Tak Terima Presiden Jokowi Dihina, Politikus PDIP Minta Polisi Tangkap Rocky Gerung

Kamis, 03 Agustus 2023 - 15:29 WIB
loading...
Tak Terima Presiden...
Politikus PDIP Kapitra Ampera meminta kepolisian menangkap Rocky Gerung karena dinilai telah menghina Presiden Jokowi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pernyataan akademisi Rocky Gerung yang dinilai menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat respons dari relawan dan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Tidak sedikit yang menilai Rocky Gerung telah melakukan ujaran kebencian.

Salah satunya dari Kapitra Ampera. Politikus PDIP ini tidak terima dengan pernyataan akademisi Rocky Gerung. Kapitra menyebut, apa yang disampaikan Rocky bukan kritik tapi ujaran kebencian terhadap personal Jokowi. Karena itu, dia meminta polisi segera menangkap Rocky Gerung.

“Komunikasi dia (Rocky Gerung) sudah berbuah dari komunikasi ilmiah menjadi komunikasi premanisme. Dari komunikasi akademis menjadi komunikasi premanisme. Dia tidak lagi pakai standar akal sehat tapi akal bulus,” ujarnya, Kamis (3/8/2023).



Menurut Kapitra, sebagai akademisi Rocky tidak sepantasnya menyerang personal Jokowi. Kapitra mengatakan Rocky sudah memenopoli kebenaran dan dipaksakan untuk diterima oleh orang lain.

“Artinya perbuatan-perbuatan seperti ini justru menodai intelektualitas dan perubahan akademisi karena perubahan perilaku akademik perilaku yang konstruktif, komparatis sehingga kebenaran-kebenaran itu diuji bukan dipaksa. Rocky sudah memenopoli kebenaran, otoritarian kebenarannya sendiri yang dipaksakan kepada orang lain,” katanya.



Kapitra menyebut Rocky menyerang kehormatan personal Jokowi. Hal ini dianggap Kapitra tidak pantas. Sebab, dalam kesempatan saat orasi di hadapan massa buruh Rocky dengan tegas menyebut nama Jokowi.

“Dan menyerang presiden itu adalah kebijakan-kebijakan tidak boleh menyebut nama, lembaga karena presiden itu lembaga. Kalau menyebut orang itu efeknya ke personal bisa digugat delik,” ujarnya.

Karena itu, Kapitra menegaskan Rocky Gerung harus diberi pelajaran agar tidak mengulangi perbuatannya di masa yang akan datang. Dengan pembelajaran itu, kata Kapitra, Rocky tidak mengulangi pemikiran liarnya yang diklaim dia sebagai akal sehat.

“Untuk itu Rocky perlu diberi pelajaran. Karena yang dia klaim sebagai akal sehat itu sebenarnya akal bulus. Kalau dalam filsafat itu disebut kenakalan berpikir. Orang intelektual tidak mengeluarkan perkataan-perkataan bajingan. Itu dulu dikenal dengan polemik kebudayaan. Di zaman Socrates, Plato dan Aristoteles,” paparnya.

Hal itu ada delik karena menyerang kehormatan orang. Rocy Gerung tidak bisa memisahkan antara presiden dan personal. “Terlihat betul kebencian dia kepada personal Jokowi, bukan Jokowi sebagai presiden. Kalau menyebut orang bajiangan itu personal. Kalau badan tidak mungkin jadi bajingan. Bajingan itu manusia dan itu harus dikoreksi secara hukum,” tambahnya.

Kapitra membenarkan langkah Polda Metro Jaya yang menerima laporan relawan Jokowi. Penyidik diminta tegas menuntaskan kasus Rocky Gerung yang dilaporkan relawan Jokowi tersebut.

“Pihak kepolisian harus tegas, tangkap segera Rocky Gerung karena akal sehatnya itu sebenarnya akal bulus, akal busuk dan akal-akalan. Bukan aka sehat. Ini sebagai shock terapi biar orang tidak menyalahgunakan atas nama demokrasi dan akademisi. Ini kejahatan di atas kejahatan,” ucapnya.

(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1186 seconds (0.1#10.140)