Wa Ode Nurhayati Anggap Dinasti Politik Sah-sah Saja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPD Partai Hanura Sulawesi Tenggara Wa Ode Nurhayati angkat bicara menanggapi isu dinasti politik yang kembali mencuat belakangan ini. Menurut dia, dinasti politik sah-sah saja.
Dia berpendapat, fokus yang harus dilihat adalah pada kualitas dari trah dinasti politik tersebut harus teruji dan terpercaya, sehingga kualitas dan keberhasilan kepemimpinan berdampak positif terhadap perkembangan dan kebesaran partai politik (parpol).
Wa Ode pun mengingatkan bahwa setiap warga negara memiliki hak asasi dan hak untuk dipilih. Hak tersebut, menurut dia, tidak bisa diatur dalam sebuah undang-undang.
Dia menilai bisa saja suplai kader yang mumpuni salah satunya bersumber dari proses politik dinasti keluarga. Kader yang dipandang kapabel, kredibel, dan pantas merupakan keluarga dari pemimpin dalam satu naungan parpol.
"Bisa saja suplai kader salah satunya bersumber dari proses politik dinasti keluarga," kata Wa Ode yang juga merupakan pendiri Kolaborasi Indonesia ini dikutip pada Kamis (6/7/2023).
Dia melanjutkan, parpol secara prinsip harus punya perlakuan sama terhadap siapa pun yang direkrut dan dikader dalam partai tersebut. Dengan perlakuan yang sama itu, para kader parpol yang muncul atas hasil kaderisasi struktural internal atau hasil belanja dari mekanisme peraturan internal parpol, diharapkan menciptakan kompetisi sehat.
Menurut dia, persaingan sehat tersebut yang akan memaksa mereka yang maju kontestasi politik lebih kreatif dan produktif dalam menyiapkan strategi. "Dengan kreativitas inilah kemudian diharapkan munculnya berbagai gagasan dan solusi konkret yang amat dibutuhkan masyarakat di tengah himpitan dan problem-problem ekonomi, sosial, dan politik yang terjadi saat ini," pungkasnya.
Dia berpendapat, fokus yang harus dilihat adalah pada kualitas dari trah dinasti politik tersebut harus teruji dan terpercaya, sehingga kualitas dan keberhasilan kepemimpinan berdampak positif terhadap perkembangan dan kebesaran partai politik (parpol).
Wa Ode pun mengingatkan bahwa setiap warga negara memiliki hak asasi dan hak untuk dipilih. Hak tersebut, menurut dia, tidak bisa diatur dalam sebuah undang-undang.
Dia menilai bisa saja suplai kader yang mumpuni salah satunya bersumber dari proses politik dinasti keluarga. Kader yang dipandang kapabel, kredibel, dan pantas merupakan keluarga dari pemimpin dalam satu naungan parpol.
"Bisa saja suplai kader salah satunya bersumber dari proses politik dinasti keluarga," kata Wa Ode yang juga merupakan pendiri Kolaborasi Indonesia ini dikutip pada Kamis (6/7/2023).
Dia melanjutkan, parpol secara prinsip harus punya perlakuan sama terhadap siapa pun yang direkrut dan dikader dalam partai tersebut. Dengan perlakuan yang sama itu, para kader parpol yang muncul atas hasil kaderisasi struktural internal atau hasil belanja dari mekanisme peraturan internal parpol, diharapkan menciptakan kompetisi sehat.
Menurut dia, persaingan sehat tersebut yang akan memaksa mereka yang maju kontestasi politik lebih kreatif dan produktif dalam menyiapkan strategi. "Dengan kreativitas inilah kemudian diharapkan munculnya berbagai gagasan dan solusi konkret yang amat dibutuhkan masyarakat di tengah himpitan dan problem-problem ekonomi, sosial, dan politik yang terjadi saat ini," pungkasnya.
(rca)