Tingkat Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi Tinggi, PAN: Presiden yang Wangi

Selasa, 11 Juli 2023 - 19:38 WIB
loading...
Tingkat Kepuasan terhadap...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat jalan-jalan di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (8/7/2023) malam. Foto/Setpres
A A A
JAKARTA - Tingkat kepuasan masyarakat (approval rating) terhadap kinerja Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) berada di level tertinggi berdasarkan hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang diumumkan pada hari ini. Temuan hasil survei LSI pada 1-8 Juli 2023 itu angkanya menembus rekor.

Direktur Eksekutif LSI Djayani Hanan menjelaskan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kerja Presiden Jokowi kini berada di angka 81,9 persen, mendekati 82 persen. “Angka 81,9 persen merupakan yang tertinggi sepanjang temuan survei melalui sambungan telepon,” ujar Djayadi saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Peta Kompetisi Pilpres dan Sikap Publik Terhadap Isu-Isu Nasional’ secara virtual, Selasa (11/7/2023).

Djayadi mengatakan, tingkat kepuasan publik terhadap kerja Presiden Jokowi konsisten menguat. Sepanjang 2023, hingga memasuki awal Juli, trennya terus meningkat. Jika pada awal Februari angkanya mencapai 75,9 persen, angkanya kian meningkat pada Februari menjadi 76,8 persen.





“Memasuki Juli, terjadi kenaikan yang cukup signifikan dan tertinggi sepanjang sejarah survei, yakni mencapai 81,9 persen,” ujar Djayadi.

Dia menambahkan, tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kerja Jokowi berlaku di setiap kelompok demografi dan wilayah. Adapun survei dilakukan LSI pada 1-8 Juli 2023, menempatkan 1.242 responden melalui sambungan telepon. Tingkat kepercayaannya mencapai 95 persen.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menilai tingginya kepuasan publik terhadap pemerintahan akan memberikan efek positif terhadap tingkat keterpilihan calon presiden (capres) yang memiliki relasi kuat dengan Jokowi. Bahkan dia menyebut Jokowi sebagai figur yang harum.

“Pak Jokowi ibarat sosok yang sangat wangi saat ini. Dan siapa pun yang terasosiasi dengan Pak Jokowi akan kebagian rasa wanginya dalam bentuk kenaikan elektabilitas," kata Eddy dalam kesempatan sama.

Lebih lanjut dia mengatakan, sejauh ini efek positif tersebut hanya dirasakan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Pasalnya, kedua figur itu dianggap publik dekat dengan Presiden Jokowi.

"Pak Ganjar dan Pak Prabowo terlihat sering terasosiasi dengan Pak Jokowi sehingga elektabilitasnya menjadi terangkat naik," imbuhnya.

Eddy menuturkan, efek tersebut bakal lebih signifikan mengangkat tingkat keterpilihan daripada figur calon wakil presiden (cawapres) yang bakal mendampingi Prabowo maupun Ganjar.

"Cawapres bagaimana dipresentasikan tadi yang melekat dan dipasangkan ke salah satu capres yang paling unggul dalam survei, Pak Prabowo atau Pak Ganjar, tidak membawa dampak yang signifikan terhadap elektabilitas capresnya. Tetapi, Pak Jokowi diasosasikan dengan salah satu capres, justru menambah nilai daripada capres yang bersangkutan," tuturnya.

"Jadi, saya perhatikan, Jokowi effect akan kuat dalam kontestasi yang akan datang. Dan itu akan sangat menguntungkan capres yang diasosiasikan paling dekat Pak Jokowi," pungkas Eddy.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1604 seconds (0.1#10.140)