Rocky Gerung Rendahkan Jokowi, PPP: Ada Konsekuensi Hukum, Jangan Dibilang Kriminalisasi
loading...
A
A
A
Dalam video yang viral tersebut, Rocky Gerung menghina sosok pribadi Jokowi sebagai ba***gan tolol dan ba***gan pengecut.
Berikut ucapan utuh Rocky Gerung dalam video yang viral:
"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya dia akan jadi rakyat biasa, gak akan ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacynya, dia masih pergi ke China buat nawarin IKN.
Dia masih mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya itu. Dia memikirkan nasibnya sendiri, dia tidak memikirkan nasib kita.
Itu ba***gan yang tolol. Kalau dia ba***gan yang pintar dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi ba***gan tolol itu sekaligus ba***gan yang pengecut. Ajaib ba***gan tapi pengecut.
Jadi teman-teman kita harus lantangkan ini, saya percaya bahwa pada 10 Agustus nanti akan ada kemacetan di jalan tol. Bukan saya percaya, saya inginkan.
Lebih baik macet di jalan tol daripada macet di jalan pikiran. Kita perlukan itu. Sejarah menunggu kita, dan siapa yang dipanggil sejarah dia mesti mewakafkan waktu dan tenaganya untuk memungkinkan sejarah itu menempuh jalurnya sendiri.
Tidak ada perubahan tanpa gerakan, saya bisa kasih kritik macem-macem, tapi kekuasaan hanya berubah kalau ditandingi oleh massa. Kekuasaan selalu takut pada massa. Sejarahnya seperti itu, sunnatullah nya begitu," kata Rocky Gerung.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
Berikut ucapan utuh Rocky Gerung dalam video yang viral:
"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya dia akan jadi rakyat biasa, gak akan ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacynya, dia masih pergi ke China buat nawarin IKN.
Dia masih mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya itu. Dia memikirkan nasibnya sendiri, dia tidak memikirkan nasib kita.
Itu ba***gan yang tolol. Kalau dia ba***gan yang pintar dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi ba***gan tolol itu sekaligus ba***gan yang pengecut. Ajaib ba***gan tapi pengecut.
Jadi teman-teman kita harus lantangkan ini, saya percaya bahwa pada 10 Agustus nanti akan ada kemacetan di jalan tol. Bukan saya percaya, saya inginkan.
Lebih baik macet di jalan tol daripada macet di jalan pikiran. Kita perlukan itu. Sejarah menunggu kita, dan siapa yang dipanggil sejarah dia mesti mewakafkan waktu dan tenaganya untuk memungkinkan sejarah itu menempuh jalurnya sendiri.
Tidak ada perubahan tanpa gerakan, saya bisa kasih kritik macem-macem, tapi kekuasaan hanya berubah kalau ditandingi oleh massa. Kekuasaan selalu takut pada massa. Sejarahnya seperti itu, sunnatullah nya begitu," kata Rocky Gerung.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
(kri)