Bicara Udara Ajak Gen Z Melek Politik, Isu Polusi Perlu Jadi Pembahasan di Pemilu 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memasuki tahun politik di tahun 2024, kesadaran akan isu lingkungan khususnya polusi udara menjadi hal penting bagi pemangku kebijakan di Indonesia. Isu polusi udara yang semakin meningkat harus menjadi perhatian utama dalam upaya meningkatkan kualitas hidup di Tanah Air.
Dampak polusi udara tidak hanya mengancam kesehatan tetapi juga berdampak kepada perekonomian Indonesia.
Menghadapi Pemilu 2024, peran generasi Z menjadi sangat krusial dalam menentukan pemimpin yang peduli dan mendukung isu-isu lingkungan.
Karena itu, penting bagi generasi Z memahami dan teredukasi tentang isu-isu politik, terutama polusi udara agar dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
Atas kesadaran tersebut, pada 24 - 28 Juli 2023, Bicara Udara mengadakan acara "Biru Voices Bootcamp 2023" di Teras Bhumi Cisarua, Bogor. Acara ini merupakan pelatihan untuk anak-anak muda dari berbagai universitas untuk melatih mereka menjadi duta udara bersih.
Merupakan batch kedua dari acara ini, Biru Voices 2023 diadakan kembali karena isu polusi udara menuntut banyak pihak untuk mencari solusi efektif.
“Kita mau membekali anak muda dengan ilmu yang diperlukan untuk mengawal isu polusi udara sampai ada solusinya," ujar Ratna Kartadjoemena, Co-Founder Bicara Udara.
Ratna mengatakan, peserta Biru Voices 2023 akan dibekali dengan keterampilan kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi yang efektif, pemahaman mendalam mengenai polusi udara, dan jaringan kuat untuk memperluas kolaborasi dalam mencari solusi atas masalah ini.
Salah satu agenda penting dalam Biru Voices 2023 adalah mendukung isu polusi udara sebagai agenda pembahasan Pemilu 2024.
“Terutama menjelang pemilihan presiden dan kepala daerah, acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan peran generasi Z dalam memilih pemimpin yang memiliki komitmen tinggi terhadap lingkungan, khususnya mengatasi masalah polusi udara yang kerap mengintai kehidupan sehari-hari,” kata Ratna.
Researcher at the Department of Politics and Social Change Edbert Gani menambahkan isu polusi udara harus memiliki tempat dalam perdebatan atau diskusi publik dalam pemilu 2024, terutama di wilayah perkotaan. Apalagi di tahun tersebut juga ada pemilihan kepala daerah serentak di ratusan daerah di Indonesia.
“Saya rasa untuk orang-orang yang mau menghirup udara bersih itu hal yang jadi prioritas. Kalau kita merasa bahwa polusi udara sangat mengganggu keseharian dan sangat bergantung juga pada kesehatan pasti harusnya mengarahkan kebijakan publik yang bisa mendukung isu polusi udara, untuk bagaimana mengurangi polusi udara,” ungkapnya.
Dampak polusi udara tidak hanya mengancam kesehatan tetapi juga berdampak kepada perekonomian Indonesia.
Menghadapi Pemilu 2024, peran generasi Z menjadi sangat krusial dalam menentukan pemimpin yang peduli dan mendukung isu-isu lingkungan.
Karena itu, penting bagi generasi Z memahami dan teredukasi tentang isu-isu politik, terutama polusi udara agar dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
Atas kesadaran tersebut, pada 24 - 28 Juli 2023, Bicara Udara mengadakan acara "Biru Voices Bootcamp 2023" di Teras Bhumi Cisarua, Bogor. Acara ini merupakan pelatihan untuk anak-anak muda dari berbagai universitas untuk melatih mereka menjadi duta udara bersih.
Merupakan batch kedua dari acara ini, Biru Voices 2023 diadakan kembali karena isu polusi udara menuntut banyak pihak untuk mencari solusi efektif.
“Kita mau membekali anak muda dengan ilmu yang diperlukan untuk mengawal isu polusi udara sampai ada solusinya," ujar Ratna Kartadjoemena, Co-Founder Bicara Udara.
Ratna mengatakan, peserta Biru Voices 2023 akan dibekali dengan keterampilan kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi yang efektif, pemahaman mendalam mengenai polusi udara, dan jaringan kuat untuk memperluas kolaborasi dalam mencari solusi atas masalah ini.
Salah satu agenda penting dalam Biru Voices 2023 adalah mendukung isu polusi udara sebagai agenda pembahasan Pemilu 2024.
“Terutama menjelang pemilihan presiden dan kepala daerah, acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan peran generasi Z dalam memilih pemimpin yang memiliki komitmen tinggi terhadap lingkungan, khususnya mengatasi masalah polusi udara yang kerap mengintai kehidupan sehari-hari,” kata Ratna.
Researcher at the Department of Politics and Social Change Edbert Gani menambahkan isu polusi udara harus memiliki tempat dalam perdebatan atau diskusi publik dalam pemilu 2024, terutama di wilayah perkotaan. Apalagi di tahun tersebut juga ada pemilihan kepala daerah serentak di ratusan daerah di Indonesia.
“Saya rasa untuk orang-orang yang mau menghirup udara bersih itu hal yang jadi prioritas. Kalau kita merasa bahwa polusi udara sangat mengganggu keseharian dan sangat bergantung juga pada kesehatan pasti harusnya mengarahkan kebijakan publik yang bisa mendukung isu polusi udara, untuk bagaimana mengurangi polusi udara,” ungkapnya.
(jon)