Zikir di Istana Negara, Ketum MDHW: Semoga Tahun Politik 2024 Berjalan Damai

Rabu, 02 Agustus 2023 - 17:48 WIB
loading...
Zikir di Istana Negara,...
Ketua Umum MDHW KH Musthofa Aqil Siroj saat menyampaikan laporan pelaksanaan zikir 1 rutin 1 Agustus di Istana Negara, Selasa (1/8/2023). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Zikir rutin 1 Agustus kembali digelar Istana Negara, Selasa (1/8/2023). Melalui zikir ini, Ketua Umum Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) KH Musthofa Aqil Siroj berharap tahun politik dan Pemilu 2024 berjalan damai.

"Dengan zikir, semoga tahun politik dan hajatan demokrasi yang sebentar lagi akan berlangsung di negeri ini dapat berjalan dengan damai, tidak ada ujaran kebenciaan, tidak ada adu domba, dan tidak ada saling sikut-menyikut. Yang ada adalah semua berjalan baik dan sejuk," katanya saat menyampaikan laporan di halaman Istana Negara, Selasa (1/8/2023).

Sebagai sebuah tradisi baik dan agung dalam mengawali bulan kemerdekaan, Kiai Musthofa Aqil Siroj berharap zikir di Istana Negara tidak pernah berhenti, tapi terus lestari hingga sampai kapan pun.



"Kita diperintahkan oleh Allah SWT agar kita membangun negara untuk kesejahteraan rakyat. Namun, pembangunan punya syarat mutlak, yaitu keamanan. Jika negara tidak aman, maka tidak mungkin kita bisa membangun. Karena itu, kita harus punya andil menciptakan negara yang aman, sejahtera, dan damai," tuturnya.

Kiai asal Kempek, Cirebon, Jawa Barat, ini menambahkan, sebagai negeri muslim terbesar di dunia, Indonesia kini menjadi contoh bagi negara-negara lain, bahkan negara-negara Timur Tengah. Sebab, meskipun di Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan agama, namun mampu menunjukkan Islam yang ramah dan toleran.

"Antara ulama dan umara saling menghormati dan mengisi, saling bahu-membahu untuk menciptakan kedamian dan ketentraman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di Indonesia ulama dan umara bisa duduk bersama saling menghormati satu sama lain," ungkapnya disambut aplaus hadirin.

"Kita lihat di Aljazair, Maroko, Turki dan negara Arab lainnya, khutbah saja harus punya kartu izin khatib. Kalau tidak, maka dilarang khutbah. Di Indonesia begitu nikmatnya. Khutbah bisa jam berapa saja, zikir bisa kapan saja, bahkan di Istana pun ada zikir. Ini sungguh luar biasa dan patut kita syukuri," kata adik kandung Kiai Said Aqil Siroj ini.

Pihaknya berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menginstruksikan dan mengagendakan zikir menjadi acara resmi negara setiap 1 Agustus di Istana Negara.

"Sekali lagi, kami haturkan terima kasih kepada bapak Presiden yang terus men-support terlaksananya zikir di Istana Negara dan memberikan mandat kepada Majelis Dzikir Hubbul Wathon. Sampai saat ini, zikir di Istana Negara sudah berlangsung sebanyak lima kali,” ujarnya lagi-lagi disambut aplaus hadirin.

Acara zikir kebangsaan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Ustaz Wahyu Andi Saputra. Kemudian pembacaan laporan dari penyelenggara oleh KH Musthofa Aqil Siradj dan pembacaan tausiyah dari Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, serta pembacaan doa kebangsaan oleh Habib Luthfi bin Yahya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir Presiden Jokowi, Wapres KH Ma'ruf Amin, dan beberapa menteri juga para tokoh agama. Antara lain Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1789 seconds (0.1#10.140)