Wantim MUI Minta Jangan Ada yang Munculkan Isu Radikalisme

Selasa, 28 Juli 2020 - 17:14 WIB
loading...
Wantim MUI Minta Jangan...
Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia meminta kepada semua pihak untuk tidak memunculkan isu radikalisme di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Tanah Air hingga saat ini. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) meminta kepada semua pihak untuk tidak memunculkan isu radikalisme di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Tanah Air hingga saat ini.

"Wantim mengharapkan pada semua pihak agar jangan sampai memunculkan isu radikalisme di saat kita sedang menghadapi musibah Covid-19 dimana bangsa dan negara kita harus bersatu padu karena persoalan yang berkaitan dengan covid-19," ujar Wakil Ketua Wantim MUI Didin Hafidhuddin dalam jumpa pers secara virtual, Selasa (28/7/2020).

Wantim sangat prihatin dengan kembali dimunculkannnya radikalisme yang kemudian ujungnya adalah menyudutkan umat Islam, bahkan juga tokoh-tokoh Islam. Padahal, kata Didin, Kapolri Jenderal Idham Azis pernah menyatakan pada waktu fit and proper test di DPR bahwa radikalisme tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. (Baca Juga: Tangkal Radikalisme, Para Dai Muda Diajak Gelorakan Dakwah Positif di Medsos).

"Radikalisme bersifat perorangan, bersifat kelompok, juga ada pada berbagai macam bidang radikalisme dari ekonomi misal penguasaan aset-aset ekonomi yang sangat tidak adil yang ada kezaliman dalam ekonomi, maupun juga radikalisme dalam bidang yang lain," kata Didin.

Didin berharap agar semua pihak tidak memunculkan isu radikalisme saat ini. Apalagi, hingga menyangkutpautkan umat Islam pada radikalisme. "Oleh karena itu, tidak ada gunanya, dirasakan tidak adil oleh umat Islam kalau kemudian isu radikalisme kemudian ditunjukkan objeknya adalah umat Islam, bahkan objeknya adalah tokoh-tokoh Islam. Kita menyadari bahwa Islam agama yang damai dan umat Islam di Indonesia adalah umat yang paling toleran, tidak mungkin bangsa dan negara ini akan kuat kalau tanpa toleransi dari umat Islam," pungkasnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1653 seconds (0.1#10.140)