4 Peristiwa Penting di Tanggal 31 Juli, Nomor 2 Hari Lahirnya Astronot Wanita Pertama di Asia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah peristiwa penting, baik di dalam maupun luar negeri, terjadi pada tanggal 31 Juli. Peristiwa-peristiwa penting itu menjadi catatan sejarah yang masih diingat hingga sekarang.
Dirangkum dalam berbagai sumber, berikut beberapa peristiwa dan kejadian penting pada tanggal 31 Juli:
Persetujuan Manila terdiri dari serangkaian perjanjian Manila Accord, Manila Declaration, dan Joint Statement antara Federasi Malaya, Republik Filipina, dan Republik Indonesia.
Persetujuan Manila atau juga disebut Manila Accord merupakan sebuah persetujuan yang berasal dari inisiatif Diosdado Macapagal yang ditandatangani pada 31 Juli 1963 oleh Federasi Malaya, Republik Indonesia dan, Republik Filipina. Pertemuan berlangsung dari 7-11 Juni 1963, di Manila.
Pertemuan menghasilkan persetujuan yang terdiri dari serangkaian Deklarasi Manila antara Federasi Malaya, Republik Indonesia, dan Republik Filipina serta Pernyataan Bersama ketiga negara.
Pratiwi Pujilestari Sudarmono merupakan seorang ilmuwan Indonesia kelahiran 31 Juli 1952. Saat ini ia menjabat sebagai profesor mikrobiologi di Universitas Indonesia (UI).
Pratiwi merupakan astronot wanita pertama di Asia. Pratiwi terpilih menjadi bagian dalam misi pesawat Palapa-B-3 STS-61H National Aeronautics and Space Administration (NASA). Sayangnya, Pratiwi batal berangkat ke luar angkasa angkasa. Misi penerbangan ke luar angkasa itu dibatalkan menyusul kecelakaan penerbangan STS-51-L, pesawat Challenger milik Amerika Serikat..
Pratiwi sudah berkeinginan untuk bergabung dengan Index Space Experiment (INSPEX) pada saat duduk di kelas 2 SD. Setelah selesai mengeyam pendidikan SD dan SMP di Bandung, dia melanjutkan masa studi SMA di Jakarta.
Pratiwi Sudarmono menerima gelar Master dan Ph.D dari UI pada 1977, serta bidang Biologi Molekuler dari Universitas Osaka, Jepang pada 1984.
Ia kemudian memulai karier ilmiahnya sebagai penerima beasiswa WHO untuk meneliti biologi molekuler Salmonella typhi. Sejak 1994 hingga 2000, ia menjabat sebagai ketua Departemen Mikrobiologi Fakultas Medis Universitas Indonesia. Sejak 2001 hingga 2002, ia menjadi peserta Program Sarjana Fulbright New Century.
Dirangkum dalam berbagai sumber, berikut beberapa peristiwa dan kejadian penting pada tanggal 31 Juli:
1. Persetujuan Manila
Persetujuan Manila terdiri dari serangkaian perjanjian Manila Accord, Manila Declaration, dan Joint Statement antara Federasi Malaya, Republik Filipina, dan Republik Indonesia.
Persetujuan Manila atau juga disebut Manila Accord merupakan sebuah persetujuan yang berasal dari inisiatif Diosdado Macapagal yang ditandatangani pada 31 Juli 1963 oleh Federasi Malaya, Republik Indonesia dan, Republik Filipina. Pertemuan berlangsung dari 7-11 Juni 1963, di Manila.
Pertemuan menghasilkan persetujuan yang terdiri dari serangkaian Deklarasi Manila antara Federasi Malaya, Republik Indonesia, dan Republik Filipina serta Pernyataan Bersama ketiga negara.
2. Kelahiran Astronot Indonesia Pratiwi Pujilestari Sudarmono
Pratiwi Pujilestari Sudarmono merupakan seorang ilmuwan Indonesia kelahiran 31 Juli 1952. Saat ini ia menjabat sebagai profesor mikrobiologi di Universitas Indonesia (UI).
Pratiwi merupakan astronot wanita pertama di Asia. Pratiwi terpilih menjadi bagian dalam misi pesawat Palapa-B-3 STS-61H National Aeronautics and Space Administration (NASA). Sayangnya, Pratiwi batal berangkat ke luar angkasa angkasa. Misi penerbangan ke luar angkasa itu dibatalkan menyusul kecelakaan penerbangan STS-51-L, pesawat Challenger milik Amerika Serikat..
Pratiwi sudah berkeinginan untuk bergabung dengan Index Space Experiment (INSPEX) pada saat duduk di kelas 2 SD. Setelah selesai mengeyam pendidikan SD dan SMP di Bandung, dia melanjutkan masa studi SMA di Jakarta.
Pratiwi Sudarmono menerima gelar Master dan Ph.D dari UI pada 1977, serta bidang Biologi Molekuler dari Universitas Osaka, Jepang pada 1984.
Ia kemudian memulai karier ilmiahnya sebagai penerima beasiswa WHO untuk meneliti biologi molekuler Salmonella typhi. Sejak 1994 hingga 2000, ia menjabat sebagai ketua Departemen Mikrobiologi Fakultas Medis Universitas Indonesia. Sejak 2001 hingga 2002, ia menjadi peserta Program Sarjana Fulbright New Century.