Wasekjen Demokrat Sebut Djarot PDIP Baper
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat I rwan menjawab soal sindiran Ketua DPP PDIP sekaligus Plt Ketua DPD PDIP Sumatera Utara (Sumut) Djarot Syaiful Hidayat yang menilai Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution hanya berburu kekuasaan. Sindiran itu dilontarkan Djarot setelah Akhyar bergabung dengan Partai Demokrat dan akan menghadapi menantu Presiden Joko Widodo Bobby Nasution di Pilkada Kota Medan .
Irwan menilai, pernyataan Djarot itu terlontar karena terbawa perasaan atau 'baper' lantaran Akhyar tidak di PDIP lagi. "Pernyataan Pak Djarot itu biasa saja bagi saya. Semacam baper saja, sebentar juga akan move on," kata Irwan saat dihubungi wartawan, Minggu (26/7/2020).
Anggota Komisi V DPR ini juga mengibaratkan Djarot yang baru saja ditinggal kekasih sehingga, Djarot masih terbawa perasaannya ketika ditinggal Akhyar. "Terbawa perasaan, semacam ditinggalkan kekasih. Tetapi seperti biasa seharusnya kekasih boleh pergi tetapi hati tidak boleh kemudian membenci," ucapnya.( ).
Namun, legislator Dapil Kalimantan Timur ini menilai bahwa logika Djarot yang menyebut Akhyar berburu kekuasaan dengan bergabung ke Demokrat jelang Pilkada Medan adalah logika terbalik. "Kalau menurut saya sih logika Pak Djarot kebalik. Pak Akhyar itu bukan berburu kekuasaan, tetapi meninggalkan kemapanan dan kekuasaan yang diraihnya selama ini," pungkas Irwan.( ).
Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengingatkan seluruh kadernya untuk berdisiplin dalam berpolitik. Politik adalah jalan bagi pengabdian yang lebih besar, bukan untuk berburu kekuasaan. "Karena itulah langkah pragmatis yang dilakukan saudara Akhyar Nasution dengan pindah ke Partai Demokrat, partai akan memberikan sanksi disiplin. Sebab anggota partai tidak boleh memiliki keanggotaan ganda dengan partai lain," ujar Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kadersasi, Djarot Saiful Hidayat, Sabtu (25/7/2020).( ).
Irwan menilai, pernyataan Djarot itu terlontar karena terbawa perasaan atau 'baper' lantaran Akhyar tidak di PDIP lagi. "Pernyataan Pak Djarot itu biasa saja bagi saya. Semacam baper saja, sebentar juga akan move on," kata Irwan saat dihubungi wartawan, Minggu (26/7/2020).
Anggota Komisi V DPR ini juga mengibaratkan Djarot yang baru saja ditinggal kekasih sehingga, Djarot masih terbawa perasaannya ketika ditinggal Akhyar. "Terbawa perasaan, semacam ditinggalkan kekasih. Tetapi seperti biasa seharusnya kekasih boleh pergi tetapi hati tidak boleh kemudian membenci," ucapnya.( ).
Namun, legislator Dapil Kalimantan Timur ini menilai bahwa logika Djarot yang menyebut Akhyar berburu kekuasaan dengan bergabung ke Demokrat jelang Pilkada Medan adalah logika terbalik. "Kalau menurut saya sih logika Pak Djarot kebalik. Pak Akhyar itu bukan berburu kekuasaan, tetapi meninggalkan kemapanan dan kekuasaan yang diraihnya selama ini," pungkas Irwan.( ).
Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengingatkan seluruh kadernya untuk berdisiplin dalam berpolitik. Politik adalah jalan bagi pengabdian yang lebih besar, bukan untuk berburu kekuasaan. "Karena itulah langkah pragmatis yang dilakukan saudara Akhyar Nasution dengan pindah ke Partai Demokrat, partai akan memberikan sanksi disiplin. Sebab anggota partai tidak boleh memiliki keanggotaan ganda dengan partai lain," ujar Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kadersasi, Djarot Saiful Hidayat, Sabtu (25/7/2020).( ).
(zik)