Sistem Pemilu 2024 Tetap Proporsional Terbuka, PDIP Usul Syarat Caleg Diperketat

Kamis, 15 Juni 2023 - 23:06 WIB
loading...
Sistem Pemilu 2024 Tetap...
Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan sistem pemilu tetap menggunakan proporsional terbuka atau coblos calon anggota legislatif (caleg). Foto: SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan sistem Pemilu 2024 tetap menggunakan proporsional terbuka atau coblos calon anggota legislatif (caleg). Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mendukung sistem pemilu proporsional tertutup atau coblos partai, siap melaksanakan putusan MK tersebut.

"Prinsipnya, kami siap dan patuh terhadap putusan MK, sebab kami pernah ditempa oleh sejarah untuk mengikuti sistem pemilu dan konversi suara yang bermacam-macam," kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah dalam keterangan tertulis, Kamis (15/6/2023).

Baca Juga: PDIP Siap Ikut Putusan MK Terkait Sistem Pemilu Proporsional Terbuka

Menurutnya, sikap PDIP sejak awal menerima apa pun putusan MK. Sebagai partai politik, PDIP telah melampaui berbagai sistem pemilu. Di masa Orde Baru, saat masih bernama PDI, menjalani sistem pemilu dengan proporsional tertutup. Pada 1999, PDIP memenangi pemilu dengan sistem proporsional tertutup.



"Pada Pemilu 2014 dan 2019 PDIP mengikuti sistem pemilu dengan sistem proporsional terbuka, alhamdulillah rakyat masih memberikan kepercayaan terhadap PDIP, dan kami memenang pemilu," kata Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini.

Bukan hanya sistem pemilu, PDIP juga menjalani perjalanan sejarah mengikuti berbagai sistem perhitungan suara dalam pemilu. Sejak masa Orde Baru hingga pelaksanaan pemilu 2009, PDI dan kemudian berubah nama menjadi PDIP pada 1999, juga telah mengikuti sistem penghitungan suara yang bermacam-macam.

Baca Juga: Respons KPU Usai MK Tetapkan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka

Sebelum Pemilu 2014, sistem konversi suara menggunakan kuota hare atau yang kita kenal dengan Bilangan Pembagi pemilih (PBB), kemudian saat Pemilu 2014 hingga kini menggunakan sistem konversi suara Sainte Lague.

"Baik menggunakan kuota hare maupun sainte lague, PDI Perjuangan pernah memenangi pemilu," kata Said Abdullah.

Bagi PDIP, kata Said, sistem pemilu sangat penting yang bertujuan untuk menguatkan institusi demokrasi. Dalam hal ini menguatkan sistem kepartaian.

Baca Juga: MK Putuskan Sistem Pemilu Terbuka, Cak Imin: Deg-degan Selesai, Para Caleg Bersyukur

Menurutnya, parpol berkewajiban menjalankan kaderisasi, pendidikan politik, karena sebagai peserta pemilu, memiliki kekusaaan politik yang sangat menentukan arah perjalanan bangsa dan negara ke depan.

"Karena itu jangan sampai sistem pemilu mengerdilkan sistem kepartaian dengan mengokohkan watak individualisme," ujarnya.

Said mengibaratkan sistem proporsional terbuka adalah kontestasi open menu caleg antar dan intern partai. Caleg yang mendapatkan perolehan suara besar dalam satu dapil bisa merasa dirinya lebih besar dari partainya.

Padahal dia bisa menjadi caleg dan dipilih oleh rakyat karena partai politik mengajukannya. Karena merasa lebih hebat, maka yang bersangkutan tidak merasa harus terikat dengan aturan dan nilai-nilai, serta kegiatan yang dijalankan partainya.

"Fonemena seperti ini terjadi hampir di semua partai, apalagi partai-partai yang tingkat partai ID (Party Identity)-nya rendah," katanya.

Karena itu, watak individualisme sebagai residu dari sistem proporsional terbuka ke depan harus dibenahi. Diakui Said, Undang-Undang Pemilu memberikan mekanisme penggantian antar waktu (PAW), tapi penyelesaian dengan mengedepankan jalan seperti ini juga tidak memberikan win-win solution.

Oleh karena itu, perlu ditekankan dalam UU Pemilu, setiap caleg harus dibuktikan mengikuti berbagai jenjang kaderisasi kepartaian sebagai syarat pencalonan.

Langkah seperti itu, kata Said, akan mengokohkan sistem kaderisasi partai. Aturan ini juga akan menekan perekrutan figur-figur dengan cara instan, tanpa melalui proses panjang dalam kepartaian.

Figur-figur instan itu tidak memahami dan menjalankan ideologi, cita-cita, dan garis perjuangan partai yang diikuti, sehingga terjadi kultur pragmatisme politik dalam setiap pengambilan keputusan keputusan publik.

"Oleh sebab itu sistem pemilu dengan sistem proporsional terbuka kita terima dan kita jalankan, namun ada sejumlah kelemahan yang menyertainya, dan harus kita perbaiki bersama-sama ke depan," katanya.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kongres PDIP Digelar...
Kongres PDIP Digelar 2025, Megawati Hampir Pasti Kembali Jadi Ketum
Kesaksian Satpam DPP...
Kesaksian Satpam DPP PDIP: Didatangi Orang Tak Dikenal, Berujung Ketemu Harun Masiku
Tanggapi RUU Pemilu,...
Tanggapi RUU Pemilu, Megawati: Niatkan Buat Negara, Bukan Beli Kekuasaan
Megawati Sentil Kader...
Megawati Sentil Kader PDIP Babak Belur di Pemilu 2024
Ganjar Kembali Hadiri...
Ganjar Kembali Hadiri Sidang Hasto: Tetap Semangat, Tidak Kendor
Bawaslu dan MK Diminta...
Bawaslu dan MK Diminta Usut Modus Baru di PSU Pilkada Bengkulu Selatan
Hasil Coblos Ulang Pilkada...
Hasil Coblos Ulang Pilkada Banjarbaru Kembali Digugat ke MK, Gubernur Muhidin Pastikan Netralitas Aparat
Megawati Ingatkan Tanah...
Megawati Ingatkan Tanah Subur di Bali Tak Boleh Dikonversi
Jenazah Brando Susanto...
Jenazah Brando Susanto Disemayamkan di Rumah Duka Carolus, Simpatisan PDIP Berdatangan
Rekomendasi
5 Film Indonesia yang...
5 Film Indonesia yang Boncos di Tahun 2025, A Business Proposal Diboikot
BREAKING NEWS! Asap...
BREAKING NEWS! Asap Putih Muncul dari Cerobong Kapel Sistina, Paus Baru telah Terpilih
Kalah Bersaing dengan...
Kalah Bersaing dengan China, Jepang Fokus Kembangkan Mobil Pintar
Berita Terkini
Wamenkop Jadi Ketua...
Wamenkop Jadi Ketua Pelaksana Harian Kopdes Merah Putih
10 Pejabat TNI AU Berganti,...
10 Pejabat TNI AU Berganti, Ini Nama-namanya
Kongres PDIP Digelar...
Kongres PDIP Digelar 2025, Megawati Hampir Pasti Kembali Jadi Ketum
Daftar 77 Pati TNI AD...
Daftar 77 Pati TNI AD Dimutasi Panglima Jenderal Agus Subiyanto, Ini Nama-namanya
Peringatan Hari Raya...
Peringatan Hari Raya Waisak 2025 Dipusatkan di Candi Borobudur, Terbangkan 2.569 Lampion
32 Pati TNI Naik Pangkat,...
32 Pati TNI Naik Pangkat, Kristomei Sianturi Sandang Bintang Dua
Infografis
Sangkal Tudingan Zelensky,...
Sangkal Tudingan Zelensky, Rusia: China tetap Seimbang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved