KNPI Dorong Jenderal Dudung Jadi Cawapres Pendamping Ganjar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman digadang-gadang menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 . Dudung disebut memiliki kepedulian terhadap anak muda Indonesia.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Muhammad Syafi’i menilai mantan Pangkostrad itu paling potensial mendampingi Ganjar Pranowo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Menurut Syafi’i, kapasitas, kapabilitas, dan intergritas Jenderal Dudung tidak diragukan untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
“KSAD sekarang sangat potensial jadi cawapres karena setahu saya KSAD dekat dengan PDI-P, lebih dibanding yang lain,” ujar Syafi’i kepada wartawan, Senin (26/6/2023).
Menurut Syafi’i, PDIP sudah memenuhi syarat jika partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu mengusung menggandeng Jenderal Dudung berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
“Apalagi PDIP bisa mengusung capres-cawapres,” katanya.
Disampaikan Syafi’i, Jenderal Dudung adalah sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia saat ini karena sikap kepemimpinannya yang tegas, netral, dan sangat dicintai rakyat. Dia memandang kandidat wapres dari kalangan TNI yang diterima rakyat adalah sosok tegas seperti KSAD Dudung.
“Beliau itu tegas dan cerdas. Orangnya cerdas, jarang tentara bikin buku. Tulisan-tulisan KSAD sering muncul di group-group WhatsApp. Lain-lain tema itu. Cerdas orangnya. Iya itu sosok pemimpin yang dibutuhkan masyarakat,” paparnya.
Selain itu, menurut Syafi’i, Jenderal Dudung terus mempedulikan kesejahteraan prajurit dan datang ke tengah-tengah masyarakat. Bahkan, KSAD Dudung memerintahkan jajarannya di seluruh Indonesia untuk terus mendengarkan dan membantu masyarakat.
“Jadi KSAD ini juga dekat dengan ulama. Beliau Bapak Stunting. Beliau peduli sama anak-anak muda,” tandasnya.
Syafi’i lantas berpesan kepada anak-anak muda Indonesia untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Anak muda tidak boleh terpecah belah dan termakan isu-isu yang berpotensi memecah belah persatuan.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Berpotensi Jadi Cawapres Ganjar dari Militer
“Jangan kurang komunikasi. Harus rajin silaturahmi dan junjung persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkas Syafi’i.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Muhammad Syafi’i menilai mantan Pangkostrad itu paling potensial mendampingi Ganjar Pranowo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Menurut Syafi’i, kapasitas, kapabilitas, dan intergritas Jenderal Dudung tidak diragukan untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
“KSAD sekarang sangat potensial jadi cawapres karena setahu saya KSAD dekat dengan PDI-P, lebih dibanding yang lain,” ujar Syafi’i kepada wartawan, Senin (26/6/2023).
Menurut Syafi’i, PDIP sudah memenuhi syarat jika partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu mengusung menggandeng Jenderal Dudung berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
“Apalagi PDIP bisa mengusung capres-cawapres,” katanya.
Disampaikan Syafi’i, Jenderal Dudung adalah sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia saat ini karena sikap kepemimpinannya yang tegas, netral, dan sangat dicintai rakyat. Dia memandang kandidat wapres dari kalangan TNI yang diterima rakyat adalah sosok tegas seperti KSAD Dudung.
“Beliau itu tegas dan cerdas. Orangnya cerdas, jarang tentara bikin buku. Tulisan-tulisan KSAD sering muncul di group-group WhatsApp. Lain-lain tema itu. Cerdas orangnya. Iya itu sosok pemimpin yang dibutuhkan masyarakat,” paparnya.
Selain itu, menurut Syafi’i, Jenderal Dudung terus mempedulikan kesejahteraan prajurit dan datang ke tengah-tengah masyarakat. Bahkan, KSAD Dudung memerintahkan jajarannya di seluruh Indonesia untuk terus mendengarkan dan membantu masyarakat.
“Jadi KSAD ini juga dekat dengan ulama. Beliau Bapak Stunting. Beliau peduli sama anak-anak muda,” tandasnya.
Syafi’i lantas berpesan kepada anak-anak muda Indonesia untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Anak muda tidak boleh terpecah belah dan termakan isu-isu yang berpotensi memecah belah persatuan.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Berpotensi Jadi Cawapres Ganjar dari Militer
“Jangan kurang komunikasi. Harus rajin silaturahmi dan junjung persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkas Syafi’i.
(kri)