Menuju Destinasi Wisata Prioritas Kini Semakin Mudah

Sabtu, 15 Juli 2023 - 22:02 WIB
loading...
Menuju Destinasi Wisata Prioritas Kini Semakin Mudah
Suasana di kawasan danau toba yang menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas. Foto: SINDOnews
A A A
PEMERINTAH melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus mendorong sektor pariwisata di Tanah Air semakin populer di dunia. Salah satu upayanya adalah dengan mempromosikan 5 destinasi super prioritas di Indonesia. Empat dari lima destinasi super prioritas itu adalah kawasan wisata air, yakni Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Sejumlah wisatawan tampak santai menunggu kapal untuk menyeberang ke pulau Onanrunggu Samosir di dermaga Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Terdapat banyak pelabuhan di beberapa kabupaten yang menyediakan jalur penyeberangan ke Samosir.

Setiap pelabuhan menyediakan pilihan jadwal kapal yang berbeda. Namun, Hardi (40), bersama rombongan kawannya memilih dermaga Muara. Dia dan teman-temannya menumpang KMP Kaldera Toba milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). “Lokasinya lebih dekat dari tempat kami menginap, dan jarak tempuhnya hanya satu jam,” ujarnya kepada SINDOnews.

Dia mengungkapkan, kini layanan angkutan penyeberangan yang disediakan PTASDPIndonesia Ferry (Persero) semakin maju dibandingkan beberapa waktu lalu. Salah satu yang dirasakan Hardi adalah pemesan tiket yang kini bisa dilakukan secara online melalui ponsel.

ASDP memang telah merilis aplikasi pemesanan tiket mobile bernama Ferizy yang hadir untuk memudahkan pengguna jasa dalam memesan tiket. “Antrean tunggu juga tak seperti dulu. Sekarang sangat tertib, rapi dan lancar,” ungkapnya.

Proses keluar masuk kendaraan kedalam kapal, lanjut dia, juga tertib dan lancar. Petugas ASDP dinilai proaktif memberikan pengumuman dan panduan kepada penumpang saat hendak naik dan turun dari kapal. “Perjalanan selama satu jam tak terasa. Kapal berjalan tenang, sehingga kami bisa menikmati pesona Danau Toba dengan leluasa,” cetusnya.

Saat ini, ASDP mengoperasikan KMP Pora-Pora, KMP Kaldera Toba dan KMP Ihan Batak, dan 2 bus air yakni KMP Jurung-Jurung dan KMP Asa-Asa untuk melayani masyarakat dan pengguna jasa di Kawasan Danau Toba.

Tak hanya di Danau Toba, di kawasan lainnya, pelayanan yang baik juga dirasakan oleh pengguna jasa ASDP. Soni Riharto (54) salah satunya. Warga Elang Bintaro, Tangerang Selatan itu menilai, saat ini semakin banyak masyarakat yang menggunakan jalur darat untuk melakukan wisata.

“Karena infrastruktur jalan sudah tersambung kemanapun tujuan kita,” ucapnya. Dia memberikan contoh, dirinya memilih melakukan perjalanan darat untuk berwisata ke Mandalika dengan mengendarai Mercedes Benz V250 Viano berkelir hitam milikinya bersama enam keluarganya.

“Dari pulau Jawa ke Bali menyebrang menggunakan kapal penyeberangan, begitupula dari Bali ke NTB. Di pelabuhan layanan cukup cepat, antrean hanya 15 menit saja,” katanya.

Aplikasi Ferizy, lanjut Soni, sangat membantu masyarakat untuk mempercepat perjalanan. “Jadi kita tak perlu turun dari mobil untuk membeli tiket di loket ASDP di pelabuhan. Adanya aplikasi Ferizy tentu sangat membantu wisatawan domestik maupun mancanegara untu melakukan perjalanan dengan kapal penyeberangan,” cetusnya.

Transformasi digital yang dilakukan ASDP, memang menjadi salah satu ujung tombak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi kepada SINDOnews mengatakan, dalam ekosistem pariwisata nasional, peran ASDP sangat penting karena menghubungkan masyarakat ke destinasi wisata.

“Perannya sangat vital, dan akan lebih baik lagi jika ASDP terus melakukan inovasi. Misalnya masuk ke dalam bisnis wisata kapal pesiar. Sehingga tidak hanya bergantung pada bisnis penyeberangan antarpulau dan antarselat,” ujarnya.

Siswanto mengatakan, nilai lebih yang dimiliki ASDP salah satunya yakni tarif yang sangat terjangkau. “Untuk Bali ke NTB misalnya, jika menggunakan angkutan udara mahal, sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan ASDP. Ini yang membuat ASDP bisa terus bertumbuh kinerjanya,” sebutnya.

Dia mengatakan, ASDP bisa memberikan kontribusi yang besar, tak hanya dari sisi deviden kepada pemerintah tetapi juga kontribusi terhadap perekonomian nasional. “Labuhan Bajo, Danau Toba itu destinasi baru yang memerlukan ASDP,” paparnya.

Digitalisasi yang dilakukan ASDP, menurut Siswanto, membuat kinerjanya semakin baik. “Penjualan tiket bisa diawasi langsung. Selain itu, juga memudahkan masyarakat,” paparnya.

Siswanto pun menyarankan agar ASDP mengoptimalkan bisnis terminal. Dengan skema dikelola sendiri atau disinergikan dengan pihak lain misalnya Pelindo, sehingga pendapatan akan lebih baik.

“Ada destinasi wisata prioritas yang hanya bisa diakses dengan ASDP. Di Indonesia timur masih perlu ASDP, tidak akan overlap dengan Pelni karena ASDP jarak pendek,” paparnya.

Sedangkan Pengamat Pariwisata Taufan Rahmadi menilai, akeseibilitas menjadi salah satu kunci untuk mengembangkan kawasan wisata agar didatangi wisatawan. “BUMN bisa mengambil peran. Nah, bicara ASDP mereka semakin bagus, memudahkan wisatawan mengunjungi destinasi widata,” katanya.

Apa yang dilakukan ASDP saat ini, lanjut Taufan, sejalan dengan apa yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dalam kebijakan pariwisatanya. “Kapal semakin bagus fasilitas semakin baik. Peran ASDP selaras dengan gagasan presiden Jokowi dalam membangun destinasi wisata super prioritas,” tegasnya.

Taufan pun mengaku sering menggunakan jasa angkutan penyeberangan ASDP saat melakukan wisata petualangan. “Sering, saat adventure dari Bali ke Lombok, Lombok ke Sumbawa, juga dari Jawa ke Bali,” sebutnya.

Dia pun menyarankan ASDP untuk terus melakukan kolaborasi dengan swasta, misalnya dengan agen perjalanan untuk memperluas pasar. “Semacam ada bundling antara paket wisata dengan layanan paket ASDP,” katanya.

Di usainya yang sudah setengah abad, tak sekadar sektor wisata, ASDP juga dinilai memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional melalui kelancaran transportasi logistik.

Direktur Utama perusahaan logistik LookmanDjaja, Kyatmaja Lookman yang juga pengurus AsosiasiPengusaha Truk Indonesia mengatakan, di usianya yang ke-50 tahun, pelayanan ASDP semakin baik dan tak lagi ditemukan kendala saat truk-truk logistik menyeberang antarpulau.

“Contohnya penyeberangan antarpulau di Ketapang-Gilimanuk, Merak-Bakauheni, pelayanannya sangat baik. Lancar dan tak ada kendala,” paparnya. Salah satunya karena sudah ada layanan pemesanan tiket digital.

“Pelayanan semakin baik, sehingga berpengatuh terhadap ongkos logistik. Dulu antreannya panjang banyak calo, sekarang bisa beli tiket di rest area dan online. Sehingga membantu mengurangi antrean,” paparnya.

Waktu tempuh kapal juga dinilau lebih cepat, sehingga tak ada waktu tunggu yang menyebabkan pembengkakan biaya logistik yang akan berpengaruh kepada harga barang. “Sejauh ini kami pengusaha logistik puas dengan layanan ASDP,” katanya.

Pembenahan dan Peningkatan Kinerja

Dalam rangka optimalisasi layanan pelabuhan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus menambah fasilitas penunjang bagi pengguna jasa di Pelabuhan Merak dan Bakauheni.Dikutip dari keterangan resminya,

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, ASDP berkomitmen menambah infrastruktur penunjang layanan diantaranya access bridge penghubung terminal eksekutif, penyediaan garbarata dermaga eksekutif II, penambahan kapasitas, serta renovasi ruang tunggu layanan eksekutif II, khususnya di Pelabuhan Merak dan Bakauheni dengan total investasi lebih dari Rp27 miliar.

"Upaya peningkatan fasilitas penunjang pelabuhan ini sejalan dengan salah satu misi ASDP yaitu menekankan keunggulan operasional melalui fasilitas pelabuhan terintegrasi, armada, dan infrastruktur yang handal. ASDP terus melakukan inovasi-inovasi yang akan menambah kenyamanan pengguna jasa selama melakukan perjalanan melalui pelabuhan ASDP,” ujarnya.

Shelvy menegaskan, manajemen ASDP terus mengutamakan keamanan dan kenyamanan pengguna jasa sebagai hal signifikan yang secara berkelanjutan terus ditingkatkan. Selain itu, berdasarkan statistik, jumlah pengguna jasa yang melintas di Merak-Bakauheni terus meningkat tiap tahunnya, sehingga ASDP berkewajiban untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya.

General Manager ASDP Cabang Bakauheni Rudi Sunarko mengatakan, dalam pembangunan access bridge yang menghubungkan terminal eksekutif 1 dan 2 serta reguler dengan tetap mengutamakan safety and service. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna jasa dari dermaga regular ke eksekutif begitu pula sebaliknya.

"Keberadaan access bridge diharapkan dapat meningkatkan keselamatan penumpang karena jalur yang digunakan antara pejalan kaki dan kendaraan berbeda," ujarnya.

Data produksi pelabuhan tahun 2022 menunjukkan padatnya jumlah pengguna jasa di dua lintasan tersibuk milik ASDP ini. Tercatat terdapat 481.690 pejalan kaki dan 2.694.885 kendaraan yang menyeberang melalui Pelabuhan Merak. Tercatat 454.456 pejalan kaki dan 2.515.589 kendaraan yang menyeberang melalui pelabuhan Bakauheni.

Manajemen ASDP juga berhasil melakukan terobosan operasional dan keuangan pasca pandemi Covid-19. Sehingga pada tahun 2022 lalu kembali membukukan kinerja positif dengan mencetak laba bersih tertinggi sepanjang sejarah berdiri Rp585 miliar.

Shelvy mengatakan, ada dua faktor utama yang berkontribusi atas pencapaian ini. Pertama, dari sisi eksternal, adalah dampak pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan oleh pemerintah. Sehingga, selama tahun 2022, khususnya periode layanan Angkutan Lebaran dan Natal Tahun Baru tahun 2022 lalu, pergerakan penumpang dan kendaraan telah kembali normal, dan terus menunjukkan kenaikan.

Bahkan, pelonggaran pergerakan kendaraan dan penumpang pasca pandemi Covid-19 diperkuat dengan telah dilakukan pencabutan PPKM oleh Pemerintah pada tanggal 30 Desember 2022 sehingga masyarakat lebih leluasa dalam melakukan perjalanan.

Kedua, faktor internal, antara lain dengan pembenahan operasional dan perbaikan bisnis proses yang makin efektif dan efisien, termasuk digitalisasi ticketing di seluruh pelabuhan ASDP. Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP 2022 audited Januari hingga Desember 2022 tercatat membukukan pendapatan Rp4,381 Triliun, dan laba bersih Rp585 miliar.

"Pendapatan 2022 telah melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 di tahun 2019 sebesar Rp3,328 triliun dan naik 23,4 persen dibanding realisasi tahun 2021 sebesar Rp3,550 triliun. Sementara untuk raihan laba bersih, mencapai 220,8 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 79,4% dari laba di tahun 2021 sebesar Rp326 miliar.

Pencapaian kinerja positif tahun 2022 turut dikontribusikan kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial (gabungan) antara lain produksi penumpang mencapai sebanyak 7,6 juta orang atau naik sebesar 66% dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 4,6 juta orang.

Lalu kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 4,1 juta unit atau 66% dari realisasi 2,5 juta unit, kendaraan roda 4/lebih mencapai 4,4 juta unit atau naik 48 persen dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 2,9 juta unit, dan barang mencapai 1,3 juta ton atau -47% bila dibandingkan realisasi tahun 2021 sebanyak 2,4 juta ton.

"Kenaikan produksi penumpang kapal penyeberangan tidak terlepas dari transformasi termasuk digitalisasi layanan yang secara berkelanjutan dijalankan perusahaan. ASDP telah melayani 7,6 juta atau naik 73 persen dari 4,4 juta penumpang tahun 2021," katanya.

Alhasil, ASDP menyetorkan dividen perusahaan sekitar Rp101 miliar sebagai sumbangsih kepada negara. Hal ini salah satunya didorong transformasi perseroan sepanjang 2022 hingga kembali mengukir sejarah dengan mencetak laba tertinggi sepanjang masa sebesar Rp585 Miliar.
(hdr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1548 seconds (0.1#10.140)