HT Serukan Kader Perindo di Malaysia Berjuang Jadikan Indonesia Maju

KUALA LUMPUR - Jauh dari Tanah Air, Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) menjumpai kadernya di Malaysia.

Gagasan membangun Indonesia menjadi perbincangan bersama kader sekaligus para pengurus Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) Partai Perindo Malaysia.

Pertemuan berlangsung di Menara Arina Uniti, Malaysia, Kamis (1/12/2016). HT berujar, Perindo tiada henti memberi sumbangsih konkret.

Tujuannya tidak lain agar terwujud negeri ini menjadi negara maju secepatnya. "Apa yang kita sasar ingin menjadikan Indonesia maju secepatnya," ujar HT.

Di depan kader, HT mengungkapkan impian anak bangsa sekolah setinggi mungkin bisa dijamin bila Indonesia berkategori negara maju.

"Sekarang contoh anak-anak Indonesia yang masuk perguruan tinggi cuma 1 juta tiap tahun, karena apa? Bayar sendiri. Selama segala sesuatunya itu harus bayar sendiri, pasti ada keterbatasan," tuturnya.

Dengan kehadiran pemerintah, seharusnya, lanjut dia, generasi muda yang mengenyam perguruan tinggi bisa meningkat lebih cepat

Selain itu, jaminan pemerintah negara maju, juga meliputi kesehatan, perumahan dan santunan pengangguran serta kepentingan publik lain.

Tantangan Indonesia pada akhirnya mengubah konsep pembangunan yang menjadi akar permasalahan. Dengan melakukan pemerataan kesejahteraan dan pembangunan antardaerah. Tidak lagi hanya berorientasi di kota-kota besar.

"Indonesia tidak cocok kapitalisme. Kapitalisme cocok di tatanan negara yang kesenjangan sosialnya tidak lebar atau pemerataan sudah terjadi," ungkap HT.

HT yang datang bersama sejumlah pengurus DPP Partai Perindo lantas mengajak semua kader menciptakan soliditas Partai Perindo di Malaysia.

Dengan demikian, upaya dan kerja nyata membangun Indonesia bisa diwujudkan melalui proses politik.

Selain itu, kehadiran Partai Perindo di Malaysia juga diharapkan bermanfaat bagi warna negara Indonesia yang bekerja dan tinggal di sana.

"Kehadiran Partai Perindo di Malaysia untuk menjadi solusi permasalahan yang dihadapi warga Indonesia," tegasnya.

HT juga menyoroti permasalahan tenaga kerja Indonesia di Malaysia seperti terbelit persoalan imigrasi dan hak-hak sebagai pekerja.

"Banyak tenaga kerja kita di Malaysia tinggal di penampungan, status tidak jelas, gaji belum dibayar. Saya akan kirim pesawat untuk menjemput mereka pulang," pungkasnya.