Hindari Konflik, Nilai-nilai Pancasila Harus Jadi Pedoman di Pemilu 2024

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila pada Pemilu 2024. Dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman dan dimaknai secara baik, maka hal-hal negatif yang dikhawatirkan terjadi di tahun politik seharusnya dapat diantisipasi dan dihindari.

Hal ini disampaikan Ahmad Sahroni dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR di Gelanggang Jakarta Utara (GJU) yang dihadiri 150 warga Kebon Bawang, Jakarta Utara, Selasa (20/6/2023).

"Saya minta bapak ibu benar-benar memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Dan sifatnya jangan sekedar dihafal, tapi harus benar-benar diimplementasikan. Maknai setiap sila yang terkandung sebagai sebuah pedoman bagi bapak ibu dalam melihat realitas yang ada. Dengan begitu, saya yakin, masyarakat Indonesia dapat menyikapi tahun politik dengan lebih arif dan rasional," kata Sahroni dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2023).



Selain itu, Sahroni yang juga anggota MPR ini menaruh harapan besar di Pilpres 2024. Apalagi Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan tetap mempertahankan sistem proporsional terbuka. Menurutnya, sistem proporsional terbuka merupakan mekanisme yang lebih mengedepankan nilai-nilai Pancasila.

"Kemarin putusan MK yang tetap mempertahankan sistem proporsional terbuka itu bagus sekali. Dengan begitu, Bapak Ibu tetap bisa milih langsung wakil rakyat yang sesuai dengan hati nurani. Tentu itu lebih adil, transparan, dan mengedepankan nilai-nilai Pancasila. Tidak terbayang kemarin kalau kita beralih ke (proporsional) tertutup, bapak ibu bisa jadi engga kenal sama wakil rakyatnya sendiri," katanya.

Sahroni menilai, Pemilu 2024 merupakan momentum terbaik menunjukkan nilai-nilai Pancasila yang melekat pada setiap diri masyarakat Indonesia. Apalagi didukung oleh sistem yang terus mengalami perbaikan, ia optimistis kualitas Pemilu 2024 akan jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Jadi kita harus pastikan Pemilu 2024 benar-benar menjadi pesta rakyat yang berkualitas. Pesta di mana rakyat dapat menunjuk langsung wakilnya secara rasional tanpa sentimen identitas berlebih. Mari gunakan hak pilih bapak ibu sekalian untuk jadikan Indonesia selalu lebih baik lagi," kata Sahroni disambut tepuk tangan peserta.