Dian Mirza Sependapat dengan Ganjar Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter Gen Z
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bacaleg muda Partai Perindo, Dian Mirza mendukung pernyataan bakal Capres Partai Perindo, Ganjar Pranowo yang menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi milenial dan gen Z buat menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.
Menurut Dian, hal yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) tersebut penting ditekankan agar generasi muda Indonesia memiliki karakter resilien.
"Saya sependapat dengan Pak Ganjar, bahwa generasi muda harus dibekali cara bertahan hidup yang sesuai dengan zamannya agar menjadi pribadi yang kuat, tahan banting, tapi tetap fleksibel. Karakter itu disebut sebagai resilien," ujar Dian kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).
Dian mengatakan masalah stres yang terjadi pada generasi muda belakangan ini juga harus menjadi perhatian. Panjangnya jam belajar di sekolah, tuntutan dari orang tua dan guru juga bisa memicu stres pada anak.
Hubungan kedua orang tua atau antara orang tua dan anak yang kurang harmonis juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada anak-anak.
Selain itu, kekerasan yang masih terjadi di kalangan remaja/masyarakat, penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk oleh peserta didik, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru.
Begitupun dengan rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok, membudayanya kebohongan dan ketidakjujuran, serta adanya rasa saling curiga, kebencian antar sesama, menjadikan pendidikan karakter satu hal prioritas yang harus selalu dikuatkan.
Sehingga, Dian memandang dunia pendidikan jangan hanya memberi penekanan pada aspek akademik saja tetapi juga mengembangkan aspek sosial, emosi, kreativitas, moral, dan spiritual.
Menurut Dian, hal yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) tersebut penting ditekankan agar generasi muda Indonesia memiliki karakter resilien.
Baca Juga
"Saya sependapat dengan Pak Ganjar, bahwa generasi muda harus dibekali cara bertahan hidup yang sesuai dengan zamannya agar menjadi pribadi yang kuat, tahan banting, tapi tetap fleksibel. Karakter itu disebut sebagai resilien," ujar Dian kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).
Dian mengatakan masalah stres yang terjadi pada generasi muda belakangan ini juga harus menjadi perhatian. Panjangnya jam belajar di sekolah, tuntutan dari orang tua dan guru juga bisa memicu stres pada anak.
Hubungan kedua orang tua atau antara orang tua dan anak yang kurang harmonis juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada anak-anak.
Selain itu, kekerasan yang masih terjadi di kalangan remaja/masyarakat, penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk oleh peserta didik, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru.
Begitupun dengan rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok, membudayanya kebohongan dan ketidakjujuran, serta adanya rasa saling curiga, kebencian antar sesama, menjadikan pendidikan karakter satu hal prioritas yang harus selalu dikuatkan.
Sehingga, Dian memandang dunia pendidikan jangan hanya memberi penekanan pada aspek akademik saja tetapi juga mengembangkan aspek sosial, emosi, kreativitas, moral, dan spiritual.