Pangdam Siliwangi yang Kariernya Menanjak hingga Bintang 4, Nomor 1 Jenderal Besar TNI

Sabtu, 17 Juni 2023 - 05:35 WIB
loading...
A A A
Saat Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dibentuk pada 5 Oktober 1945, dia ditunjuk sebagai Kepala Staf Komandemen TKR I/Jawa Barat. Lalu pada tahun 1946, AH Nasution diangkat menjadi Panglima Divisi Siliwangi.

Pada 17 Februari 1948, muncul Perpres Nomor 9 yang berisi keputusan pengangkatan Nasution menjadi Wakil Panglima Besar. Kariernya semakin cemerlang setelah pengkuan kedaulatan penuh RI pada 1949.

Saat itu, AH Nasution diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat. Setelah Presiden Soekarno menerbitkan Dekrit Presiden 4 Juli 1959, Nasution ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/ Kepala Staf Angkatan Bersenjata, tepatnya pada 1962.

Beberapa tahun berselang, Jenderal AH Nasution menjadi salah satu target penculikan jenderal TNI AD yang dilakukan PKI pada 30 September 1965. Adapun peristiwa kelam tersebut dikenal sebagai G30S/PKI.

Dalam insiden tersebut, Nasution menjadi satu-satunya jenderal yang selamat. Sedangkan beberapa rekannya yang tertangkap harus kehilangan nyawanya. Dia berhasil lolos meskipun kakinya sempat tertembak.

Selama pengabdiannya, Jenderal Besar Abdul Haris Nasution cukup banyak memberikan sumbangsih. Selain pemikiran brilian mengenai konsep perang gerilya dan dwifungsi, beberapa strateginya terbukti menghasilkan keberhasilan operasi militer yang dilakukan TNI.

Di akhir hayatnya, AH Nasution meninggal dunia pada 6 September 2000 dalam usia 81 tahun. Jenderal bintang lima ini dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.

2. Jenderal TNI Edi Sudradjat

Edi Sudrajat merupakan salah satu lulusan terbaik Akademi Militer yang pernah menjabat Pangdam Siliwwangi. Pada lulusan tersebut, Edi Sudrajat berhasil terpilih sebagai lulusan terbaik angkatan dan meraih penghargaan Adhi Makayasa.

Dikutip dari perpusnas.go.id, Jenderal Edi Sudrajat lahir di Jambi pada 22 April 1938. Dia juga merupakan lulusan Akademi Militer Nasional angkatan pertama tahun 1960.

Setelah lulus, Edi Sudrajat ditugaskan sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri 515/Tanggul, Jember selama 2 tahun 1961-1962, dan sempat ikut dalam Operasi Trikora.

Kemudian Edi ditugaskan dalam operasi keamanan terhadap Republik Maluku Selatan, Organisasi Papua Merdeka, dan Gerakan 30 September pada tahun 1960-an. Pada 1980, ketika Edi Sudrajat berpangkat Brigadir Jenderal, dia menjabat sebagai Panglima Komando Tempur Lintas Udara Kostrad.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6292 seconds (0.1#10.140)