantuan yang disalurkan, Yerry menjelaskan para pemangku kepentingan seperti pemerintah, aparatur keamanan, dan pihak swasta telah ikut membantu warga di dua distrik di Papua Tengah tersebut.
Artinya, warga yang kelaparan tidak dibiarkan menderita tanpa bantuan. Namun demikian, seluruh warga Papua perlu bekerja sama untuk menjamin keamanan penyaluran bantuan.
"Khususnya kelompok separatis bersenjata, mohon kepeduliannya untuk pastikan jalannya distribusi bantuan aman. Karena ini adalah aksi kemanusiaan untuk menolong warga Papua yang kelaparan," pungkas Yerry.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
Karena sulitnya pengiriman barang bantuan ke lokasi bencana, warga harus berjalan kaki dua hari untuk menjemput bantuan.
Baca Juga
"Kondisi lapangan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah memang sulit. Selain karena wilayah pegunungan, faktor cuaca dan keamanan ikut mempengaruhi pengiriman barang bantuan ke lokasi bencana. Jadi dapat dimengerti kalau warga harus berjalan kaki selama 2 hari untuk menjemput barang bantuan," ujar Yerry kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).
"Hal terpenting adalah pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta sudah turun membantu warga Papua Tengah yang menderita kelaparan. Ini menandakan negara hadir dan menanggulangi korban bencana," sambungnya.
Merujuk informasi dari Kementerian Sosial (Kemensos), bantuan yang telah diberikan sebanyak 25,15 ton, meliputi bantuan dari Kemensos, bantuan dari TNI, dan bantuan dari PT Freeport.
Jenis bantuan dari Kemensos meliputi makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, dan tenda gulung 500 lembar.
Selain itu, ada sarden 25 dus, kornet 32 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus, pakaian anak (TK, SD, dan SMP) 3.000 stel, pakaian dewasa 4.000 stel, celana dewasa 4.000 lembar, dan selimut 4.000 lembar.
Adapun bantuan dari Panglima TNI berupa beras 50 karung masing-masing 40 kg, sembako 600 paket, dan mi instan 200 dus. Bantuan dari PT Freeport meliputi sarden 100 dus, dan biskuit 100 dus.
Melihat bantuan yang disalurkan, Yerry menjelaskan para pemangku kepentingan seperti pemerintah, aparatur keamanan, dan pihak swasta telah ikut membantu warga di dua distrik di Papua Tengah tersebut.
Artinya, warga yang kelaparan tidak dibiarkan menderita tanpa bantuan. Namun demikian, seluruh warga Papua perlu bekerja sama untuk menjamin keamanan penyaluran bantuan.
"Khususnya kelompok separatis bersenjata, mohon kepeduliannya untuk pastikan jalannya distribusi bantuan aman. Karena ini adalah aksi kemanusiaan untuk menolong warga Papua yang kelaparan," pungkas Yerry.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
(kri)